[S to J] Takut yang Raib

69 4 21
                                    

"Ji, aku takut deh."

"Hm? Takut apa?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hm? Takut apa?"

"Takut.."

"Ngelewatin pohon kelapa dekat warung Pak Mat?"

"Buk—"

"Sama kok. Aku juga ga berani lewat situ. Ntar aku telfon Lele buat jemput kita pake mobil biar gak perlu jalan kaki."

Kepalaku terangguk. Menahan semburat merah malu. Sebenarnya bukan soal itu, tapi tidak apa. Ji selalu punya cara bikin aku kembali merasa baik-baik saja, meski apa yang kumaksud tidak sama dengan yang ditafsirkannya barusan. Namun aku mengerti itu artinya Ji secara tersirat bilang bahwa dia akan senantiasa ada menghadapi bermacam halang rintang bersamaku, jadi aku tidak perlu merasa takut sendirian.

Meong!

Oh, seekor makhluk berbulu menghampiri kaki Ji. Badan gembulnya dengan sengaja menabrakkan diri hingga atensi Ji seketika teralih dari cup kopi.

"Apa, mbul?" Ji berjongkok turun, menyejajarkan posisinya dengan si gembul bercorak kuning yang ia ajak bicara.

Aku masih sibuk berkutat sama layar petak ukuran 14 inci yang menampilkan deretan laman berisi soal-soal mata kuliah yang harus kurampungkan malam ini juga. Di sini, di depan manymart seperti malam-malam kemarin bersama Ji beserta dua cup mie kuah yang sudah habis kami santap masing-masing.

"Sini, pegang pala mbul." Ji menarik tangan kananku lembut dari atas keyboard dan meletakannya di atas kepala si gembul cukup lama.

"Katanya, makhluk kayak mereka ini bisa nyedot energi negatif yang ada di sekitar." Ji mulai lagi mengemukakan fakta unik kucing yang ia temukan dari postingan-postingan instakilo. "Makanya mungkin Bang Jen jarang banget marah, sedih, apalagi stress. Karena hari-harinya deket si Bongshik terus." 

Masuk akal. Senyumku terbit tanpa sadar. Ji dan pemikirannya yang ku anggap magis, berhasil menghidupkan lagi ambisi yang hampir terkikis untuk menyelesaikan semua tanggungjawab ini.

"Manjur gak?"

Oh tidak, serangan mendadak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oh tidak, serangan mendadak. Aku refleks mundur sepuluh senti sampai nyaris terjungkal menabrak dinding manymart kalau-kalau tangan kiri Ji tidak sigap menahan sandaran bangku tempatku duduk.

"Manjur! Manjur banget kok! Hehe, makasih!" Cepat-cepat aku menegakkan tubuh dan menjauh beberapa jengkal dari Ji yang tersenyum hingga matanya membentuk sabit. "Baguslah.."

Ji kemudian pergi membawa serta gembul ke dalam lingkup manymart dan mengarahkan kucing itu menuju rak makanan khusus hewan yang terpajang dekat counter kasir. Ini bukan pertama kali sejak kunjungan kesekian kami kemari. Tidak heran Gembul bisa sedemikian akrabnya dengan Ji.

Ji mengambil satu kemasan whiskas basah ukuran kecil lalu menunjukkannya pada Gembul seolah memastikan selera agar tidak salah beli. Gembul merespon dengan kaki depan menggapai-gapai yang sepertinya langsung Ji artikan sebagai bentuk persetujuan.

Ji keluar lagi beberapa menit setelah menyelesaikan pembayaran ke Bang Manymart bersama Gembul yang mengekorinya.

"Ini gak dipake?" Aku terkesiap agak tidak sadar ketika Ji mendekat hendak mengambil kresek putih nganggur yang ada di meja ini.
Konyol sekali yang bisa aku lakukan cuma menggeleng kikuk mempersilakan Ji menggunakannya.

"Yang kenyang, mbul." Ji mengusap-usap kepala Gembul seusai menyajikan hidangan malam untuk disantap oleh si kucing kelaparan itu ke atas kresek putih yang dipintanya tadi.

Setidaknya, meski jiwaku dirundung rasa takut nan hebat malam ini, aku bersama Ji.

Dan itu sangat cukup.

Whehehe seperti yang tertera di judul, cerita ini hanyalah berupa selingan saja~Gak berkaitan sama sekali dengan semesta Together dan lain-lainnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Whehehe seperti yang tertera di judul, cerita ini hanyalah berupa selingan saja~
Gak berkaitan sama sekali dengan semesta Together dan lain-lainnya.

Murni berdasarkan kehaluan author yang teramat mendambakan berlayarnya kapal hantu J & S. Mungkin karakter lain juga bakal ikut menyusul seiring pembaruan chaptee, mari nantikan akan terombang-ambing kemana diriku ini. Sekian pemberitahuannya, moga dapat dimengerti (~ ̄³ ̄)~

 Sekian pemberitahuannya, moga dapat dimengerti (~ ̄³ ̄)~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Salam kepak dari Icung ʕ ꈍᴥꈍʔ

SelingWhere stories live. Discover now