04. Sorai

6 2 0
                                    

Sorai — Nadin Amizah

Sorai — Nadin Amizah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

Pagi itu, mari kita mulai dengan kegiatan rutin pagi hari Aera.

Dia yang sedang memasak sarapan bersama Ayahnya, sedangkan Ibunya duduk di ruang tamu dengan menonton acara televisi pagi yang mereka tayangkan saat itu. Dengan segelas teh hangat yang baru saja Aera buatkan karena Ibunya meminta Aera membuatkan teh itu.

Meskipun pagi ini Ayahnya harus bekerja, tapi laki-laki itu tetap membantu anaknya memasak sarapan untuk mereka bertiga. Ayahnya tidak ingin Aera terlalu capek, apalagi anak perempuannya itu akan ada rapat bersama tim sukarelawannya pagi ini, kemudian di lanjut bekerja disalah satu tempat makan yang ada dipinggir Kota.

Laki-laki itu memang seseorang yang sangat menyayangi anaknya.

"Ayah duduk aja, ini udah mau selesai. Biar aku yang siapin." kata Sang anak menyuruh Ayahnya untuk duduk di meja makan saja.

Lantas dengan cepat Sang Ayah menggeleng, "nggak mau, biar cepat selesai jadi Ayah bantu kamu." jawab Ayah.

Mereka sudah masak makanan itu sejak pukul 07.00 tadi, jadi sekarang semua makanan mereka hampir selesai. Meskipun tidak banyak, setidaknya itu cukup untuk mengganjal perut sampai waktu makan siang tiba.

Aera menata makanan dan piring-piring kosong untuk wadah makanan mereka. Sungguh telaten anak itu menyiapkan sarapan untuk keluarganya, rapi dan seperti sudah terlatih. Ia menaruh segelas air putih disamping piring-piring yang lain, ada semangkuk sup ayam juga disana, lengkap dengan sambal yang baru saja dihaluskan oleh Ayahnya.

Anak perempuan itu beranjak menuju ke ruang tamu, tempat dimana Ibunya sedang menonton acara televisi. Ibunya sedang fokus menonton, tapi Aera harus memanggilnya karena makanan sudah siap dan mereka harus sarapan pagi bersama.

"Ibu, ayo, makanannya udah siap." ajak Sang anak ke arah meja makan.

Jangan tanya kenapa Ibunya malah menonton televisi sedangkan Ayah dan anaknya yang memasak sarapan untuk mereka. Ibunya memang malas untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah yang seharusnya ia kerjakan karena anak dan suaminya sedang bekerja.

Memang pada dasarnya pekerjaan rumah seperti itu adalah hal umum yang bisa semua orang lakukan, tapi itu adalah tugas seorang Ibu untuk merawat suami dan anaknya yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

Semua pekerjaan rumah dari dulu hingga sekarang itu Aera dan Ayahnya yang mengerjakan. Jika bukan mereka siapa lagi, Ibunya sendiri yang bilang bahwa ia tak mau menyentuh pekerjaan itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 28, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

For A, Complicated 1805. Where stories live. Discover now