[side story] Him

28.8K 3.7K 3.8K
                                    

Lanjutan dari [side story] Ayah dan Anak Pertama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Lanjutan dari [side story] Ayah dan Anak Pertama

Happy Reading


"A-ayah..."

"Ya?"

"Ayah menarikku terlalu kencang."

Profesor Na ber-oh, kemudian ia segera melepaskan pegangan tangannya di pergelangan putra sulungnya itu, "maaf, ayah takut kamu hilang."

Na Jeno langsung mengernyit, senewen. "Aku... tidak akan hilang semudah itu."

Pria yang lebih tua mengedikkan sepasang alisnya, merapikan setelannya sendiri yang nampak sedikit kusut. Kemudian dia melirik anak lelakinya yang terlihat sedikit tidak nyaman dengan pakaian rumah sakit dan juga alat bantu untuk berdiri— ingat, kakinya nyaris patah karena tangan Profesor Na.

Jeno balas memandang ayahnya, "apakah aku akan berkeliling dengan baju ini?"

Sang ayah langsung tertawa kecil, pelan sekali. "Tentu saja tidak, ayo kita mampir ke butik terdekat."

"Em," pemuda itu mengangguk kecil, lalu dia melihat ke sekeliling. "Ngomong-ngomong ini tahun berapa?"

"Tahun 2030."

Sepasang ayah dan anak itu benar-benar melakukan perjalanan ke masa lalu, ini tidak direncanakan, tapi setelah perbincangannya dengan Na Jeno di rumah sakit tadi, Profesor Na ingin membawa anaknya untuk melihat secara langsung apa yang terjadi di masa lalu.

Jeno baru saja tersadar dari tidurnya selama 4 hari, jadi kondisi tubuhnya tidak terlalu baik, tapi Profesor Na bisa memastikan perjalanan mereka kali ini aman.

Sesuai janji, sang ayah membawa putra sulungnya ke butik yang bisa dibilang butik terbesar di Seoul pada zaman itu. Berdiri di depan bangunan besar super megah tersebut, Na Jaemin mendongakkan kepala dan memerhatikan sekelilingnya.

"Kenapa?" Tindakannya menarik perhatian Na Jeno.

Profesor diam sejenak, lalu menjawab. "Kuno," katanya, lalu segera masuk melalui pintu utama dan disambut oleh dua orang pria berpakaian rapi.

Na Jeno mendengus pelan, "yah.. memang cukup kuno sih."

Mengikuti langkah ayahnya, Na Jeno sempat menjadi pusat perhatian karena dia seperti pasien rumah sakit yang melarikan diri. Namun pemuda itu masa bodoh dan bahkan dia melemparkan tatapan menusuk pada orang-orang yang memerhatikannya terang-terangan dari ujung ke ujung.

What If [Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang