vol • 9

366 65 20
                                    

-sociopath doesn't cry

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-sociopath doesn't cry.

-•-

mata jisung tak bisa lepas dari sosok jangkung yang berjalan beberapa langkah di hadapannya, kendati hiruk pikuk di lorong serba putih ini-suara obrolan beberapa orang, suara kursi roda yang didorong, langkah kaki beberapa dokter dan perawat- sama sekali tak mengalihkan fokusnya pada seungmin yang melangkah buru-buru di depan sana.

jisung menambah kecepatan ekstra, mencobanya mengejar seungmin sampai akhirnya sepasang kaki berbalut sepatu kets itu berhenti di pijakan karena seungmin yang tiba-tiba berbalik, pemuda itu menjulang persis di hadapannya. mata jisung melebar sebab terkejut, selangkah lagi kakinya maju, ujung sepatunya bisa dipastikan akan menubruk milik pemuda kim yang saat ini menatapnya tajam.

"han jisung, gue minta lo pulang." ujarnya dingin. "dengan lo yang maksa ngikutin gue kayak gini, lo tuh gak sopan tau nggak?"

jisung memutar bola matanya tanpa sadar, yeah, kalimat yang barusan seungmin layangkan adalah peringatan ke lima-kalau jisung tak salah hitung. semenjak mereka turun dari bus, jisung sama sekali tak menggubris perkataan seungmin yang jelas-jelas mengusirnya.

di pintu masuk rumah sakit, di koridor utama, depan meja resepsionis, dan saat ini di lorong tengah, jisung benar-benar bebal. asal seungmin tak meneriakinya maling, jisung rasa dirinya masih aman.

ia sudah terlanjur tercebur, jadi sekalian berenang bukan masalah yang besar, kan? lagipula seungmin itu teman sekelasnya, jadi, jisung pikir mungkin ia berhak untuk menjenguk adik seungmin?

"gue mau jenguk adik temen gue yang sakit, gak boleh?" jisung dengan sengaja menekan nada bicaranya ketika mengatakan kata adik, meski sedikit terdengar mengejek ia rasa. masa bodoh, jisung tak peduli. melihat raut kesal yang tak begitu kentara di wajah seungmin diam-diam membuat jisung tersenyum dalam hati. bocah misterius itu benar-benar pandai mengendalikan ekspresi.

"kita bukan temen, han jisung."

"temen sekelas."

"jangan ikutin gue, han jisung, atau lo-"

"atau apa?" potong jisung, wajahnya sedikit mendongak untuk menyamakan garis pandangnya dengan seungmin yang jelas-jelas terpaut beberapa senti. "kita liat aja. lo mau nungguin sampai gue balik, atau nyamperin adik lo yang lagi sendirian di bangsal."

seungmin tanpa sadar mengepalkan tangannya ketika mendengar nada menantang keluar dari mulut jisung. ia benar-benar kehabisan kata-kata. baru kali ini ada orang yang menantangnya namun ia tak bisa berkutik.

tak ingin menyebabkan keributan dengan mematahkan hidung pemuda yang lebih pendek beberapa senti darinya ini, seungmin segera memutar tubuhnya dan berjalan menuju bangsal ryujin.

di belakang, jisung tersenyum puas. ia segera bergerak mengikuti seungmin, dan merapatkan mulutnya kuat-kuat untuk menutupi girang dalam hati karena berhasil membuat pemuda itu tutup mulut.

nothing to be better; seungsung ✓Where stories live. Discover now