Pulang

40 0 0
                                    

3 hari sudah berlalu sejak sadarnya Amora dari komanya. Hari ini ia sudah di perbolehkan pulang. Dengan wajah yang gembira Amora tidak sabar untuk melihat rumah barunya itu.

"Om, apa Mora tinggal sama Om?" tanya Amora dengan riang.

"Hmm, kenapa?" jawab Langit dengan pandangan fokus ke arah jalan.

"Tidak, tapi Om-"

"Om-om, apaan hah? Saya ini suami kamu loh!" potong Langit yang kesal di panggil dengan sebutan Om.

"Hehe," jawab Amora sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Terus saya harus panggil apa ? Paman? Kakek? Atau apa?" tanya Amora sembari berpura-pura berfikir.

Plakkk

"Awwww, sakit heh!" teriak Amora saat Langit memukul keningnya pelan.

"Hei, ku mukulnya pelan loh." Jawab Langit membela diri.

"Dasar aspal berjalan, kau tidak liat saya ini gadis yang lemah lembut dan butuh perlindungan. Kenapa kau malah memukul jidatku yang mulus ini?" dengan lebatnya Amora mengusap-ngusap keningnya yang tidak sakit itu.

Langit hanya terkekeh melihat tingkah aneh istrinya itu. Tidak memperdulikan Amora yang sedari tadi mengerutu, ia tetap fokus untuk mengendarai mobilnya hingga sampai di depan rumah besar kediaman keluarga Pratama. Gadis kecil yang sedari tadi menggerutu pun tertidur pulas karna lelah ocehannya sama sekali tidak di perdulikan.

"Ckk, dasar Bocil. Capek ngoceh langsung molor." Tidak tega membangunkan Amora, akhirnya Langit menggendongnya ala bridal style dan membawanya masuk ke kamar mereka.

"Eh, kalian udah sampai?" tanya Indah yang sedang duduk manis di depan televisi.

"Iya, Ma. Langit ke atas dulu ya Ma, nih Bocil ketiduran di jalan." jawab Langit.

"Hmm,"

Dengan pelan-pelan Langit membaringkan Amora di ranjangnya yang besar itu, lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Disisi lain, Amora kini terbangun karna hasratnya untuk buang air kecil sudah memuncak, "Duhhh, enak-enak tidur juga ishh!"

Berlari menuju kamar mandi yang tidak terkunci itu lalu membukanya,

Cklekkk

"Aaaaaaaaa,"

"Isssh, OM MESUMMM!" teriak Amora yang melihat Langit sedang mandi tanpa busana. Membalikan badan dan menutup matanya yang masih suci itu.

Langit yang kaget pun langsung menyambar handuknya lalu membalut tubuhnya dengan handuk.

"Hei, kau yang masuk tanpa permisi," jawab Langit tidak terima.

"Pintunya kan nggak di kunci," jawab Amora yang masih menutup matanya.

"Om, keluarlah dulu. Udah di ujung ini keburu ngompol," suruh Amora yang sudah membuka matanya melihat Langit memakai handuk lalu mendorongnya keluar dr kamar mandi.

"Haiss, dia liat nggak ya," gumam Langit sambil melihat junior di bawah sana.

"Aah, siall. Bocil kurang ajar, awas aja kau!"

"Oii, cil. Buruan woii, rambut saya masih banyak busanya nih."

Cklekkk

"Dah sana, lanjut aja mandinya."  Kata Amora berlalu seperti tidak terjadi apa-apa.

....


Walaupun sudah sembuh total Amora masih dilarang untuk berangkat ke sekolah. Dengan alasan jika sekolah nanti takut tiba-tiba kepalanya sakit dan lain-lain.

Istri Tengil sang CEOWhere stories live. Discover now