Juyeon mulai memakan beberapa makanan yg jiyeon bawakan untuknya.
Diam diam jiyeon terus memperhatikan juyeon yg masih tenang memakan makanan miliknya'Dari mana saja?' ucap jiyeon tiba tiba
Juyeon mengangkat kepalanya dan memandang kearah jiyeon kali ini 'Mwo?'
Jiyeon menghela nafas pelan 'Kau kemana selama seminggu ini?'
Juyeon meletakkan bungkusan yg sudah habis dan mulai menyeka bibirnya dengan tisu
'bekerja' jawab juyeon singkat
'Kenapa tidak pulang?. Apa kau sangat tidak nyaman karna keberadaan ku disini?' jiyeon menatap serius kearah juyeon.
Mendengar ucapan jiyeon,juyeon diam sesaat sebelum ia kembali menatap balik kearah jiyeon dengan serius 'Aku memang jarang sekali untuk pulang jika pekerjaan ku sangat banyak'
Jiyeon tersenyum tipis 'Alasan yg tidak masuk akal' ia menunduk kepalanya untuk menghindari tatapan dengan juyeon
'Apa maksud mu?kau tidak percaya? '
Jiyeon bangkit dari kursinya dan kini menatap kembali kearah juyeon 'Aku akan pindah dari sini,agar kau merasa nyaman kembali saat berada dirumahmu sendiri'
Juyeon diam,ia menatap jiyeon yg berdiri didepannya kini 'Aku tidak pernah mengatakan jika aku merasa tidak nyaman kau berada disini'
Jiyeon menatap kearah juyeon,tatapan dingin itu yg masih berada diwajah juyeon membuat jiyeon tak mempercayai kata katanya
'Aku sudah bisa mengumpulkan uang untuk menyewa satu kamar hanya untukku' jiyeon menundukkan kepalanya
Juyeon memasang senyuman sinisnya,ia kembali berdiri dan berjalan kearah jiyeon yg masih menundukkan kepalanya. Juyeon menarik pelan dagu milik jiyeon yg membuat jiyeon mengangkat kepalanya,kini kedua matanya menatap manik indah milik juyeon
'kau kenapa suka sekali menyimpulkan sesuatu secara sepihak?' juyeon menatap serius kedua manik mata milik jiyeon
Detak jantung jiyeon seketika memacu dengan cepat saat kedua pandangannya bertemu dengan juyeon,ia bahkan bisa merasakan hembusan nafas juyeon
'Ak-aku berbicara sesuai fakta bukan? Bahkan tau tidak pulang sudah seminggu ini karna kau mengindariku kan?' gugup jiyeon
Smirk itulah yg muncul diwajah tampan milik laki laki itu,kini ia semakin mendekati tubuh dan wajahnya.
Cup
Entah ada keberanian dari mana juyeon berani melakukan itu. Ya juyeon saat ini tengah mengecup lembut bibir mungil milik wanita dihadapannya itu.
Jiyeon?,saat ini jiyeon membulatkan matanya sempurna karna sangat terkejut atas perlakuan juyeon yg sangat tiba tiba dan diluar dugaannya itu.
Juyeon menjauhkan wajahnya kembali setelah melepaskan kecupan tersebut 'Apa ini sudah cukup membuktikan jika aku tidak menghindarimu?'
Jiyeon masih diam mematung dengan mata yg membulat dan mulut yg sedikit terbuka karna masih sangat terkejut.
'Apa aku sangat lancang?' juyeon memasang senyuman tipisnya sambil terus menatap jiyeon
Tanpa sadar Jiyeon menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan juyeon,dan hal itu membuat juyeon tertawa pelan.
Juyeon melangkahkan kakinya mundur menjauh dari jiyeon,namun saat dia sudah membalikkan badan ia mulai kembali berkata pada jiyeon tanpa melihatnya'Ah ya, kau pernah mengatakan jika kau akan menuruti semua keinginanku karna aku sudah melunasi hutangmu'
Jiyeon menganggukkan kepalanya meski juyeon tak melihatnya
![](https://img.wattpad.com/cover/328501969-288-k33890.jpg)
YOU ARE READING
Happy Ending Is Mine?
FanfictionSeorang wanita yg dikorbankan oleh ayah kandungnya sendiri untuk melunasi utang utang sang ayah, ia dijual kepada seorang pemilik club malam untuk melayani para tamu yg datang. namun ia selalu menolak dan berontak sehingga ia selalu mendapatkan puk...