30. Impending Disaster.

27 7 0
                                        

Hiiii, long time no see
Maap ya lama gak updated, kali ini bukan karena sibuk. Tapi males, HEHEHEHEHE
///bener2 author gatau diri, awokawok

Maapkan author Unconditional 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
TAPI BESOK ATAU HARI INI GUE JANJI (PEGANG JANJI GUE) BAKALAN UPDATE KARENA KITA UDAH MASUK DI KONFLIK, AHAYYYYY

Maka dari itu, VOTE + KOMEN + FOLLOW di persilahkan kanjeng ratu/raja 😁🤝🏻

Maka dari itu, VOTE + KOMEN + FOLLOW di persilahkan kanjeng ratu/raja 😁🤝🏻

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Jumat, 9 April 2022

Waktu silih berganti dengan banyaknya rintangan yang ia lalui. Selama diteror setahun lebih, George masih dapat bertahan hidup dengan kewarasan yang sepenuhnya masih ia miliki. Selama perjalanannya setahun ini, Louis menemaninya selama jatuh bangunnya. Namun jujur, ada perasaan kecewa yang terbesit dalam hatinya. Sebab Daniel yang selalu menemani masa jatuh bangunnya kini menjauh darinya---seakan enggan berinteraksi dengannya sedikitpun.

Akan tetapi, tak semua kesalahan tertuang ke Daniel. George turut menjauh dari laki-laki itu. 

Daniel yang sebelumnya dihukum skorsing akhirnya kembali masuk setelah 5 bulan lamanya tidak menampakkan diri sekalipun batang hidungnya. George mengetahui hal tersebut buru-buru meminta pindah bangku. Ia yang semulanya sebangku dengan Daniel, kini sebangku bersama Louis.

Tetapi, disamping hal itu, teror yang menimpa George semakin menggila. Mulai dari kaca rumahnya yang pecah lantaran seseorang melemparkannya dengan benda, surat yang sama seperti sebelumnya, yaitu angka yang tidak memiliki kejelasan dalam makna. Bahkan ia pernah menemukan bangkai seekor anjing dibawah kasurnya. Lengkap dengan sekantong darah segar dari anjing itu, tak lupa selembar kertas dengan kode yang sama lagi.

Namun anehnya, belakangan ini pula teror yang sering menghantuinya lambat laun mereda. Tetapi tak apa, George lega bila teror yang menimpanya mereda. Terlebih apabila telah usai. Kehidupannya pasti akan lebu tenteram.

Setelah menempuh perjalanan selama 25 menit lamanya, akhirnya ia tiba di kelas yang begitu riuh rendah lantaran sudah banyak murid yang hadir, terkecuali Louis. Terakhir berkomunikasi pagi tadi, laki-laki itu mengatakan bahwa ia akan sedikit terlambat datang karena ayahnya yang menahannya pergi. Entah karena apa, George tak mau ingin memasuki ranah privasi Louis yang menurutnya belum sepatutnya ia tahu sebelum Louis sendiri yang menceritakannya.

Saat hendak duduk ia tak sengaja berkontak mata dengan Daniel yang ternyata sembunyi-sembunyi mengamatinya. Namun, detik itu juga Daniel terlihat memesongkan iris matanya dan kembali menulis. Membuat George hanya dapat menerkam berbagai pertanyaan yang melayang dalam pikirannya.

Mengapa laki-laki itu melihatnya? Terlebih Daniel benar-benar bersikap acuh kepadanya, namun, mengapa kali ini laki-laki itu memperhatikannya dengan lamat?

Apa ada sesuatu yang laki-laki itu ingin katakan padanya?

"George, aku punya rekomendasi drama Korea nih, kau mau?"

Unconditional [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora