6. Let's Have an Adventure

2.5K 549 35
                                    

Lembar demi lembar kertas menjadi saksi atas bagaimana sukarnya Rosé menghapal sepatah demi sepatah kata atas hal-hal yang disukai dan tidak disukai Jaehyun, oh jangan lupakan pria itu juga menyuruh Rosé menghapalkan beberapa hal remeh (jaga-jaga jika kedua orang tua pria itu memulai sesi wawancara).

Jaehyun tidak lebih baik, Rosé juga beri segudang list terkait dirinya kepada Jaehyun melalui pesan e-mail.

Ujung bibir Jaehyun terangkat naik saat ia baca satu persatu kalimat menarik yang Rosé ketik.

• Say NO buat cowok band! They always leave me a bad memories, duh!

• I love chocolate brownies with crumbs on top. Menurut gue, brownies yang enak adalah brownies yang garing bagian atasnya tapi fluffy di dalam.

• Oh how I love man who always makes me feel like I'm safe.

• I spend my time working on some arts.

• Baby pink is cute. I love baby pink.

• My love language is act of service, but I can't deny physical touch is quite nice too.

Oh Tuhan.

Jaehyun kuat, Jaehyun anak kuat.

"She's being brutally honest here," Jaehyun menyisir rambutnya ke belakang menggunakan jari sambil bersandar ke kepala kursi, matanya masih sedikit memicing ke arah layar laptop, "Gue baru tau cewek begini tuh ada beneran, Tuhan."

***

Rosé terus-terusan menyisipkan rambutnya ke belakang telinga. Sebenarnya gadis itu putuskan untuk menguncir kuda rambutnya dengan sedikit aksen bergelombang bak Ariana Grande KW super, namun apa yang Jaehyun lakukan selepas Rosé masuk ke dalam mobil sungguh luar biasa kurang ajar.

Pria itu tarik scrunchie yang dikenakan Rosé, buat rambut pirang gadis itu turun dengan lembut ke bahu. Bukan apa ya, selain Jaehyun malah mengalungkan scrunchie itu ke pergelangan tangannya, Rosé butuh waktu 30 menit untuk mengatur rambut ini!

Netra bersih Rosé tatap jalanan kota yang nampak licin dan basah sebab hujan deras yang mengguyur tak ada satu jam sebelumnya. Jaehyun bersiul sambil mengusap-usap scrunchie Rosé yang saat ini sudah bertengger manis di pergelangan tangannya.

"Inget yang gue tulis kemarin?" Rosé mengangguk, selepas keduanya setuju untuk memainkan drama ini, Jaehyun menjadi lebih informal dan tidak lagi menggunakan saya-kamu dalam percakapan sehari-hari.

Jaehyun mengangguk-angguk sambil memutar kemudi ke arah kanan, "Konser pertama apa yang gue datengin?"

"Westlife. Kenapa gue masuk jurusan seni waktu kuliah?"

"Soalnya lo gak suka matematika," Jaehyun menginjak pedal rem, memberhentikan laju kendaraan, "Kita ketemu di mana?"

"Konser," untuk bagian ini, mereka memutuskan untuk tidak berbohong demi kelancaran drama-drama mendatang, Rosé berdeham, "When was our first kiss?"

Jaehyun tersenyum miring sambil sedikit menoleh ke arah Rosé, "'Mau sekarang?"

"Skenario! Skenario!" Rosé menjerit kesal.

Keduanya habiskan waktu kurang lebih 15 menit penuh dengan cekcok di dalam mobil, salahkan sifat flirty Jaehyun yang tidak bisa membaca keadaan. Rosé sedang panik setengah mampus saat ini.

Mobil masuk ke jalur vallet parking, sebelum Jaehyun turun duluan dan berlagak seperti gentle-man yang membukakan pintu untuk Rosé.

Rosé tersenyum penuh kepalsuan (ingat semuanya masih sandiwara belaka) sambil lingkarkan tangannya di lengan Jaehyun. Samar-samar ia dapat rasakan kerasnya biceps pria itu. Jaehyun berjalan sedikit lebih pelan daripada biasanya, Rosé miliki kaki yang jenjang sehingga tidak perlu kesulitan menyamai langkah Jaehyun.

13 Problems That Roséanne Did ft. JAEROSÉWhere stories live. Discover now