Gadis yang memiliki nama lengkap Prazella Ayu Namira, gadis yang selalu memikul rasa insecure nya. Hal itu menimbulkan rasa selalu pesimisnya terhadap sesuatu hal. Ingin rasanya dia menjadi optimisme, selalu berpikir positif dalam memandang hal apap...
Hi guys! Aku kembali dengan membawa cerita baru yang berjudul "ZELLA'S INSECURE". Disini aku (zarzet_fly) mencoba untuk membuat cerita yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
Sedikit cerita… aku sebetulnya sudah mempublikasi 2 cerita (VELLA & ASTROPHILE). But, setelah aku teliti aku merasa ceritaku engga bagus dan masih banyak lagi yang harus aku pelajari untuk membuat cerita yang lebih baik lagi agar banyak yang tertarik untuk dibaca. Aku juga belajar dari cerita "ASTROPHILE" yang aku buat. Di sana banyak banget komentar yang hampir semuanya mendukung ceritaku agar terus berlanjut. Tetapi aku lebih memilih untuk tidak melanjutkan cerita tersebut karena ada suatu hal.
Dalam permulaan pembuatan cerita ini aku sangat berharap masukkan dari kalian para readers dunia oren, entah itu berupa pujian, kritik, maupun saran.
Terimakasih 감사합니다.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Disebuah ruangan kelas nampaknya sedang ricuh saat salah satu murid baru saja masuk ke dalam ruang kelas tersebut dengan membawakan suatu informasi. Tepatnya di SMA Angkasa, yang baru saja mengumumkan akan mengadakan acara fashion show antarkelas.
Di sudut kelas XI IPS 1 banyak murid yang berlari menghampiri salah satu primadona di kelasnya untuk membujuk agar ia mengikuti acara fashion show itu. Mereka berharap agar kelasnya bisa menang.
“Gue nggak mau.”
Semua tampak menunjukkan raut wajah yang kecewa mendengar jawaban itu. Dalam kelasnya hanya Kayra lah yang menurut mereka sepadan untuk mengikuti lomba fashion show ini.
Salah seorang mencoba membujuknya lagi. “Ayolah, Kay.”
“Iya bener tuh.”
“Kalo bukan lo siapa lagi?”
“Lo harus ikut, waktunya nggak lama lagi”
“Please lah...”
BRAK
Suara bentakan yang berasal dari meja itu berhasil membuat keadaan menjadi hening.
“Kalian semua nggak denger? GUE BILANG NGGAK MAU YA NGGAK!” sulut Kayra
Seluruh siswa kelas tersebut menghembuskan nafas kecewa. Mereka bingung entah siapa lah yang akan menjadi perwakilan kelasnya. Sebagian mereka bubar untuk kembali ke tempat duduknya masing-masing dan sebagian masih ada yang berdiri bergerumun ketika melihat ada seorang siswi sedang berjalan kearah Kayra.
“Kalo lo nggak mau, nggak perlu lah lo bentak-bentak mereka. Mereka nggak salah, mereka cuma mau yang terbaik buat kelasnya.”
Siswi yang berjalan ke arahnya adalah Prazella Ayu Namira, salah satu murid kelas XI IPS 1. Banyak yang mengenalnya sebagai orang yang tidak banyak bicara, kutu buku, dan tidak begitu feminim.
Kayra menggeram kesal lalu ia segera bangkit dari duduknya. “Cara mereka salah dengan maksa gue! Emang nya gue apaan.”
“Kenapa lo nggak coba dulu aja sih? Apa salahnya, toh ini juga buat kemenangan kelas kita.” bantah Zella.
Kali ini Zella dan Kayra benar-benar menjadi pusat perhatian siswa-siswi disana. Banyak siswa yang datang berasal dari kelas lain yang berhenti untuk melihat perdebatan tersebut.
“Kenapa nggak lo aja? Kenapa harus gue?”
Zella terdiam, sepertinya kali ini ia tak berkutik dan membiarkan Kayra berbicara.
“Zel Zel... takut kalah ya kalo lo yang ikut? Oh, apa mungkin... malu karena lo nggak secantik dan sebanding dengan gue?”
Banyak bisikan-bisikan yang berasal dari sumber suara manusia yang terdengar ditelinganya.
“Aduh ribet urusannya nih”
“Mereka adu bacot apa adu kecantikan sih”
“Gue kalo jadi si Zella uda mundur”
“LO CANTIK LO AMAN”
Kayra yang mendengar semua makian untuk Zella hanya tersenyum miring melihat kemirisan yang dialaminya.
Zella terdiam mematung. Tidak ada sepatah kata pun yang ia lontarkan. Harusnya ia membiarkan saja dan tidak berurusan dengan Kayra yang notabenya mulut cabai.
Rasanya ingin sekali Zella pergi dari tempat itu dengan membawa kemirisannya. Namun, ia tidak bisa diam saja. Lama kelamaan gadis dihadapannya ini makin seenaknya saja.
“Kenapa Zel? Insecure nya kambuh lagi?” ejek Kayra
Zella menanggapi dengan senyumnya sebelum ia berbicara. “Insecure itu wajar, yang nggak wajar itu mulut manusia yang senengnya nge-judgeorang. Padahal kalo diliat-liat, dirinya aja nggak se-wah yang dia bilang.”
“Sial.” umpat Kayra yang menahan malu saat itu.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.