A Relationship

6.2K 185 10
                                    

Mika pov

dasar prilly sialan, berani beraninya dia mendekati digo ku, jangan pikir aku tidak mengetahuinya. karna selama ini pengawal ku selalu mengikuti digo kemanapun ia pergi.

"heh, bangun". kata ku dengan kasar.

dia diam tak bergeming, membuat ku kesal. kucengkram kuat dagunya. merasa terganggu karna perbuatanku, ia menggeliat dan akhirnya membuka matanya.

"siapa kau". tanya nya panik melihat diriku.
"kau tidak perlu tau siapa aku". jawab ku sambil menatapnya tajam.
dia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru.

"aku dimana". tanyanya yang merasa asing dengan tempat ini.

"kau ada di kerajaan vampir ku".
aku mengeluarkan taringku yang membuat dia memekik terkejut.

"ku mohon, jangan". dia mengeratkan selimut ke dadanya.
aku menyeringai puas melihat nya semakin ketakutan. ku majukan taring ku hingga mendekati telinganya.

"aku akan menghabiskan seluruh darah mu, hingga kau mengering dan hancur seperti debu". bisik ku di telinganya. ku rasakan tubuhnya bergetar hebat karna pernyataan ku tadi.

"cukup". bentak seseorang di ambang pintu. sial, mengganggu ku saja.

"kau lihat karna perbuatan mu dia jadi hampir menangis". tegur kakak ku yang sangat menyebalkan ini.

"cih, mau apa kau datang kesini".
selalu saja begini, kakak ku ini selalu mengacaukan segalanya.

"ayah memanggil mu".dia berlalu keluar dari kamar, dan mengedipkan matanya pada prilly. menurut ku itu sungguh sangat menjijikan. aku kembali menatapnya tajam kemudian melesat ke ruang utama.

"ada apa ayah". tanya ku yang baru sampai di hadapan ayah.
"kau tidak boleh membunuh prilly sebelum ayah menyetujuinya".
hah, aku malas kalau menurutinya. biasanya aku selalu melanggar peraturan ayah.

"tapi yah". kata ku membantah perintah ayah.
"tidak ada tapi tapian, atau kau ku kurung di kamarmu selama sebulan".oke jika menyangkutkan pada kurungan sebulan, mau tidak mau aku menurutinya. aku tidak mau lagi merasakan haus yang membuat tenggorokan ku terasa terbakar.

"oke aku setuju". lebih baik mengalah dari pada menderita.
berhubung sedang membicarakan prilly, aku jadi teringat digo. yang aku takutkan ia akan mencari prilly ke istana.

aku harus membuat ia lupa akan masalah prilly, sehingga ia takkan mencari prilly ke istana. aku melesat kedalam hutan, ketempat biasa dia mengunjungi ku.

tidak lama kemudian, munculah digo dengan membawa setangkai bunga mawar kesukaan ku. ia tersenyum melihat ku yang sedang menatapnya.

"aku merindukan mu mika". ia mengecup puncak kepala ku dengan lembut. saat ini dia sangat tampan dengan balutan kaos putih dengan paduan celana hitam yang tidak terlalu longgar.

"aku juga digo, bunga ini untuk ku?". tanya ku dengan mata berbinar. dia terkekeh melihat ku yang seperti anak kecil mendapat permen.

"iya untuk mu sayang". pipi ku terasa memanas karna ucapannya.
mungkin pipi ku sudah seperti tomat mendidih. dengan gemas ia mencubit pipi ku yang menjadikan nya semakin memerah.

"sakit tau". kata ku kesal sambil mengerucutkan bibir

"oke sorry sayang". dengan entengnya dia bilang sorry, dasar menyebalkan.

"mau ikut aku?". dia mau ajak aku kemana ya, aku kan sedang berpura pura tidak bisa melesat, kalau aku gak sengaja melesat gimana?? hancur sudah rencana nya.

"aku akan menggendong mu". bagaimana dia bisa tau ya apa yang aku pikirkan, padahal aku tidak mengatakannya.
tanpa aba-aba darinya, ia langsung menggendong ku ala bridal style.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stay With Me BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang