11. Bursting into Flames

Beginne am Anfang
                                    

Jaehyun tersenyum miring, "Lemot ya gara-gara belum makan?" pria itu lontarkan nada mengejek sebelum akhirnya tertawa kecil, "Kenapa bisa putus sama Christian?" suaranya agak rendah, ia enggan didengar penonton lain di sekitarnya.

"Oh," Rosé menimang-nimang, bingung harus mulai bercerita dari mana karena semuanya memang terasa kurang jelas dan terlalu terburu-buru, "Everything's fine, dia nggak ngelakuin kesalahan, gue juga biasa aja. Cuma waktu Apollogity lagi naik-naiknya kan emang suka keluar kota, long distance relationship sucks. Gue orangnya gampang kangen, dan dia ngerasa itu bisa ngehalangin karirnya jadi kita putus."

Jaehyun mendelik dengan mulut sedikit terbuka keheranan. Sumpah, alasan putus terbodoh yang pernah ia dengar. Nampaknya Jaehyun lebih percaya jika mereka putus dengan alih bosan atau sudah hilang rasa ketimbang alasan panjang lebar seperti tadi.

"Stress, masa ada orang gak suka dikangenin," ucap Jaehyun dengan intonasi normal, tidak bisik-bisik lagi seperti tadi sambil matanya sudah mulai tatap ke arah stage. Lampu utama mulai dimatikan dan diganti oleh lampu sorot khas untuk mulai sebuah pertunjukan.

Lampu sorot tadi masih setengah padam, sebelum akhirnya terdengar bunyi microphone yang diketuk. Riuh penonton langsung menggelegar memenuhi udara.

"Mic check one two," lampu sorot mulai mengarah ke arah pria dengan bass berwarna hijau tua beraksen putih, dirinya tersenyum kecil, buat jeritan penggemar makin keras lagi, "Everybody's okay? Inget kalau kita gak mau ada kericuhan dan keributan. We only want to have fun, okay?"

Teriakan okay! menggema mengudara kembali, kecuali Rosé yang sudah merasa sesak luar biasa di ulu hatinya. Gadis itu masih terdiam, berdiri kaku di samping Jaehyun yang sedang meneliti ornamen-ornamen panggung. Jangan lupakan pria itu juga anggota band, sudah sewajarnya ia miliki fokus berlebih untuk hal-hal seperti ini.

Christian menggaruk alisnya yang tidak gatal sambil tertawa dengan suara rendah, matanya meneliti ke keramaian penonton. Bahkan orang bodoh saja tau ia seperti sedang mencari seseorang. Jemari Christian bersandar pada bass hijau tua miliknya sambil menggumam, "Hm, buat lagu pertama kita malam ini, sedikit spesial karena saya sendiri yang bikin rundown songs-nya."

Minhyuk, sang gitaris tertawa, namun karena posisi bibirnya berdekatan dengan microphone, suara tawanya jadi terdengar melalui speaker.

Christian menyeringai tajam ke arah Minhyuk yang memasang ekspresi 'Sorry, Bro' ke arah pria itu. Christian hela napas pendek lalu kembali menatap ke keramaian, "Pernah nggak kalian ngerasa kosong dan hampa, ngerasa sendirian, padahal kalian lagi ada di keramaian?"

Jantung Rosé bak ditarik ke belakang, jangan bilang.

Kepala Christian mengangguk-angguk dengar jawaban dari para penontonnya, pria itu kembali bicara di microphone, "It's like you had an empty space in your heart, right?"

Suara instrumen musik mulai terdengar, diiringi dengan teriakan antusiasme dari para penonton. Jaehyun menoleh ke arah gadis di sampingnya yang tidak miliki antusiasme yang sama, pria itu termenung lihat Rosé menatap kosong ke arah panggung.

"I don't see you, you're not in every window I look through," Minhyuk yang memulai nyanyian pada lirik pertama lagu itu, "And I don't miss you, you're not in every single thing I do."

Helaan napas Peniel terdengar di microphone sebelum ia bernyanyi, "I don't think we're meant to be, and you are not the missing piece."

Oh, jangan tanya Rosé. Gadis itu bisa rasakan nyeri teramat sangat semakin menjadi di dadanya. Maksudnya, bayangkan hubunganmu yang sudah berjalan bertahun-tahun kandas karena alasan yang begitu sampisnya.

"I don't regret the day I left, I don't believe that I was blessed, I'm probably lyin' to myself, again."

"I'm alone in my head, looking for love in a stranger's bed," Christian terhenti sebentar untuk tarik napasnya, "But I don't think I'll find it, cause only you could fill this empty space."

Pandangan Christian bak meneliti udara, cari sosok yang memang sudah ia incar sejak awal menginjakan kaki ke atas panggung, bibirnya masih mendekat ke arah microphone untuk bernyanyi, "I wanna tell all my friends, but I don't think they would understand," pandangan Christian membulat sebelum ia tarik napas kuat-kuat.

Sial, matanya bertemu dengan mata Roséanne. Gadis itu berdiri di barisan VIP, tentu saja mudah terlihat.

"It's something l've decided, cause only you could fill this empty space..."

Satu tetes air mata turun begitu mudahnya dari netra bersih gadis itu saat tatap Christian kembali setelah sekian lama, bersamaan dengan perasaan hangat yang menjalar di tubuhnya karena Jaehyun sudah tarik gadis itu ke pelukannya. Memutus jalinan tatap mata antara Rosé dan Christian.

Jaehyun menghadap ke depan, lihat mata Christian yang membeku saksikan kejadian tersebut.

Jaehyun menghadap ke depan, lihat mata Christian yang membeku saksikan kejadian tersebut

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Credit song to: Empty Space by James Arthur.

13 Problems That Roséanne Did ft. JAEROSÉWo Geschichten leben. Entdecke jetzt