"Dobe" Panggil Sasuke pada Naruto.
"Apa?" Jawab Naruto sekaligus bertanya.
"Bagaimana rasanya jatuh cinta?" Tanya Sasuke tiba-tiba dengan wajah datarnya.
Naruto mengeryitkan alisnya.
"Jantung mu berdebar kencang dan kau selalu ingin bertemu dengannya, memangnya kenapa?"
Sasuke hanya diam lalu langsung berbaring di kasur.
"Hei kenapa tidak menjawab ku? Atau jangan bilang kau sedang jatuh cinta? Oh astaga ini sungguh langka, perempuan mana yang bisa membuat mu jatuh cinta, hei bangun ceritakan padaku"
Naruto menarik-narik lengan Sasuke untuk bangun.
"Ck kau ini, memangnya dia akan suka juga padamu? Penampilan mu saja kutu buku begitu" Sahut Naruto kesal.
Sasuke memejamkan matanya.
'Dia pasti juga menyukai ku, hanya aku, akan ku pastikan' Batin Sasuke yakin
*****
Keesokan harinya.
Sasuke berjalan di koridor kampus sendirian, tiba-tiba para mahasiswa yang membully Sasuke datang.
Salah satunya merangkul Sasuke.
"Oy kutu buku, kenapa kau selalu memakai kacamata tebal mu itu? Apa kau buta? Hahaha"
"Terus kenapa kau selalu memakai baju lengan panjang dan dimasukkan ke dalam celana, kau ini kampungan sekali"
Tiba-tiba salah dari mereka menarik celana Sasuke ke atas.
Membuat Sasuke terjatuh.
Dari kejauhan terlihat Sakura berjalan bersama Ino.
"Eh Sakura tuh, mahasiswi akuntansi" Ucap salah satu si pembully bernama Deidara memberitahu.
"Ku dengar dia dekat dengan Toneri tapi sepertinya akhir-akhir ini mereka tak dekat lagi, yang ada Toneri malah menjauhinya, mungkin takut ditolak karena patah tulang hahaha" Sahut si pembully yang lain bernama Hidan.
"Benarkah begitu? Berarti aku punya kesempatan untuk mendekati nya, dia cantik walau tubuhnya tidak seseksi temannya itu" Kata si pembully yang lain bernama Pain.
Mendengar ucapan Pain membuat Sasuke mengepalkan tangannya sendiri.
Lalu Sasuke bangkit berdiri menatap Pain datar.
"Mau apa kau menatap ku begitu sialan, berani kau padaku" Kata Pain marah menoyor kepala Sasuke kasar.
Sasuke hanya diam tak melawan, ini belum saatnya karena masih banyak orang.
"Dia hanya berani menatap mu saja, dia lemah hahaha" Sahut Hidan mengejek.
"Ayolah bagaimana mungkin dia berani dengan kita, penampilannya saja seperti ini" Kata Deidara sinis.
Buaaaghhh
Pain menampar Sasuke hingga tersungkur di lantai.
Para mahasiswa dan mahasiswi yang berada disitu tak memperdulikannya, seolah itu hal biasa.
Sakura dari kejauhan melihat hal itu, ia ingin menolong Sasuke tapi ia tahu Sasuke tak selemah itu, kenapa Sasuke selalu lemah di hadapan mereka?
Sakura juga berhutang budi pada Sasuke yang menolongnya kemarin.
Sekarang pandangan Sakura pada Sasuke sedikit berubah meski masih takut.
*****
Di gang sempit jalan menuju kampus.
Jalanan terlihat sepi karena hari mulai gelap.
Di samping gang Sasuke berada disana dengan pandangan datar, nafas memburu serta tangan yang berdarah.
Tidak hanya ada Sasuke saja.
Pain juga disana namun kondisinya cukup mengenaskan, wajah penuh bogeman dan lebam, darah keluar dari sudut bibirnya, serta hidungnya patah.
Pakaian pain juga bercampur dengan noda darah serta tanah kotor.
Sasuke berjongkok menatap tajam Pain.
Seolah terhipnotis oleh tatapan Sasuke, Pain sangat ketakutan pada Sasuke.
Sasuke menjambak rambut Pain untuk menatapnya.
"Tak apa membully ku tapi jangan pernah dekati Haruno Sakura, dia MILIKKU" Ucap Sasuke menekankan kata *Milikku*
Pain mengangguk takut, lihatlah kemana Pain yang berani? Yang ada hanyalah seorang pengecut lemah.
"Khekhekhe hahahahaha dasar lemah hahahaha" Sasuke tertawa terbahak-bahak.
Padahal tidak ada yang lucu.
Puaaaakkkhhh
Sekali lagi Sasuke meninju Pain hingga gigi Pain patah.
*****
Sakura sekarang berada di sebuah taman mengobati tangan Sasuke.
Tiba-tiba saja Sasuke menghubungi nya dan menyuruhnya ke taman ini.
Sakura ingin menolak tapi ia takut, jadi dengan terpaksa ia datang ke taman.
Sesampainya di taman, ia disuruh mengobati luka Sasuke.
Sakura jadi bingung dengan Sasuke.
Sasuke menatap datar Sakura yang masih mengobati luka di tangannya.
"Kau berkelahi dengan siapa?" Tanya Sakura tiba-tiba agar suasana tidak canggung.
"Serangga" Jawab Sasuke singkat.
Sakura mengeryitkan alisnya heran.
Lalu pandangan Sakura tak sengaja melihat ke arah kacamata tebal Sasuke yang sedikit retak di bagian gagangnya.
"Gagang kacamata mu retak" Kata Sakura memberitahu.
"Sudah tahu" Jawab Sasuke singkat.
Sakura sedikit kesal karena Sasuke menyahutinya dengan singkat.
"Aku heran kenapa kau tidak pernah melawan para pembully di kampus? Padahal kau pasti bisa melawan mereka" Tanya Sakura tiba-tiba.
"Hanya ingin" Jawab Sasuke singkat, dan lagi-lagi membuat Sakura kesal sampai merengutkan wajahnya.
Sasuke mengigit bibirnya melihat wajah kesal Sakura.
Mengemaskan, pikir Sasuke.
TBC
Hallo, aku double up yah.
Untuk cerita Story Instagram sasusaku dan The Robbin's aku masih belum bisa next.
Tunggu aja deh kapannya hehe.
Gimana chapter kali ini?
Mau dilanjutin gak nih atau stop aja?
Oh ya mungkin beberapa chapter saja ku Publish sisanya akan kujadikan pdf.
Dan buat yang mau beli pdf Starts With Revenge dan Favorit Student atau cerita yang lainnya bisa langsung chat aku aja yah.
No 085971689682
Transfer via dana shopee pay dan Go pay.
Vote dan komen
Arigatou.
YOU ARE READING
Dangerous Nerd
RandomCerita ini mengandung unsur dewasa, harap bijak Uchiha Sasuke adalah pria paling kutu buku di kampusnya, ia bahkan hanya memiliki satu teman saja. Berpenampilan cupu, dengan kacamata tebalnya dan pakaian yang selalu panjang kedodoran. Sering dijadik...
