Ngerusuh

71 8 0
                                    

Pada siang hari, Yayan baru saja selesai perkuliahan. Ia sedang berjalan bersama Hisyam, sahabatnya di kelas menuju ke parkiran. Mereka sesama orang Jawa, hidup di Jawa, namun bahasa mereka macam nasi campur lima ribuan.

"Hawane penak dingge turu." Kata Hisyam.

"Iyo, penak. Adem sih."

"Lha ini nanti lu mau kemana?"

"Ora eruh. Di rumah doang mungkin. Tapi sebenernya gua tuh gabut, pengen keluar. Tapi gak tahu mau kemana."

"Ya lu ajak genk lu kan bisa. Tanya mereka pengen kemana gitu."

"Hooh sih. Entar gua chat dah mereka. Lha lu nanti mau kemana? Opo awak dewe keliling bareng ae?"

"Nanti gua mau shopping-shopping sama Bang Luki hehe."

"Idih banyak gaya lu."

"Haha canda. Cuma beli kebutuhan kosan. Sorry gak bisa nemenin lu."

"Sans."

"Gua duluan ya." Pamit Hisyam yang langsung menjalankan motornya dan meninggalkan Yayan.

(Buat kalian yang kepo sama Hisyam, kalian bisa baca karyaku yang judulnya 'Cerita Ramadhan Kami')

Yayan pun segera pulang. Sesampainya di rumah, ia mencoba untuk tidur. Hawanya dingin, membuatnya ingin tidur. Kemudian adzan ashar pun berbunyi dan Yayan pun terbangun. Ia segera mandi dan sholat ashar. Setelah itu barulah ia menanyakan teman-temannya dengan mengetik sesuatu di ponselnya.

Bobrokable Squad (12)

Yayan
Gaes|

Gak pengen keluar gitu?|

Syafi
|Pengen

Satya
|2 in

Teo
|3 in

Juno
|Keluar kemana?

Yayan
Yah, kemana aja gitu|

Bayu
|Main ke rumah lu aja gimana, Yan?

Sejenak Yayan terdiam. Ia berpikir kalau orang tua nya baru saja kembali ke Jakarta untuk bekerja. Ditambah lagi pembantu nya sedang mengambil cuti. Rumahnya pun menjadi sepi. Entah nanti teman-temannya di rumahnya sendiri sampai jam berapa, setidaknya stok bahan makanan dan minuman masih banyak. Jadi, aman lah kalau mereka mau ngerusuh. Yah, bolehlah ngajak temem-temen ke rumah, pikirnya.

Yayan
Boleh deh|

Surya
|Sekalian bukber di rumah lu aja, Yan hehe

Yayan
Iye. Mau masak atau beli aja bukbernya?|

Bayu
|Masak aja. Sekalian mau berantakin isi rumah lu haha

"Tuh kan bener dugaan gua." Batin Yayan.

Yayan
Ingin ku berkata kasar|

Bayu
|Haha puasa bro. Gak boleh marah2

Yayan
Ya elu nya jangan mancing2 dong|

Bayu
|Emang gua mancing apaan?

Yayan
Mancing kelinci|

Bayu
|Huh? Emang kelinci bisa dipancing?

Yayan
Alah embuh, Bay. Pikiren dewe. Gemes aku suwi2|

Bayu
|Xixi kan gua emang nggemesin

Yayan
🤮|

Oh iya gimana tadi? Jadinya masak ya? Masak apa kita nanti?|

Satya
|Iya jadi, itu dipikir nanti aja kalau semua dah kumpul di rumah lu

Yayan
Oke dah, cepet kemari ya gaes|

Soalnya kita butuh waktu buat masak|

Beberapa menit kemudian, genk Bobrokable Squad sudah berkumpul di rumah Yayan. Semua telah datang, tanpa terkecuali. Setelah rundingan terkait menu berbuka, akhirnya mereka memutuskan untuk memasak nasi goreng dan membuat es teh. Kemudian mereka pun beraksi.

Walaupun genk Bobrokable Squad ini bocah random, beberapa dari mereka bisa memasak lho, termasuk Yayan. Yah, walau gak mahir-mahir amat sih. Setidaknya sudah ada kemampuan memasak sedikit-sedikit.

Ada yang memasak nasi goreng, termasuk Yayan, ada yang lain membuat es teh, ada juga yang cuma selonjoran di lantai sambil mabar PUBG. Walau begitu mereka tetap menikmati apa yang masing-masing lakukan, tidak protes ketika melihat teman mereka yang mabar PUBG.

Yayan sedang memotong timun. Niatmya mau dijadikan sebagai acar. Bayu yang berada di samping Yayan sedang mencuci bayam pun punya ide untuk menjahili temannya itu. Bayu mencipratkan air ke arah Yayan.

Yayan berusaha untuk bersabar. Ia tidak menggubris kejahilan Bayu. Ia fokus memotong timunnya. Dua kali tetap tidak mempan, hingga ketiga kalinya kesabaran Yayan pun diluar batas. Mengetahui hal itu, Bayu pun berjalan mundur kemudian berlari. Yayan pun mengejar Bayu sambil dengan asal mengambil saringan minyak goreng untuk memukul kepala Bayu.

Belum jauh Bayu berlari, Yayan pun berhasil memukul pelan kepala Bayu dengan saringan minyak goreng yang ia bawa

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Belum jauh Bayu berlari, Yayan pun berhasil memukul pelan kepala Bayu dengan saringan minyak goreng yang ia bawa. Lalu ia kembali berjalan dan kembali memotong timun. Namun tak ia sangka ternyata Bayu menampar pantat Yayan dengan keras. Kemudian ia berlari menghindar dari Yayan yang naik pitam.

"ARGH!!! SINI LU!!!!!!"

"AAAAAAAAA............ KABUR!!!!!!"

Karena Yayan berlari semakin kencang dan Bayu semakin panik, alhasil Bayu menabrak semua temannya yang ada di rumah Yayan. Semua yang Bayu tabrak pun tidak terima. Bahkan banyak barang yang berjatuhan karena ulah Bayu. Akhirnya semuanya pun mengejar Bayu. Kepanikan Bayu pun semakin bertambah. Jadilah seisi rumah Yayan berantakan. Dan karena satu lawan sebelas, alhasil Bayu pun terkepung.

"Haha, arep nek endi maneh we? Ayo gaes gelitikin aja si Bayu." Tawa Yayan.

Mereka pun menggelitik tubuh Bayu hingga sang empu merasa geli.

"Hahaha... Geli... Udah ah... Ampun deh... Hahaha..."

"Gak ada ampun buat lu!" Kompak kata mereka yang gemas dengan ulah Bayu.

"AAAAAAAAA... AMPUN... HAHAHA... UDAH DEH UDAH... AMPUN..."

🌛

To Be Continued

Ramadhan Tiba ✔Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu