3 - Ruang BK

12 1 0
                                    


"Ra, knapa bisa masuk ruang BK?" Tanya bu Mona yang heran melihat seorang Rara masuk ke ruang bk karena sebuah masalah.

"Maaf bu, saya terlambat hari ini" Balas Rara yang merasa tidak enak kepada ibu Mona.

"Dan kamu siapa?" Tanya bu Mona kembali yang merasa asing terhadap siswa di samping Rara.

"Saya Ryski" balasnya singkat.

"Kamu mahasiswa baru?" tanya bu Mona yang nyatanya tidak pernah melihat wajah pria itu selama di lingkungan sekolah.

"Bukan bu, saya murid pindahan dari SMA Pelita Bangsa yang masuk Kelas XI di sekolah ini" jawab Ryski dengan ketenangannya.

"Murid baru, kok sudah telat saja, apa kamu serius ingin belajar di sekolah ini" Serang bu Mona yang memang tidak suka melayani murid baru yang tidak disiplin.

"Saya serius bu" balas Ryski ramah

"Apa kamu tidak tahu SMA Mulawarman ini adalah salah satu sekolah yang paling bergengsi di kota ini" Balas bu Mona kembali untuk memberi efek jera terhadap sikap displin pada siswa baru.

"Saya tahu bu, maaf bu" Ucap Ryski melemah 

Rara yang sedari tadi melihat serangan bu Mono terhadap Ryski mulai merasa iba kepada pria itu, dia tidak bisa membayangkan bagaimana jikalau dia yang diserang dengan pertanyaan seperti itu, mungkin dia sudah merasa sesak dan bahkan menangis, namun berbeda dengan Ryski dia tetap bisa mengendalikan emosinya dan tetap tenang dengan kepala tertunduk.

"Bu sebelumnya saya minta maaf, sepertinya dia belum tahu rute tercepat ke sekolah ini soalnya saya lihat dia tadi membawa motor" Ucap Rara yang ingin membantu pria itu karena iba.

"Apa itu benar" Tanya bu Mona kepada Ryski.

"Be..benar bu" jawab Ryski jujur yang nyatanya dia sedikit lupa jalan yang cepat menuju sekolah barunya.

"Baiklah.. hari ini kalian berdua saya maafkan, jangan sampai kasus seperti ini terjadi dua kali" balas bu Mona dengan sorot matanya yang tajam

"Baik bu, Terimakasih" Serempak mereka berdua

>>>>>

Tok Tok Tok

Suara ketukan pintu yang membuat semua tatapan mata menuju ke arahnya.

"Permisi pak" Ucap seorang gadis yang paling pintar di kelas itu

"Masuk" Balas pak Hamdan dengan kebingungannya

"Maaf pak, saya tadi terlambat" Ucap rara dengan lembut

"Ini yang terakhir kali" balas pak Hamdan tegas kepada Rara

Selama proses pembelajaran fokus Rara terbagi kepada kejadian pagi tadi, dia merasa pernah melihat wajah anak baru tadi di suatu tempat dan bagaimana ia bisa lupa akan wajah itu. 

"OH IYAA DIA ORANG YANG NABRAK GUE KEMAREN" Bentak Rara sambil memukul meja di depannya.

"Rara Kedepan" Teriak pak Hamdan yang terkejut dengan aksi Rara

"Mampus gue" ucap Rara sambil memukul jidatnya dengan pelan

"Apa yang kamu katakan" Tanya pak Hamdan yang benar-benar penasaran dengan sikap murid kebanggaanya itu.

"Maaf pak, saya kurang fokus" balas Rara yang mulai takut

"Kamu berdiri di depan sampai pelajaran selesai" Ucap pak Hamdan dengan tegas

"Ta.. tapi...."

"Di lapangan sekolah" serang pak Hamdan kedua kalinya

"Disini saja pak" balas Rara yang buru-buru menarik telinganya dan mengangkat kakinya di sebelah meja pak Hamdan.

OP WARNET & PENJUAL BURGERWhere stories live. Discover now