Melvin yang sebelumnya bertanya-tanya kenapa mereka tidak menuju ke kantin lebih memilih diam merasa bahwa sudah banyak hal yang terjadi saat dirinya tidak berada di sisi Aster.

Sudah lama mereka tidak mengunjungi tempat itu. Sekarang pun Aster dan Melvin kedatangan sosok yang menjadi bagian dari mereka sekarang, Cale.

Cale cukup terpukau dengan tempat yang indah bahkan tidak mengira ada tempat seperti ini di sana.

Gazebo dengan bunga bunga yang menghiasi sekelilingnya, serta banyak sekali bunga dimana mana. Ditambah pohon besar yang rindang dengan ayunan cantik tergantung apik di sana.

Aster duduk bersandar di dahan pohon yang besar itu diikuti dua orang lainnya yang siap membawa makanan mereka sendiri sendiri dan berbagai.

Terkadang pertengkaran antara Melvin dan Cale yang berebutan hal yang tentu berkaitan dengan Aster.

Suasana yang sangat indah dengan canda tawa yang terkadang dikeluarkan oleh Melvin walaupun Aster lebih memilih menjadi pendengar dan penengah. Cale yang terkadang juga menyahuti candaan tak berfaedah bahkan mengesalkan menurut dirinya.

Seperti nya kita lupa sosok yang selama ini mengintai Aster. Bahkan saat ini dia berdiri di balik sebuh tembok melihat Aster dengan yang lainnya bercengkrama ria.

Setelah beberapa saat mengamati ia memilih untuk pergi dari sana dengan seringai tercetak jelas diwajahnya.

"Aku ada dimanapun kau berada sayang~ " Suara berat yang mendayu itu berasal dari pemuda yang bernama Noel.

Sudah terpikirkan bagaimana Aster yang selalu berada dalam pengawasannya. Perasaan marah karena tau bahwa Aster yang berada di tempat Cale membuatnya harus membatasi pengintaian nya pada Aster.

Ia bahkan kesusahan mencari letak keberadaan Aster saat Cale membawanya entah kemana. Tapi Noel tau tabiat Aster dan menunggu nya agar pergi dari tempat Cale secepatnya.


Malam hari di kediaman Cale, Aster duduk di sofa menatap keluar jendela dimana ia bisa melihat danau, hutan dan bukit. Memikirkan kehidupan untuk kedepannya.

Membangun Usaha dan organisasi dibawahnya. Mungkin Aster memilih kemungkinan memulainya dari sebuah restoran/cafe mungkin?

Ya itu adalah langkah awalnya, tidak mungkin bukan benar benar langkah awalnya mengingat dirinya yang sudah memiliki saham tersembunyi.

Aster memiliki saham sederhana tetapi begitu berkuasa, dirinya memang menahan sahamnya menjadi sederhana dan kelihatan biasa biasa saja namun sebenarnya koneksi bisnis agenda dan yang lainnya sudah sangat luar biasa.

Mungkin sekarang ia harus mencari seseorang untuk menjadi pemenang sahamnya mewakilinya.

Saat sedang memikirkan semua rencana hidup di lembaga yang baru pintu ruangan atau lebih tepatnya kamar yang luas itu, seseorang membuka pintu dan berjalan mendekati Aster dengan perlahan.

Hingga Aster merasakan kedua tangan yang berotot memeluk pinggang nya dari belakang dengan kepala yang bersandar pada leher jenjang milik Aster.

"Sedang memikirkan apa? " Suara berat yang halus terdengar sangat jelas di telinga Aster yang menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Cale.

Membalikkan tubuh Aster menyatukan dhi mereka dengan mata terpejam. Cale perlahan membuka kelopak matanya memandangi wajah indah milik sang kekasih.

Mengecup setiap inci wajah tersebut hingga kedua bibir mereka bersatu saling berciuman.

Suara kecapan dari kedua pemuda tersebut terdengar sangat jelas. Cale memperdalam ciumannya hingga lidahnya telah bersarang di dalam mulut Aster.

Semakin lama ciuman intens itu berlangsung kini Cale mengangkat Aster di gendongan nya dengan gaya koala membawanya menuju tempat tidur big size berwarna hitam.

'Fuaahh

'Hah

'Hah

Nafas menderu menggema disetiap sudut ruangan gelap yang mendominasi. Kedua pasang mata saling melemparkan tatapan yang dalam penuh makna.

Dan terakhir, Cale mengecup sekali dahi putih itu dengan penuh kasih sayang. Aster hanya bisa merasakan setiap kelembutan yang diberikan Cale padanya.

Aster tau terikat dengan seseorang seperti Cale adalah suatu hal yang sangat berbahaya. Tetapi jangan salahkan Aster karena perasaan aneh yang membuatnya jatuh cinta untuk pertama kalinya pada Cale.

Mungkin dengan sisi gelap mereka yang sama membuat Aster merasa nyaman. Memiliki sisi berbahaya dan wilayah gelap mereka masing masing membuat mereka mengerti satu sama lain.

Bagaikan air laut yang diam penuh ketenangan dan sisi luar yang hanya mengeluarkan satu pesona yaitu ketengan air biru muda begitu indah tetapi dibalik semua itu pesona mengerikan dari luasnya lautan memiliki sisi lain yang belum pernah dijelajahi maupun digapai oleh siapapun.

Misteri dan penuh dengan rahasia yang begitu banyak tersimpan di dalamnya.

Pesona luar dapat menipu siapapun dan menjerat mereka untuk menjadi salah satu dari berjuta-juta mangsa lainnya.

Malam sunyi dengan seminar angin malam dan bintang yang menghiasinya langit malam.

Kedua pemuda yang sebelumnya tengah saling bercengkrama menyalurkan kehangatan kini telah menjelajahi dunia mimpi mereka.

Beberapa saat setelahnya sebuah panggilan masuk dari ponsel milik Cale. Bangun dari tidurnya dan menjawab panggilan tersebut.

Raut wajah tidak mengenakkan terpasang jelas di wajah Cale. Seperti ada masalah yang membuatnya mau tidak mau harus turun tangan menyelesaikan semuanya.

Percakapan nya dengan seseorang tanpa diketahui Cale terdengar oleh Aster yang masih memejamkan matanya. Dan seperti besok Cale sudah harus berangkat ke suatu tempat untuk menyelesaikannya.

Dua tarikan tipis terbentuknya di kedua ujung bibir Aster. Mungkin esok hari ia sudah bisa memulai melakukan rencananya.

Saat merasakan Cale telah selesai dengan percakapan nya Aster memulai untuk kembali masuk ke dalam mimpi dan tidur.

Cale berbalik dan kembali berbaring, membelai setiap inci wajah indah milik sang kekasih.

'Aku tau kau belum tertidur sayang, mendengarkan semau percakapannya dan apa yang akan kau lakukan saat aku tidak ada? '

'Mari kita lihat apa yang akan kau lakukan setelah ini'

Cale tersenyum, menarik selimut menutupi kedua tubuh mereka lalu membawa tubuh Aster kedalam pelukannya dan membenamkan wajah Aster pada dada bidang miliknya lalu satu tangan yang memeluk erat pinggang ramping tersebut dengan satu tangan lainnya melingkar di kepala Aster.

"Good night Dear" suara berat dan serak yang lembut milik Cale mengalun indah dan akhirnya memejamkan matanya.

Eoh? Seperti sesuatu bergerak dibalik selimut itu.

'Ughh Aster melenguh dengan kerutan di dahi dan semakin merapat kan diri pada Cale yang menyeringai senang.

Cale berulah dengan memasukkan tangannya kedalam kaos milik Aster menggerayangi kulit mulus milik Aster kebawah maupun keatas bahkan beberapa kali tangan nakal Itu meremas bongkahan kenyal dibawah.

Dasar.



TBC

Gosah nnya dmana special chapnya, gue tunda sebab mood gue rusak ditambah beberapa saat lalu ada hal yang membuat gue setres.

Uncertain feeling [END S1] [REVISI]Where stories live. Discover now