Phicnhic

75 11 6
                                    

"Tiada bintang 'kan bersinar. Tiada lagi bumi berputar.." Seorang detektif ketimur-timuran sedang berlompat-lompat kecil. Shinichi hari ini happy karena mau jalan-jalan bareng bestainya.

"Jika ku tak punya uang~ Semuanya 'kan runtuh~" Heiji langsung noleh heran ke Shinichi.

"Lah?" Komennya kemudian.

"Biarin aja.. Yang penting happy," Saguru ikut komen.

"Ulululu.. Senang banget guweh hari ini," Shinichi emang good mood aja bawaannya.

"Hah? Kita ngapain emang?" Ini si Kaito yang nanya.

"Kaito? U don't know?! Kita 'kan mau phicnhic tudei.. Masa u lupa sih?" Shinichi terkejoet melihat Kaito yang ngango-ngango gaje.

"Alay bat bang.." Kaito jadi geli. Tapi biarlah, terkadang Shinichi emang gitu. Disisi lain dia cool, dan disisi lain dia alay jablay.

Kenapa coba dia bisa banyak fans? Apa mereka yang mengidolakannya sudah buta? Menganggap keren makhluk idiot satu itu?

-Pikir si Kaito.

"Bilang ae lu iri.." Heiji menimpali.

"Lah kok-" Kaito jadi kaget plus merinding. Ni orang cenayang apa ya?

"Eng.. Gais. Gawat nih. Kita kehabisan tempat.." Saguru mengecek aplikasi Garden-Jek nya.

"Hah? Masa?" Yang lain jadi kecewa.

"Kan.. Dah gua bilang. Booking dulu, nanti kehabisan tempat. Pada ngeyel sih.." Heiji geleng-geleng kepala. Kecewa dia sama orang ni. Ga pernah mau dengerin pendapat dia. Sementang dia item sih, dasar diskriminasi.

"Gimana dong? Masa ga jadi phicnhic?" Shinichi udah mau nangis.

"Gosah cengeng.. Tu ada papan promo di depan. Kayaknya barusan ada satu tempat yang di kensel deh.." Kaito nunjuk ke arah gerbang taman lokasi mereka phicnhic.

"Wah.. Kuy wee.. Nanti di ambil orang!" Saguru lari duluan. Yang lain nyusul. Kesannya kek pemuda dikejar 3 anjing jadi-jadian.

"Authornya ngaco ih.." Heiji mulai kesal dengan alur cerita ini.

Dan.. Disaat mereka hendak tiba untuk memesan, terjadilah sesuatu yang membagongkan.

"Pak! Saya mau ambil tem-"

"Saya ambil pak. Sejuta kan? Nih," Seorang perempuan dengan gaya sok nya melempar uang segepok pada bapak-bapak penjaga gerbang.

"Tai.." Umpat Kaito.

"Kalian!" Shinichi heboh sendiri. Sumpah ya, di chapter ini kok dia ga ada jaim"nya?

"Hehe.. Kami duluan.." Sonoko cengengesan. Ternyata perempuan singkong-ralat-songong tadi adalah dia.

"Heh, mommy sugar! Balikin tempat itu! Itu hak kami!" Sewot si Kaito bete. Nampaknya dia pms.

"WOY!" Oke, Kaito mulai geram sama ketikan author yang cangtip dan ramjin inih.

"Ga bisa.. Kami udah bayar," Sera mewakili.

"Tapi 'kan kami yang datang duluan. Kami nyampe 0,0078 detik lebih cepat dari kalian!" Saguru ga terima. Masa usahanya lari-lari tadi jadi sia-sia? Ga banget. Mana keteknya udah basah kena keringat lagi.

"Yaelah. Udahlah ngalah aja. Siapa cepat dia dapat pokoknya," Akako mempermudah perdebatan. Biar cepat kelar. Panas woy diluar.

"Ga ada ga ada. Enak banget tu mulut ngomong yaa.." Heiji masih ga terima.

"Ya enaklah. Namanya mulut buat ngomong.. Huuu!"

"Wah.. Ngajak berantem nih,"

"Apa? Beraninya sama cewe aja.."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 16 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Gosho Boys StoriesWhere stories live. Discover now