[Volume 2] Chapter 14: Unimaginable V

Start from the beginning
                                    

"Selesai." Utsman

"Jadi di malam ini, kita mendapatkan sebuah berita yang mungkina tidak akan kalian duga sebelumnya. Yaitu berita penyerahan tanpa syarat oleh kerajaan Droga." Utsman

Ruangan rapat seketika dilanda keheningnan setelah Utsman mengucapkan kabar tersebut. 

""Eh?""

"Eh?" Utsman

"Eeeeeeh?" Indra

""Eeeeeeh?""

*Ngroook

Seorang mentri yang sedang tertidur pulas tidak sengaja mendengkur. Meskipun dengan suara yang terbilang senyap, namun seluruh peserta rapat bisa mendengar dengkuran mentri tersebut. Para peserta rapat semuanya menatap kepada mentri yang sedang tertidur tersebut dengan tatap yang bermacam-macam.

Utsman menarik nafasnya lalu menghembuskan nafas panjang. "Panglima perang Erendra." panggil Utsman.

Indra segera merespon atasannya tersebut, "Siap pak?". "Eksekusi dia" titah Utsman.

Indra menoleh kepada mentri tersebut dan memunculkan sebuah pedang berwarna hitam pekat yang terbuat dari sihirnya. Indra berjalan menuju mentri tersebut dan dia mengangkat pedangnya saat berjalan supaya tidak mengenai peserta rapat yang lainnya yang sedang duduk.

Setelah sampai Indra memberikan isyarat kepada menteri lain yang duduk di samping mentri tersebut untuk minggir. Indra mengangkat pedangnya di depan serong dari arah duduk sang mentri. Mentri yang tertidur seketika terbangun dan dia sudah melihat pemdandangan seorang perwira menghunuskan pedangnya kepada lehernya yang terbuka lebar.

Menteri yang baru bangun tersebut menyadari kalau ia dalam kondisi akan dieksekusi secara spontan tak peduli dihadapan banyak oang sekalipun. "Pak! Pak! Saya minta maaf telah tertidur! Saya bergadang semalam untuk melaksanakan tugas bapak!"

"Panglima Erendra, lakukan." Utsman

"Baik." Indra

Indra mengayunkan pedangnya langsung menuju ke leher orang itu dan darah langsung muncrat kesegala arah yang membuat ruangan rapat di sana suasananya menjadi campur aduk. 

*Craaaash

"Bersihkan dia. Aku tidak pernah menyuruh bawahanku untuk bergadang dan sudah ada undang-undang yang melarang setiap warga negara untuk bergadang meskipun itu untuk pekerjaan." Utsman

Indra menggunakan [Beelzebuth] untuk melahap seluruh tubuh dan darah yang muncrat dari eksekusi tersebut. Setelah bersih, orang-orang kembali duduk di kursi mereka untuk melanjutkan rapat yang sejak awal sudah terdapat aturan dilarang tidur sampai disediakan ruang istirahat dan kopi yang diracik khusus oleh para ahli kesehatan terbaik Ezgard, beberapa jam sebelum rapat dimulai.

"Baiklah, maaf atas masalahnya. Kepada wakil mentri investasi, silahkan gantikan posisi mentri investasi mulai sekarang." Utsman

"Baik pak."

"Jadi aku akan mengulanginya lagi. 18 jam yang lalu pada tanggal 11 Agustus 1433 pukul 01.40, seorang tim diplomat kerajaan Droga yang dikirimkan oleh keluarga kerajaan Droga secara langsung berkunjung ke Ezgard di sebuah kota pelabuhan kecil yaitu kota Lielyn di sisi utara. Mereka menjelaskan kepadaku dan beberapa perwakilan rakyat serta kabinet kalau Droga akan menyatakan berhenti melawan setelah 18 jam pasca kunjungan diplomat.

Aku sebenarnya ingin memberitakan berita ini pasca kunjungan diplomat Droga sesegera mungkin. Namun karena beberapa faktor yang bersifat pribadi terhadapa keluarga kerajaan, aku menunda pengumuman ini kepada kalian semuanya sampai waktu yang disepakati. Jadi dengan ini aku secara resmi perang telah berakhir, sekarang kepada para perwakilan militer. Aku memerintahkan supaya operasi yang sudah atau dilaksanakan dihentikan secepatnya karena penduduk ibukota Droga sudah berjanji kepada keluarga kerajaan untuk menyerah dan menerima kedatangan pasukan Ezgard.

The Ezgardian (Prototype)Where stories live. Discover now