2.Challange

27 8 1
                                    

"Eh, kalian bertiga kenapa dah? Diem-diem bae!" Tanya Brayn heran.

"Tau nih! Cerita dong!" Timpal Clara, kemudian di jawab oleh Al-Faiq. "Gak tau mau cerita apaan, lagian kalau cerita juga lo pada nyerocos mulu".

"Udah jam 10 nih, balik yuk Re, Ra!" Ajak Calista seraya berdiri dari tempat duduk nya.

Reva pun mengerutkan kening nya. "Ih kok balik sih?! Gue kan masih kangen sama bebep gue".

"Tau tuh, gak seru banget lo Cal!" Ucap Daffa.

"Eh, lo lupa Re? Kita kan mau nginep di rumah Calista." Ucap Clara sambil menepuk ringan lengan Reva sehingga membuat Reva mengingat bahwa ia dan Clara akan menginap di rumah Calista.

"Oh iya, ya udah deh." Ucap Reva seraya berdiri dari tempat duduk nya.

"Yaah.. Beneran sekarang nih?" Tanya Daffa lesu.

Reva mengangguk. "iya, soalnya aku sama Clara mau nginep di rumah Calista beps".

"Hmm, ya udah deh, hati-hati ya!" Ucap Daffa sambil melambaikan tangan kepada Reva.

Reva mengangguk dan membalas lambaian tangan Daffa. "Iya".

"Dadah Brayn, jangan kangen ya!" Ucap Clara seraya mencolek dagu Brayn dan ikut berdiri dari tempat duduk nya.

"Ekhem Bray..!" Ledek Al-Faiq yang dibalas dengan senyuman tipis nya Brayn.

"Hati-hati lo!" Timpal Farel.

"Bye." Balas Clara sambil melambaikan tangan kepada Farel dan yang lain nya.

•••

Setelah mereka pergi, Brayn, Daffa dan Farel melanjutkan obrolan nya. Sedangkan Al-Faiq? Sedari tadi ia hanya diam seraya melihat Calista yang perlahan menghilang dari pandangan nya.

"Woi! Lo ngapa sih? Bengong mulu dah?" Ucap Brayn sambil mengusap wajah Al-Faiq kasar.

"Heran gue sama tuh cewe." Jawab nya heran.

"Cewe yang mana?" Tanya Brayn.

"Tuh Calista, gue perhatiin dari tadi dia beda banget sama temen-temen nya, kayak cuek aja gitu." Jawab Al-Faiq.

"Oh Calista, dia emang kayak gitu orang nya, cantik sih.. Tapi, ya gitu".

"Jadi gini, Calista tuh tipe orang yang bodoamatan, apalagi kalau tentang cowok. Gue, selama kenal dia, gak pernah tuh denger dia suka sama cowok, padahal yang suka sama dia tuh, beuuhh.. Ngantri dah pokoknya" sambung Daffa.

Al-Faiq membulatkan kedua matanya "Gila lu! Serius?! Masa dia gak pernah suka sama cowok?".

"Sumpah dah! Brayn aja susah dapetin nya. Ya gak Bray?"

Brayn mengangguk. "Yoi bro." Kemudian meneguk minuman nya.

"Jadi makin penasaran gue." Ucap Al-Faiq.

"Nah, gimana kalau gue kasih tantangan ke elo, lo bisa gak dapetin hati nya dia. Kalau lo bisa, lo boleh deh minta apa aja yang lo mau. Gimana?" Kata Brayn sambil menopang sebelah kakinya.

"Ck! Nantangin gue lo, siapa takut!" Balas Al-Faiq.

"Yakin lo Al?" Tanya Farel.

"Yakin lah, liat aja nanti" Jawab Al-Faiq.

"Hati-hati lo, nanti malah elo lagi yang jatuh cinta." Sambung Daffa yang hanya dibalas dengan senyum tipis Al-Faiq.

Karena Al-Faiq menyukai tantangan, dia pun menerima tantangan tersebut dari Brayn.

•••

Sesampainya Calista, Clara dan Reva di halaman rumah Calista, mereka terkejut karena mereka melihat ada dua mobil yang sudah terparkir rapi disana, yang mereka ketahui adalah mobil kedua orang tua Calista.

Three YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang