[side story] Hukuman Ayah

61.2K 7.8K 15.2K
                                    

Pov : bingung nyari judul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pov : bingung nyari judul


Gangerti pokoknya ini random aja hiks...


Happy Reading~


"Peraturan rumah Keluarga Na nomor 25 dilarang makan terlalu banyak. Nomor 26 dilarang mencuri makanan di kulkas saat tengah malam, nomor 27 dilarang memakan kue buatan bunda tanpa izin, nomor 28 dilarang meminum es terlalu banyak, nomor 29 dilarang meminum bir milik ayah, nomor 30 dilarang menyisakan makanan yang sudah dimakan."

"Wah, semuanya sesuai urutan, Nona Jeni memang hebat." Ju Haknyeon yang duduk sembari menyimak anak perempuan di depannya itu nampak bangga.

Jeni menjawab, "aku sudah hafal sampai 50."

Juno yang sedang suntuk di sampingnya tampak terkejut, "heh! Seriusan?!" Dia menyikut Jeni.

Ceritanya, Juno dan Jeni kecil sedang hafalan peraturan rumah keluarga Na. Usia mereka sudah sepuluh tahun sekarang, yang artinya mereka sudah harus menghafalkan peraturan rumah yang sebanyak 368 biji itu.

Katakan Profesor kita sangat gila, tapi dia tidak mau dibantah. Memiliki tiga orang anak menurutnya cukup memusingkan, jadi dia harus mendisiplinkan anak-anak itu dengan peraturan ketat.

Keluarga bangsawan Dubai alias keluarga Suho dan Irene bahkan hanya geleng-geleng kepala saat mengetahui itu. Na Jeha pasrah, dia sendiri awalnya agak tidak setuju, tapi karena suaminya tidak bisa dibantah— Yah... itulah yang terjadi.

Na Jeno yang sekarang sudah menginjak tahun ketiga SMA-nya tentu saja sudah hafal 368 peraturan tersebut. Agaknya dia cukup tertekan ketika mengetahui ide gila ayahnya saat Juno dan Jeni lahir.

"Kalau begitu sekarang giliran tuan muda, Nona Jeni bisa menunggu lagi sebentar," Haknyeon tersenyum.

Juno mengeluh membanting buku peraturan rumah yang sangat tebal itu ke atas meja hingga menimbulkan suara debaman. "Aduh om! Aku belum hafal tau!!"

"Sedikit pun?" Ju Haknyeon terkejut.

Juno cemberut.

Asisten Na Jaemin itu menghela napas, "tuan muda, anda sudah diberi waktu satu minggu. Nona Jeni bahkan berhasil menghafalkan sampai nomor 50."

"Huh! Repot banget sih jadi anak ayah! Aku gamau jadi anak ayah deh!" Anak laki-laki itu melipat kedua tangannya dengan kesal.

Haknyeon agak panik, "tuan hati-hati, bagaimana jika tuan Na tiba-tiba datang?"

"Oooomm aku udah capek belajar, masa masih disuruh hafalin peraturan rumah?!" Juno masih berteriak, "mana pelajaran di Geon Ford meresahkan banget!! Aku capek! Capek!!"

What If [Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang