Ch 10 : Feel Sick

189 30 5
                                    

ENJOY GUYSS, DON'T FORGET TO SUPPORT  WITH VOTE, COMMENT AND SHARE ! <3

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~




Sebuah mansion bergaya Eropa klasik terpampang dengan megah, seorang gadis melangkahkan kakinya masuk.

Suasana mansion itu terlihat suram hanya dengan penerangan remang remang di setiap sudut rumah. Para pelayan yang melihat gadis itu membungkuk hormat, padahal ia bukanlah nona dari mansion megah itu.

Gadis itu memasuki sebuah ruangan, ruangan beraksen hitam bercampur emas. Penerangannya juga remang remang, hanya di dominasi cahaya dari jendela besar. Tempat ini adalah ruangan pribadi seseorang.

"  akting mu tadi bagus sekali. Aku sempat terharu... "
Sebuah suara dingin berucap, kontras dengan kata kata bermakna emosional yang dia ucapkan. suara itu berasal dari seseorang yang tengah duduk di meja kerja nya.

" Ck aku tidak berakting. "
Tapi apa yang gadis itu sampaikan memang benar, hatinya tidak mungkin kuat di hadapkan dengan ketulusan seperti tadi.

" Terserahlah apapun itu....tapi kerja Bagus. "
Orang itu menyeringai puas pada sang gadis, hatinya berkecamuk senang ketika mengingat tatapan seseorang yang terpaku padanya. Tangannya terulur mengelus bingkai foto dari orang yang tersenyum disana.

Sang gadis hanya terdiam, ia tidak Sudi orang se tulus dia disandingkan dengan orang tidak waras di depannya ini. Ia hanya meminta maaf dalam hati telah membawa seseorang ke lingkaran gila orang didepannya.   

Siapapun tolong bantu aku memutar balik waktu !

🐠🎶

" Hahh....hahh.... "
Suara terengah-engah terdengar dari orang yang menggeliat di atas kasur seperti cacing kepanasan.

Gina merasa tubuhnya kedinginan. Ketika ingin membuka mata, kelopak matanya juga sangat sulit untuk diajak bekerjasama.

" Bangsat....aku sakit ? "
Gina merasakan sekujur tubuhnya menggigil, selimut yang tebal tidak bisa menahan hawa dingin yang menusuk nusuk tubuhnya. Lebih tepatnya karna suhu tubuhnya yang begitu tinggi.

Dengan sekuat tenaga ia mencoba duduk dari tempat tidurnya. Ia melihat jam yang terpampang di nakas. Sial, udah jam 8 aja....? ( Fyi, jam masuk 8.40 )

Ini hal yang sangat mungkin terjadi, bayangkan saja kemarin Gina belum sempat membasuh diri dengan benar saat kehujanan terlebih saat ini sudah dekat dengan musim dingin.

Gina mencoba bangkit, dengan kaki gemetar dan tangan yang bertumpu pada dinding ia berjalan ke arah pintu kamar. Saat ia akan membuka pintu-

" Selamat pagi, Nona ! Tumben anda terlambat bangun...."
Suara familiar yang menggelegar membuka pintu dengan keras. Gina yang terkaget hanya bisa pasrah-

" DUAGG !! "
Suara hantaman merdu terdengar dari dahi seseorang dan pintu yang sedang beradu.

Pantat Gina mencium lantai dengan mesra, hingga menimbulkan suara keras.

Yura yang sadar akan tindakannya langsung syok histeris.
" Nonaaaa !!! "

Yura memekik histeris, berlari ke arah nonanya yang sudah terjatuh dengan dahi memerah.

' sumpah, sakit banget.... Asli. '
Gina mengaduh aduh sambil mengelus dahinya. Kepalanya yang sebelumnya terasa seperti akan patah, sekarang terasa sudah copot.

" NONAA ! Maafkan saya ! "
Yura dengan panik menyentuh dahi nonanya yang memerah, tidak hanya terkaget karna luka itu ia merasa tubuh yang di pegang nya sangat panas.

Stop looking at me ! [ ORV fanfic ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang