Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
**
Polisi detektif dikerahkan untuk mencari Jeonghan.
CCTV rumah sakit menangkap pelaku yang menculik Jeonghan yang ternyata adalah si psikopat gila itu.
Dia bersama pria besar yang datang membeli kopi di kafe Bibi tempo hari.
Serta seorang manajer SEVENTEEN yang berkhianat.
Pak Ardi datang membantu.
Dari pencarian cyber pihak polisi didapat mobil ambulans yang membawa Jeonghan sedang menuju pelabuhan.
"Apa mereka mau bawa Jeonghan keluar Korea?"
Aku kembali bertanya untuk diriku sendiri.
Sayangnya kalimatku membuat semua orang jadi panik.
Alhasil, aku tidak boleh bersama dengan anggota SEVENTEEN yang lain.
Mereka sudah pergi duluan dengan dua mobil.
Sementara aku ikut di mobil Pak Ardi.
"Kamu kalau panik coba deh, diem aja Kania," sahut Pak Ardi sembari fokus ke jalanan.
"Maaf Pak, namanya juga panik. Saya refleks ngomong itu."
Pak Ardi menghela napas. Raut wajahnya tampak serius.
Tidak seperti biasanya.
"Kemungkinan buruk yang kayak kamu bilang bisa terjadi."
"..."
"Bakalan lebih sulit kalau Jeonghan dibawa keluar Korea."
"..."
"Tapi, perkiraannya mereka paling bawa Jeonghan ke Jepang atau ke Cina."
"..."
"Kania kamu tidur?"
"Gimana coba saya bisa tidur di situasi kayak gini?"
"Abisnya kamu diem aja."
"Saya gak tau harus ngomong apa Pak, nanti malah salah ngomong lagi."
"Tenang aja kalau sama saya. Mental saya kuat."
"Jadi, secara gak langsung Bapak bilang mental mereka gak kuat?"
"Memangnya kamu kira mereka baik-baik aja setelah si psikopat itu datang? Mereka hanya memasang tampang kapitalis Kania."
Ah, iya. Benar juga.
Siapa pula yang akan baik-baik saja dihantam kengerian begitu rupa.
Aku semakin merasa bersalah dengan kemungkinan buruk yang aku ucap.
"Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan. Prioritas kita adalah menyelamatkan Jeonghan bukan?"
"Iya, Pak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (✔)
Fanfiction[Completed/Tamat] Sequel Pacar, fanfic about Yoon Jeonghan * Sudah satu setengah tahun lebih berlalu bagi Kania untuk benar-benar mulai melupakan Jeonghan. Namun, waktu satu setengah tahun itu berakhir sia-sia saja saat ia bertemu dengan Hoshi. Pert...
