6. A new life

4.7K 169 0
                                    

Digo pov

dihari minggu yang cerah ini, mood ku terasa baik sekali. di tambah kejadian kemarin.

sekarang aku berada di balkon kamarku. angin menerpa wajahku membuat helaian rambutku berterbangan.

"digo, buka pintunya". panggil liora kakak ku.

aku segera membuka pintu dan melihatnya sedang membawa nampan berisi gelas.

"minumlah, ini bisa membuat energi mu bertambah". kakak ku yang satu ini memang sering memperhatikanku, dia selalu tau apa yang ku butuhkan.

"trimakasih".
aku mengambil nampan itu dan menutup pintunya.
"hm, darah ya?". kuhirup dalam dalam aroma darah itu. tapi aku kurang bernafsu untuk meminumnya. padahal biasanya, ini akan habis dalam sekejap. akhirnya ku putuskan untuk berburu ke hutan.

aku melompat dari balkon ke bawah tanpa membuat suara sekecil apapun. dengan kecepatan yang luar biasa aku melesat menuju hutan.

sekilas aku merasa ada sesuatu yang aneh. biasanya ditempat ini aku selalu mendapatkan buruanku. apa semuanya sudah habis?

seketika aku mencium aroma yang terasa familiar, dengan ragu ku langkahkan kaki ku untuk mencari tahu siapa pemiliknya.

DEGH

tubuh ini terasa tak bisa kugerakan. kulihat seseorang yang berada di depan ku dengan membawa sepucuk bunga sambil menunduk. dia sangat cantik. wajah nya pucat dengan mata bewarna biru laut sungguh mengingatkan ku dengan mika. sepertinya ia vampir juga.

tapi tunggu!! itukan kalung pemberianku untuk mika, kenapa ada padannya. atau jangan-jangan

"mika". panggilku lembut
"hm". dia tak mengalihkan pandangannya dari bunga itu.
"I miss you".
mendengar penuturanku, akhirnya ia mendongakkan kepalanya.
matanya melebar melihatku.

dengan cekatan, aku memeluknya dengan perasaan rindu, sedih, senang, ya campur aduk. dia membalas pelukanku dengan hangat.

"benarkah ini kau digo?". tanya setelah aku melepaskan pelukan kami
"ini aku sayang, kumohon jangan pernah tinggal kan aku lagi".
ia tersenyum manis.
"tak akan".

ku tundukan kepalaku agar aku dapat menciumnya.mengerti maksudku, ia mengalungkan tangannya di leherku dan berjinjit. ku eratkan tanganku di pinggangnya. perlahan bibir kami bertemu. sudah lama aku tak merasakan bibir ini. ku lumat perlahan bibirnya, sesekali ia membalasnya.

tanganku tak diam saja, tapi mennggerayangi setiap inci tubuhnya. mau tak mau ia memdesah. desahan itu tidak ku siakan segeralah kumasuki lidahku di mulut hangatnya. ku absen setiap gigi yang kulewati dan beradu lidah dengannya. ciuman kami semakin panas. dia memukul dadaku karena tubuhnya terlalu lemas untuk melanjutkannya.

"tapi digo..".
"hm".
"maaf kan aku, aku tak bisa kembali padamu".
saat ini aku benar benar bingung dengan penyataannya tadi

"tapi kenapa?".
"aku cacat digo, aku tak bisa melesat layaknya vampir, karena kurang satu orang lagi yang harus menumpahkan darahnya untuk ku".
aku mengerti sekarang, bagi para kaum vampir, vampir yang tidak bisa melesat itu akan dianggap rendah karena kecacatannya.

"dengar kan aku, aku tidak pernah memandangmu yang harus selalu sempurna, cukup kamu hidup dan menemaniku di dunia ini itu sudah membuatku bahagia mika".
dia menangis sambil memeluk ku
"trimakasih, digo".
"sekarang aku antar kamu pulang".

Pov end

setelah digo mengantar mika. terlihat lah dua makhluk pucat bermata merah dengan seringain nya.

"lihat lah mereka, sudah bersatu lagi rupanya". ucap gion yang merupakan pimpinan dari kepercayaan raja.

"benar, jadi mudah sekali bagi kita untuk melakukan itu". jawab temannya yang bernama kessy.

"sekarang digo ada di pihak kita, jadi prilly tidak akan mempunyai malaikat pelindungnya lagi, hahahaha". gion tertawa senang namun tetap hanya mereka yang mendengarnya.

"ayo ke istana". lanjutnya
mereka melesat ke istana untuk mengabarkan kabar baik menurutnya kepada raja.

Raja pov

"yangmulia, ada sebuah berita bagus". ucap gion
"apa?".
"digo dan mika sudah bersatu".
"benarkah?".
"ya yangmulia".

berita itu bagus untuk ku, dengan begitu aku bisa mengambil darahnya untuk ku dan juga anakku.

"kuperintahkan untuk kalian, bawalah prilly ke sini besok, jangan sampai ada yang mencurigainya".

"baiklah yangmulia". jawab keduanya.

Pov end

--------

prilly turun dari kamarnya dan melihat ayahnya sedang duduk dengan kopi di tangannya.
"ayah". panggil prilly
"ada apa sayang".
"bolehkah aku pergi sebentar?".
ayahnya mengangkat satu alisnya
"hanya sebentar". lanjutnya
"baiklah, jangan pulang terlalu malam oke?".
"baik ayah,tapi aku boleh kah pinjam kunci mobilnya".
"ambilah".
"trimakasih".

prilly mengemudikan mobil ayahnya menuju pusat perbelanjaan terdekat. niatnya sih dia mau membelikan sebuah topi untuk digo.
setelah sampai, ia memakirkan mobilnya.

ia berjalan menuju mall.

Prilly pov

disini topinya bagus, aku jadi bingung mau beli yang mana. kalau digo itu kan tampan,cool , gentle kayaknya cocok warna hitam. aku beli yang hitam aja deh.

"mbak, aku beli warna hitam ini ya".
"harganya 100.000".
"ini mbak".

topi sudah ku beli, kalau langsung pulang, nanti aku mati kebosanan di kamar. coba aja,disini ada digo mungkin akan lebih menyenangkan, sedang apa ya dia saat ini??

sejak kejadian kemarin aku jadi semakin suka digo, ternyata dia bukanlah orang yang menyebalkan tapi sebaliknya.

lebih baik aku pulang saja, aku tidak mau membuat ayah khawatir.

Stay With Me BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang