Rendra sudah mengambil telur dadar mengabaikan Enggal yang tersenyum malu pada Rizka. "Nih, Nggal. Cobain masakan Rizka. Ini masakan Rizka yang khas dan rasanya enak banget!"

"Lebay banget, nasi goreng biasa aja padahal," cibir Rizka. "Emang suka merendah ini orang," sahut Rendra. Ia tersenyum tipis melihat tatapan mata Enggal pada Rizka.

"Habisin, ya!" Seru Rizka sambil menyaksikan kedua temannya ini makan dengan lahap.

"Gak usah disuruh juga gue habisin kok, Riz!" Ujar Rendra sambil menghabiskan kotak makan yang dibawakan Rizka untuknya.

"Ehm, Riz. Kalo habis makan kita ngobrol-ngobrol dulu boleh?" Ucap Enggal pada Rizka yang langsung diangguki Rizka.

"Untung makanannya udah habis, gue dapet kabar disuruh Peter ke ruangannya. Jadi, gue duluan, ya?" Rendra buru-buru menghabiskan jus buahnya lalu lari kembali ke ruangannya, meninggalkan Rizka dan Enggal dengan suasana yang sedikit canggung.

Rendra

Gue dukung lo, Riz
Emang Ilham perlu dikasih pelajaran biar tau.

Dukungan sesat yang lo maksud
Lo nyuruh gue selingkuh?

Ya emang, tapi lo sendiri juga mau tuh
Udah lah
Gue cuma mau bantu lo aja Riz

Oke
Kalo sampe Ilham tau, orang pertama yang gue cari itu lo!

Gampang, lo ikutin alurnya aja

"Suami lo ya, Riz?" Kata Enggal membuat Rizka tersadar dan langsung meletakkan ponselnya. "Bukan, kok! Lo mau ngobrolin apa?"

Enggal tersenyum kecil, "Gue minta maaf. Dulu gue ninggalin lo tiba-tiba."

Rizka terdiam, "Iya, gak papa. Udah lama juga. Gue seneng bisa ketemu lo lagi sekarang, Enggal. Lo banyak berubah tapi gue tetep bisa ngenalin lo dari suara lo. Hebat 'kan?"

Rizka tertawa di akhir katanya. Tawa itu menular pada Enggal, "Lo juga sama, Riz. Gue juga ngenalin lo dari senyum lo."

Rizka tersenyum lalu menunduk menatap cincin pernikahannya. "Selamat atas pernikahan lo!" Ujar Enggal, "Maaf random, pengen aja ngucapin."

"Iya makasih, lo tau dari Rendra ya, gue udah nikah?" Enggal tersenyum sampai menyipit, khasnya sekali. "Bener, gue tau dari Rendra, dan gue tau waktu lihat jari tangan lo, Riz."

Rizka mengangguk, "Jujur, waktu tau gue rasanya kecewa dan nyesel, Riz." Rizka terdiam ia kembali menunduk namun semakin ke bawah.

"Kecewa karena lo udah jadi istri cowo lain, dan nyesel kenapa gue waktu itu pindah ninggalin lo, yang bikin lo bukan jadi punya gue." Sambungnya. Rizka menoleh ke arah lain, ia sudah akan menangis saat ini.

"Maaf," hanya kata itu yang mampu Rizka ucapkan.

"Gue juga maaf, dan maaf lagi bikin lo nangis. Gue bakal berusaha ngeikhlasin lo, Riz." Rizka mengangguk masih enggan menatap Enggal.

Enggal menyerahkan sapu tangannya lalu pamit kepada Rizka. Rizka baru menoleh kembali saat Enggal sudah hilang.

Ia menghapus kasar air matanya lalu membawa sapu tangan Enggal ke dalam saku roknya kemudian melangkah kembali ke ruangannya.

🌠 fix 🌠

"Duh, baru pulang tugas ngelihat kamu pulang dianter sama si First Love kamu itu, seneng banget, ya?" Seru Ilham pada Rizka yang menaruh sepatunya dengan sedikit kasar pada rak sepatu. "Biasa aja, nganterin juga karena sepeda aku masuk buat diservis."

• Short Story •Where stories live. Discover now