5

14 1 0
                                    

.

.

.

 semakin hari osamu semakin menjauh, bahkan bertemu saja di sekolah jarang, jangankan disekolah, chat dari (name) hingga berhari hari belum dibaca oleh osamu. hingga hari ini (name) mengetahui semuanya, niat hati membuang stress akan tetapi ia dikejutkan dengan osamu yang berciuman dengan maki di sebuah taman bermain. matanya membulat, tubuhnya lemas, lidahnya kelu. kakinya melangkah menjauh dari tontonan itu, segera ia kembali pulang dan menangis sejadi jadinya.

(skip>>)

sebenarnya (name) tidak ingin berangkat sekolah hari ini,tubuhnya sangat lemah,dan mukanya pucat, bagkan untuk berjalan (name) sempoyongan.di saat sudah sampai kelas, seperti biasa selalu ada kotak bekel berisi makanan di laci (name) 1 sampai 3 kotak. (name) menghela nafas kasar, tak lama pelajaran pun dimulai . (name) tertidur dikelas hingga istirahat makan siang. (name) terbangun mendengar bel, ia pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka.

"bagaimana (first name) (last name)?"suara maki mengintrupsi (name), yang dipanggil melihat bayangan dari cermin. (name) melihat tidak suka ke arah maki, yang ditatap tersenyum puas.

"bagaimana rasanya kehilangan orang yang kau sukai?" lanjut maki dengan senyum penuh kemenangan, (name) memandang datar ke arah maki.

"aku bukan hanya suka kau tau, aku sangat sangat mencintai osamu" ucap (name) penuh penekanan.

"hee kau yakin? padahal kau melihat sendiri kemarin kalau osamu dan aku berciuman" ucap maki sambil memainkan rambut.

"ohh..aku tau kau pasti memaksanya" jawab (name) dengan santai, maki yang tidak suka melihat ketenangan di wajah (name) langsung memiliki sebuah ide .

"jaa...bagaimana kalau kita test, siapa yang osamu percaya" ujar maki, (name) masih melihat datar ke arah maki. tiba tiba maki memberantakkan baju serta rambutnya dan menampar pipinya keras hingga merah.

"Kyaaaa!!!" jeritnya berlari keluar kamar mandi yang membuat banyak orang berkumpul untuk melihat ada apa yang terjadi, (name) pun ikut keluar toilet untuk melihat rencana dari maki. osamu yang melihat orang yang terlibat langsung pergi ketengah tengah kerumunan dan mendekati maki, (name) masih tidak percaya apa yang ia lihat.

"osamu kun, hikss...dia menyeramkan" ujar maki sambil terisak, osamu mengecek pipi maki yang memerah.

"(name) apa maksudnya ini!? tak puaskah kau mendorongnya dari tangga kemarin ha?!" seru osamu marah, (name) menaikkan satu alisnya.

"memangnya kapan aku mendorongnya?menyentuhnya aja aku sudah jijik" ujar (name), osamu sedikit mendorong (name).

"tidak usah pura pura tidak tau" osamu menunjuk nunjuk (name) yang membuat (name) makin kesal," kalau cari lawan yang sebanding, kenapa cari lawan yang lebih lemah darimu?!" seru osamu, (name) yang sudah dari tadi menahan emosi lantas menghampiri maki dan menarik rambutnya hingga wajah maki terekspos, ia mendekatkan tangannya ke bekas tamparan itu.

"kau lihat? ukurannya saja beda" ucap (name) dengan wajah datarnya.

"geez...ukuran bekas tamparan tidak bisa menjadi patokan (name)" jawab osamu tak kalah kesal, (name) mengangguk paham.

Plak...

(name) menampar tepat diatas bekas tamparan maki hingga sudut bibirnya berdarah.

"itu baru milikku" jawab (name).

"jauhkan tanganmu itu (name)" ujar osamu hendak menarik tangan (name) akan tetapi malah keduluan (name) yang menampar di pipi osamu. "kau....kurang ajar" osamu hendak melayangkan bogem dan lagi lagi digagalkan akibat gerakan cepat (name) yang mengayunkan kakinya hingga osamu terjatuh ,pipi osamu lebam dan hidungnya sampai mengeluarkan darah  akibat kerasnya tendangan (name). 

"osamu kun!" maki menghampiri  osamu yang tepar dilantai.

"oh?sudah tidak bisa bangun?" ujar (name) dengan angkuh menatap osamu layaknya sampah, osamu dibantu berdiri oleh maki.

"kita akhiri sampai sini, (first name) (last name), jangan pernah kau mengganggu kami" kata osamu lalu berjalan pergi.

"ya aku juga tidak tertarik mengganggu hubungan kalian" seru (name).

"jadi sekarang kesempatannya?"

"iya sekarang"

TBC

pomise "Osamu X Reader"Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt