Page 7

607 33 7
                                    

Sinar matahari pagi masuk melalui jendela kamar dengan nuansa hitam, abu abu, dan coklat itu. Jam sudah menunjukan pukul 07.15 pagi yang dimana harusnya orang orang sudah memulai aktifitas mereka.

Tapi tidak dengan pria mungil yang kini sedang terbaring diatas ranjang dengan beberapa plaster yang terdapat di wajah dan bagian tubuhnya yang lain.

Tak lama kemudian kelopak mata itu perlahan terbuka menampilkan dua mata indah yang terbuka berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk kedalamnya.

Pening. Ya, itulah hal pertama yang taeyong rasakan saat ia berhasil mengumpulkan seluruh kesadaranya, matanya mengedar untuk melihat kesekitar dan ia langsung sadar jika sedang berada di kamar jaehyun sekarang.

Dengan perlahan pria manis itu beranjak untuk duduk dan menyandarkan dirinya pada headboard ranjang sambil sesekali meringis sakit karena merasakan nyeri di beberapa bagian tubuhnya.

Pikiran kembali tertuju pada kejadian semalam, dimana ia bisa melihat dengan jelas banyak sekali orang orang bersenjata yang menyabotase acara di gedung itu.

Tapi.....ada satu hal yang begitu mengganggu pikiranya kenapa semua orang itu kebanyakan selalu mengincar dan menyerang jaehyun? Padahal banyak sekali para pebisnis dan orang berjabatan tinggi lainya disana, jikapun yang mereka inginkan hanyalah harta dan uang mereka pasti hanya tinggal merampas dompet atau barang barang mewah disana.

...kau yang harusnya pantas untuk mati jaehyun! Kau mernggut semuanya dariku!...

Tiba tiba taeyong teringat dengan kata kata orang yang membuatnya terluka semalam.

Kata kata itu....seperti sangat penuh dengan amarah dan kebencian yang teramat sangat.

Sebenarnya apa yang sudah jaehyun perbuat?

Dan...

Apakah jaehyun menyimpan sebuah rahasia yang tidak semua orang tau?

Ceklek

Taeyong sontak menoleh ke arah pintu dan ia mendapati jaehyun yang kini sedang berjalan kearahnya dengan membawa nampan berisi semangkuk bubur segelas air putih dan beberapa obat obatan.

Jaehyun meletakan nampan itu diatas meja nakas disana kemudian duduk di tepi ranjang.

"Bagaimana keadaanmu?". Tanyanya pada taeyong sambil menatap pria manis itu dengan lembut.

"Aku baik baik saja, hanya masih terasa nyeri di punggung dan juga kepalaku."

"Kalau begitu sekarang kau harus makan lalu minum obat."

Jaehyun mengambil manguk bubur yang ada disana. "Perlu kusuapi?"

Taeyong menggeleng. "Tidak...tidak usah aku bisa makan sendiri."

"Baiklah."

Dengan perlahan jaehyun memberikan mangkuk itu pada taeyong dan kemudia tak lama pria manis itu mulai memakanya dengan lahap.

Jaehyun menatap taeyong yang sekarang sedang makan dengan lahapnya seolah lupa jika dia tidak sendiri di kamar ini.

Tangan mungilnya yang memegang sendok...

Bibir kecilnya yang bergerak gerak pelan saat ia mengunyah...

Pipinya yang menggembung karena makan dengan lahap...

Dan jangan lupa sudut bibirnya yang terdapat noda karena makan terlalu cepat...

Sangat menggemaskan.

"Sudah habis~~." Ucap taeyong lalu tersenyum manis.

Bạn đã đọc hết các phần đã được đăng tải.

⏰ Cập nhật Lần cuối: Mar 25 ⏰

Thêm truyện này vào Thư viện của bạn để nhận thông báo chương mới!

DEVIL OBSESSION (JaeYong)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ