Usik – Feby Putri
***
09.03 WIB
"Terima kasih Miss Aera!!"
Ucapan terima kasih pagi itu terdengar dari sebuah ruang kelas yang berada di lantai dua, tepat dari kelas 2A. Ucapan itu mereka berikan pada guru mereka, menandakan bahwa pembelajaran hari itu telah selesai. Sang empunya nama yang diucapkan pun tersenyum dengan manis pada seluruh anak muridnya di kelas.
Sudah menjadi rutinitasnya setiap hari Senin sampai Sabtu untuk mengajar di sekolah, mengajari anak-anak di sekolah sebagai guru Bahasa Indonesia.
Perempuan itu berjalan keluar kelas diiringi oleh bel sekolah saat itu yang menandakan bahwa seluruh siswa harus beristirahat dari belajarnya. Seluruh murid-murid yang ada di lantai dua segera turun ke lantai bawah untuk pergi ke kantin. Ada yang membeli makanan, ada yang bermain dengan teman-temannya, ada juga yang hanya duduk dibawah pohon beringin sambil membaca buku.
Aera pun ikut turun ke bawah, dia pergi ke ruang guru. Berkumpul dengan semua guru yang ada disana.
Saat hendak sampai di ruang guru yang ada dilantai bawah, perempuan dengan kemeja berwarna biru dan setelah celana berwarna putih yang nampak begitu cantik ketika ia kenakan, tiba-tiba saja dia mendapatkan pesan dari seseorang.
Pesan itu, dikirim oleh Ibunya.
Setelah membuka ponselnya, Aera melihat ada tiga bubble chat dari Ibunya. Saat melihat pesan itu, Aera hanya membuang napasnya, dia kebingungan bagaimana dia membalas pesan dari Ibunya. Pasalnya, dirinya sudah memberikan seluruh uang yang ada ditabungannya untuk Ibunya pagi itu, sebelum dia berangkat untuk pergi mengajar.
Ibunya memang seperti itu, entah kemana uang yang sudah ia berikan sampai-sampai Ibunya mengiriminya pesan dan meminta untuk dibelikan makanan. Sungguh, Aera sudah tidak ada uang lagi untuk membelikan Ibunya itu makanan, bahkan untuk pulang saja dia akan jalan kaki karena benar-benar tidak ada uang, Aera berani bersumpah.
YOU ARE READING
For A, Complicated 1805.
RomanceDenting bel Gambir memanggil. Rasa tak sabar dan kursi belakang kereta jadi temanku bercerita. Tak akan habis kisah yang ku ceritakan. Mungkin ia bosan, mendengarkan ku bercerita. Itu, kata Hanacaraka yang ia tulis dalam lagunya. Benar, Bandung ki...