Little Star; Chiquita

02

Tepat Chiquita memberitahu Haruto perihal, anak Jepang alias Ni-ki mendekatinya. Sebagai Abang, naluri Haruto mengawasi setiap gerak-gerik Ni-ki di sekolah. Kadang wajah selangaan Ni-ki, buat Haruto tak mempercayainya.

"Lo ngapa si bang, gue liat-liat, ngeliatin gue mulu. Demen lo?" Tanya Ni-ki.

"Walaupun gue homo, gue milih-milih. Gue to the point ni ya, demen adek gue lo?"

Ni-ki mematung. "Duh, iya bang. Gemesin si, mana tahan gue."

Haruto tak menjawab, bocah di depannya ini tidak mengetahui bahwasanya Junghwan--temannya juga menyukai Chiquita, atau memang mereka bersaing secara sehat?. Haruto bingung masalah percintaan bocah.

"Jangan pacarin adek gue, dia masih gemes. Masih kelas dua SMP. Jangan kotori otak suci dia." Peringatan Haruto pada Ni-ki. Was-was juga, bocah satu ini dari Jepang.

"Gini-gini gue masih suci bang."

"Gue ga percaya, muka lo kaga ada tampang suci nya. Dah ah, mending gue ke Wony." Habis itu Haruto betul-betul meninggalkan Ni-ki yang tak habis pikir.

Sedangkan di gedung lain, Chiquita sedang menonton acara musik, menonton boyband favoritnya 'ENHYPEN' bersama Leeseo. Dua bintang sekolah itu terus meneriaki setiap kali melihat salah satu member kesukaannya.

"Pokoknya nanti aku harus bilang Mama, buat nonton konser Enha. Ga mau tau harus di turutin." Kata Chiquita menggoyangkan lightstick.

"Hai Canny."

Chiquita menoleh, di sana ada Junghwan yang menunjukkan kepala di atas jendela. "Ka Junghwan ngapain? Kan gedung SMA sama SMP beda, jauh, panas."

Junghwan mengulurkan susu coklat yang setiap pagi selalu cowok itu kasih. "Tadi lupa ngasihin ini, biasa sibuk ngurus data eskul."

Tangan Chiquita mengulur. "Makasi lho kak. Aku pikir, lupa hehehe."

Leeseo yang setiap hari melihat itu hanya memanyunkan bibirnya sesekali tersenyum tipis kala netranya bertatapan dengan Junghwan. Bukan salah Chiquita menerima pemberian Junghwan.

Chiquita tidak mengetahui, bahwasanya teman sejak kecilnya itu menyukai Junghwan. Doakan saja, Leeseo mengatakan yang sebenarnya pada Chiquita.

"Kamu liatin ka Junghwan banget, ganteng ya?"

Leeseo tersadar dari lamunannya. "Apaan si, engga. Dia kaya sapi, jelek."

"Padahal ganteng, makanya aku suka." Batin Leeseo yang jujur.