"Oh ya? Aku tidak menyangka si pembully itu jadi seperti itu, kira-kira siapa yah yang membuatnya begitu sampai ketakutan"
Sasuke di pinggir rak buku tak sengaja mendengar percakapan kedua mahasiswa tersebut, ekspresi wajahnya terlihat biasa aja.
Lalu tak sengaja pandangan nya melihat seseorang yang sangat tak asing bagi Sasuke.
Rambut pink di ikat kuda yang terlihat sedikit karena terlindung oleh buku yang sedang seseorang itu baca.
Rambut pink langka di kampus hanya ada satu orang yang memilikinya, yaitu Sakura.
Sasuke tanpa banyak waktu mendekati Sakura, duduk di hadapan Sakura yang tidak sadar Sasuke di hadapannya.
Sepertinya Sakura sangat fokus membaca.
Sasuke hanya diam menunggu Sakura menyelesaikan membacanya, namun tak sengaja ia mendengar isak tangis dari balik buku, apa Sakura menangis?
Sasuke yang penasaran langsung mengambil buku yang dipegang Sakura, agar ia bisa melihat apa yang terjadi pada Sakura.
Dan benar saja mata Sakura yang merah dan air mata di pipi Sakura.
Sakura terkejut saat ada mengambil buku yang sengaja ia pegang berpura-pura membaca agar tidak dilihat orang lain kalau sekarang ia sedang menangis.
"Sasuke" Gumam Sakura tambah terkejut saat mengetahui yang mengambil bukunya adalah Sasuke.
Sakura segera saja menghapus air matanya.
"Kenapa?" Tanya Sasuke singkat dengan wajah datar.
Sakura mengeleng.
"Bukan apa-apa" Jawab Sakura bohong pada Sasuke.
"Katakan" Kata Sasuke memaksa Sakura untuk mengatakannya dengan tatapan tajam dan menekankan kata-katanya.
Membuat Sakura jadi takut.
"A-aku dituduh mencuri ide kelompok lain padahal itu murni ide ku sendiri, lelah sekali aku mencari bahan untuk persentasi, tapi mereka dengan entengnya menuduh ku hiks aku merasa tidak dihargai, sementang dia itu pintar jadi teman-teman dan dosen lebih percaya padanya hiks" Jelas Sakura bercerita sambil menangis.
Sasuke masih menatap Sakura datar.
"Siapa?" Tanya Sasuke pada Sakura.
"Apanya?" Tanya Sakura balik karena tak paham.
"Yang menduhmu?"
"Shion, kau pasti tahu dia, dia terkenal karena pintar dan berkegiatan organisasi begitu, aku dan dia tidak akrab, entah kenapa dia seperti menganggap ku musuh" Jawab Sakura pada Sasuke
"Aku tidak mengenalnya" Jawab Sasuke jujur.
"Begitukah?" Gumam Sakura menanggapi perkataan Sasuke sambil menghapus air matanya.
Tiba-tiba Sasuke berdiri, membuat Sakura bingung.
Lebih membingungkan lagi ketika Sasuke pindah duduk disebelahnya.
"Ke-kenapa pindah?" Tanya Sakura gugup.
Sasuke tak menjawab, ia malah menyentuh pipi Sakura.
Sakura melototkan matanya, lalu ingin melepaskan tangan Sasuke.
Tetapi sebelum itu Sasuke sudah mendekatkan wajahnya.
Cups
Mata Sakura semakin melotot saat bibir Sasuke mengecup bibirnya.
Hanya sebuah kecupan kecil, Sasuke sedikit menjauhkan wajahnya, menatap Sakura.
"Mulutnya robek, kau tenang saja" Gumam Sasuke sambil menatap Sakura.
Sakura bingung apa maksud Sasuke, mulut siapa yang robek?
Ingin bertanya namun bibir Sakura kembali dibungkam oleh bibir Sasuke.
Sekarang bukan sebuah kecupan kecil, melainkan lumatan-lumatan lembut.
Sakura kembali melotot.
Sasuke merapatkan tubuhnya pada Sakura, memegang lengan Sakura.
Sakura panik saat tangan Sasuke yang satunya mengelus perutnya yang terlihat karena Sakura memakai baju crop top yang tanpa lengan dibaluti dengan blazer.
Meski mereka duduk di tempat paling ujung yang tak terlalu di lalui oleh orang, tetap saja membuat Sakura panik.
Tangan Sasuke mengelus lembut perut Sakura.
Sakura merasakan sengatan listrik di tubuhnya.
Tangan Sasuke yang di lengan Sakura berpindah ke pundak Sakura, menurunkan blazer Sakura hingga terlihat pundak mulus Sakura yang putih.
Mengelus pundak Sakura dengan lembut.
Sakura merasakan hawa dingin menusuk kulitnya.
Ciuman Sasuke berpindah ke leher Sakura, mengecup-ngecup leher Sakura.
Sakura meremas rambut Sasuke dengan mata terpejam, ia ingin mendorong Sasuke namun tubuhnya berkata lain.
Selesai mengecupi leher Sakura, Sasuke sedikit memberi jarak pada wajahnya.
Menatap Sakura dalam dengan nafas memburu lalu pandangan nya mengarah pada dada Sakura.
Saat tangan Sasuke ingin menyentuh dada Sakura.
Langsung saja Sakura menyilangkan kedua tangannya di dada nya sendiri.
"Ku-kurasa ini sudah keterlaluan" Sahut Sakura menatap Sasuke.
Sakura ingin marah tapi mengingat Sasuke yang cukup menyeramkan baginya, membuat Sakura tak berani.
"Bolehkah aku mencium mu lagi?" Tanya Sasuke tak memperdulikan perkataan Sakura sebelumnya.
Sakura dibuat terkejut dan melongo mendengarnya.
Tanpa persetujuan Sakura, Sasuke kembali mencium bibir Sakura, memeluk tubuh Sakura.
Seolah melupakan tempat dimana mereka berada, Sasuke terus mencium bibir Sakura.
TBC
Hallo, nungguin cerita ini? Angkat tangannya ✋
Oh ya cerita yang lain juga vote dan komen yah, di cerita the Robbin's masih dikit banget tuh.
Ada yang paham gak maksud Sasuke, bagian Sasuke berkata mulut sobek itu?
Yaps Sasuke akan mensobek mulut orang yang membuat Sakura menangis
Buat yang pengen beli pdf Starts With Revenge dan Favorit Student chat author yah
Jangan lupa vote dan komen kalian.
Arigatou.
YOU ARE READING
Dangerous Nerd
RandomCerita ini mengandung unsur dewasa, harap bijak Uchiha Sasuke adalah pria paling kutu buku di kampusnya, ia bahkan hanya memiliki satu teman saja. Berpenampilan cupu, dengan kacamata tebalnya dan pakaian yang selalu panjang kedodoran. Sering dijadik...
