6 - PDKT

6 0 0
                                    

"Ra, itu adek lo?" tanya Dian kepada Rara yang sedang membuat Burgernya"

"iya, Namanya Gita, dia udah gue anggap adik kandung gue sendiri" balas Rara jujur, nyatanya Gita memang sudah dianggap Rara adik kandungnya sendiri, apa lagi Rara tidak punya siapa-siapa.

"oh gitu, halo Gita kenalin nama abang Dian, temen sekolahnya kak Rara" Ucap Dian Ramah kepada Gita

"Halo juga kak" Balas Gita ramah

"Btw, kamu tinggal daerah sini Ra?" Tanya Dian yang melihat perkakas jualan Rara

"Iya" Balas Rara singkat

"Oh, kita belum kenalan kan Ra?" Ucap Dian yang mulai Pd dengan jurus barunya

"hm, tapi gue udah tahu kok nama lo, jadi anggap aja udah kenalan" Balas Rara yang merasa canggung

"hehehhe, ok deh serah lo aja" Ucap Dian yang merasa lucu dengan ucapan Rara

"Ini kak Burgernya udah siap" Ucap Gita yang memberi pesanan Dian

"oh, iya makasih Git, berapa?" Tanya Dian memastikan harga Burgernya

 ya walaupun harga Burger GAPICA sudah melekat pada steling Rara dengan posternya namun Dian masih ingin bertanya agar sopan seperti kata orang-orang.

"10 Rb, lo bilang mau bayarin bocil tadi kan, jadi totalnya 10 Rb!" Balas Rara yang merasa benar

"OK, ini uangnya Git kasih ke Rara" Ucap Dian ke Gita 

"Makasih kak" Balas Gita kembali Ramah

Kali ini Dian juga udah mulai menyesuaikan dengan keadaan, Dian tidak memberikan uang 100 Rb nya lagi ke sembarang orang, karna ia takut Rara akan menganggap Dian meremehkannya.

"Ok, Ra, Git gue ke dalam dulu ya" Ucap Dian pamit ke Rara dan Gita

"Iya" balas Rara dan Gita hanya tersenyum menunduk

>>>>>>

"Lo kok gk bilang ke gue kalau mau kesini" Tanya Ryski ke Dian yang masih bingung dengan kehadiran Dian sejak tadi.

"Harusnya gue yang tanya ke lo, kok lo ada disini?" Balas Dian bertanya yang bingung juga melihat Ryski yang sama sama di Warnet Hartono

"Gue kerja disini, dan lo gk perlu kaget, gue pernah bilang kalau gue orang miskin ke lo" Jawab Ryski dengan mata yang Tajam

"Otak lo sesempit itu apa, yakali gue tau semua orang miskin di dunia kerjanya di warnet" Balas Dian deng melotot juga

"jadi maksud lo apa" Tanya Ryski yang lelah jika harus terus meladeni Dian

"Santai bos, gue masih shok dengan apa yang terjadi beberapa menit yang lalu" Ucap Dian yang mulai mendalami suasana

"lo pulang deh, gue jijik denger omongan lo" Balas Ryski yang mengeluarkan ekspresi orang yang sedang mual

"hahah, kenapa orang-orang pada aneh ya, gue kesini harusnya lo udah tahu kan, gue mau deketin Rara, gue udah berdamai dengan diri gue sendiri, gue gk mau sama seperti orang lain yang terus memandang fisik dan kekayaan seseorang" Ucap Dian dengan menyongkakkan kepala, dengan perasaan penuh kebijaksanaan.

kalian pasti bisakan membayangkan bagaimana muka Ryski saat ini, jangankan kalian saya aja sebagi author udah gk bisa berata-kata. 

"Huek, hue.....kkkk" Raut wajah Ryski yang mulai mual

"Lo kenapa, apa perlu gue panggil ambiluan?" Tanya Dian yang mulai memanasi suasana

" lo bawa tolak angin gk, huekkkk?" Tanya Ryski yang mulai emosi dengan omongan Dian

OP WARNET & PENJUAL BURGERWhere stories live. Discover now