Bagaimana Reval dan Emi bisa menghianatinya. Apa yang dimaksud temannya kapan hari soal foto Gita yang disebar oleh Rev dan apa pula yang dimaksud Tama tentang rasa sakit masa lalunya yang coba Gita lupakan. Separah apa sih rasa sakit itu sampai-sampai baik Sofi dan Tama tak ingin menjelaskan secara detail kejadian masa itu. Jika hanya perselingkuhan Emi dan Reval, semuanya tidak sampai di situ saja. Pasti ada hal lain.

Lelah melihat akun milik Emi yang memang tak banyak foto Reval di sana, Gita juga mencari akun sosial media milik Reval. Namun karena tidak di-tag oleh Emi di sosial medianya, jadi Gita agak kesulitan. Hanya mengetikkan nama saja rupanya tidak bisa dicari secara spesifik. Banyak sekali nama yang sama dan itu bukan Reval yang ia kenal.

Mengabaikan sosial media milik Reval, Gita memilih untuk melakukan hal lain. Hal yang tidak membosankan di rumah, apalagi kalau bukan tidur.

Gita menyalakan televisi, tiduran di sofa berharap matanya lekas terpejam namun suara Sofi yang berteriak memanggilnya karena ada penjual es tong keliling membuat Gita yang hampir merenggut mimpi indah jadi batal. Ia bangun mengambil uang di dompet dan ke depan.

Jajanan ini memang favoritnya dengan. Es krim sederhana dengan cone kecil.  Es krim terbuat dari santan yang gurih dan susu yang manis berpadu, hal yang sangat menyenangkan bertemu di mulut.

Meski terus banyaknya varian es krim namun cinta pertama es krim adalah es tong ini. Hanya dengan harga seribu saja sudah bisa menikmati tak perlu ke toko.

Menikmati es sambil melihat TV, Sofi melirik pada sang anak. "Ibu mau ke tetangga dulu. Mamu kalau mau tidur, tutup pintunya," pamit Sofi.

"Ibu ini baru sembuh juga udah kelayapan. Tadi ngobrol di depan lama nggak habis-habis, sekarang malah mau bersambung lagi di rumah sebelah. Istirahat dong, Bu." Malah Gita mengomeli Sofi.

Iya nanti kalau udah selesai waktu istirahat

Gita bingung bagaimana melarang ibunya karena sudah ngeloyor pergi ke rumah sebelah sekadar mengobrol. Selama sakit  ia bosan di rumah terus, berteman TV dan dirinya saja. Mumpung sekarang sudah baikan, Sofi malah balas dendam.

Baru juga selesai makan es krim dan merebahkan tubuh di sofa, suara ketukan pintu yang meneriakan kata paket membuat Gita bangun.

Gita pikir ia tidak memesan apa pun, lagi pula meskipun mesan alamat akan ditujukan ke rumah sendiri bukan ke rumah Sofi. Begitu menerima paket tersebut dan melihat nama pengirimnya yang tidak disebutkan, malah membuat Gita penasaran.

Setelah mas-mas kurir pulang,  Gita gegas kembali membawa paket tersebut ke depan televisi membukanya dan agak terkejut dengan isi yang ada di dalamnya.

"Apa ini?"

***

Gita terheran-heran dengan paketan yang rupanya dari Tama karena laki-laki itu barusan menelepon bertanya apakah paketnya sudah tiba atau belum.

"Sayang, paketnya udah datang belum?"

Udah kamu beli paket apa sih kayak gini masa beliin aku baju jaring-jaring kan bikin masuk angin heran kita begitu menjereng isi paket.

Sayang coba sekali pakai itu dong pasti nggak sengaja lihat di tik tok live kok ada yang jualan baju dinas malam nanti pakai ya sayang

Gita menepuk jidatnya. "Astaga, masa sih aku harus pakai beginian kan nerawang kelihatan semua dalamnya. Terus kalau aku masuk angin gimana, kalau Luna lihat gimana. Kamu ini aneh-aneh aja sih. Kita kan lagi nginep di rumah orang tuaku."

"Ya nggak malam ini juga sih, Sayang. Besok juga nggak apa-apa, nanti kita atur aja biar Luna tidur sama neneknya. Biar kita bisa berduaan."

Kita mengelus dadanya merasa heran dengan kelakuan Tama yang aneh-aneh saja. Malam pertamanya saja membuat Gita terkapar tak berdaya, ini malah disuruh memakai baju aneh. Jangan-jangan Tama ini punya kelainan.

Salah PasanganWhere stories live. Discover now