4.

6 1 0
                                    

  Pada hari esoknya

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

  Pada hari esoknya. Rin belum mengerti tentang kemampuan dirinya, maka dari itu sekarang dirinya belajar dan latihan bersama Seno.

"Yak! Kau belum mengenal teman-temanku kan?" Tanya Seno.

"Eum... Sudah kok"

"Heee? Darimana? Sejak kapan?"

"Senior Senoo.. kamu lupa? Aku tau tentang nama mereka karena kau memberitahuku"

"Tapi-"

Perkataan Seno terputus perkara ada seseorang yang datang memasuki ruang latihan. Dan ternyata benar. Salah satu teman Seno datang, katanya untuk berpamitan dan berterimakasih karena telah mengijinkannya menginap disini.

*sigh* "Darimana kita tadi?" Lanjut Seno setelah terputusnya konversasi mereka.

"Dari kau ingin mengenalkan ku kepada kedua teman mu itu"

"A- tapi kau sudah mengetahui nama mereka."

"Nama panjangnya tidak" Rin menjawab.

Seno menatap Rin tertekan, dia heran mengapa harus bertemu dengannya.

"Teman pertamaku. Yang tadi memasuki ruangan bernama Areksa Galendra"

"Dia terlihat seperti manusia, tidak ada anehnya" ucap Rin.

"Aha , kamu gatau saja bahwa dirinya memiliki kemampuan super speed"

"Dia terlihat lambat, apakah dia pemula seperti kau?"

"Aish, dia memang pemula namun stamina dia melebihi diriku. Dia lebih pintar mengontrol dirinya dari pada ku" jawab Seno.

"Oke oke lanjut" Rin membalikkan ke topik utama.

"Oh k, teman kedua kita yaitu si buaya memiliki kekuatan elektrik. Jadi apa yang dia sentuh dapat kesetrum atau bekerja. Contohnya seperti memegang lampu yang telah mati atau menyetrum musuh. Tapi dia tetap bisa menjaga dan mengkontrol kapan kekuatan elektriknya harus dikeluarkan" jelas Seno.

"Woah mirip Thor" Rin terkagum.

"EH? BUKAN THOR! CK KAU NI"
"Namanya Karel Adriano" lanjutnya.

Tok tok tok

Seno mengijinkan orang yang mengetuk pintunya untuk masuk.

"Ah- Halo! Maaf menganggu waktu latihan kalian"

"Psstt.. Dia Karel?" Bisik Rin

"Iya aku Karel, Karel Adriano"

"Aku sudah tahu itu" Rin mematikan pembicaraannya

Lanjut mereka berdua menatap Seno datar.

"Apa?! Mengapa kalian melihatku seperti ingin membunuhku?"

"Tidak apa, aku hanya ingin memberitahu kau bahwa Si Arek kena masalah lagi" Karel memulai.

Adolescent multiverseOnde as histórias ganham vida. Descobre agora