Mangga

1K 170 22
                                    

Teriknya matahari tidak mematahkan semangat 4 pemuda penghuni komplek itu untuk memanjat pohon mangga milik kepala desa mereka.

"WOOKK itu ! Agak kekiri" teriak Yujin sambil menunjuk ke arah kumpulan buah mangga yang sudah berwarna kuning.

"Gk usah teriak ege!" Gyuvin memukul kepala Yujin pelan.

Yujin merengut kesal, Takuto hanya menonton perdebatan mereka. Dirinya hanya ikut ikut saja,kata papa Ichika dia harus menurut, termasuk menuruti ajakan Yujin untuk membobol mangga milik pamannya sendiri.

"Kenapa gak langsung kita minta aja?" tanya Takuto.

"Feelnya gak dapat,sekali kali. Gue makan mangga biasanya yang di impor dari Jepang" ujar Yujin dengan pandangan yang tidak lepas dari Gunwook, patner in crime barunya.

"HEH MANGGANYA DI APAIN" seorang gadis berpakaian daster longgar datang sambil membawa sapu lidi

"Gak usah lari" gadis itu menodong ke 4 pemuda itu menggunakan sapu lidi miliknya.

"Siang Teh sakura yang paling cantik" Yujin menyapa Sakura dengan senyum lebarnya.

"Siing tih sikiri ying piling cintik, hilih! Dasar anak anak setan yah, Takuto kenapa ngikut juga dedeeeee. Lu siapa yang manjat ? Penghuni baru?"

"Iya teteh, penghuni baru rumah putih gede itu loh" tunjuk Takuto ke arah rumah Gunwook.

Sakura menggeleng kan kepalanya sambil berdecih.
"Masih baru aja udah tercium bau bau bocil kematiannya"

Gunwook melompat turun, dengan banyak mangga di dalam plastik berwarna biru yang dirinya kaitkan di lehernya.

"Yujin yang ngajak Teh, beneran dah Gue ama yang lain ngikut aja" ucap Gyuvin sambil menunjuk Yujin yang menatap Gyuvin tajam.

"Hehehehe,mianhe atuh teh. Dari pada dimakan kelelawar mending dimakan anak anak ganteng aja" Yujin menaik turunkan alisnya.

Sakura hanya bersabar, dia sudah biasa menghadapi kelakuan anak anak yang ada di komplek itu.

"Sekali lagi minta aja ama teteh ya, jangan nyuri. Udah ah,kalian pulang aja,sumpek kalau ada tiang gapura kabupaten ngumpul di sini. Takuto pulang kamu, Papa nyariin loh" ucap Sakura.

Takuto yang mendengar ucapan Sakura berlari pulang, Papanya kalau marah tuh melebihi Teh Sakura yang lagi datang bulan.

"Pamit ya Teh, makasih mangganya" Yujin menunjuk plastik biru yang ada di leher Gunwook.

"Iya,iya. Sana pergi,hush hush" Sakura mendorong tubuh bongsor Gyuvin.

***

"Emang mantep banget makan mangga sambil rebahan di posko ronda" Gyuvin memakan mangga sambil mengipasi dirinya menggunakan kipas.

Gunwook masih malu untuk bergaul dengan Gyuvin dan Yujin.

"Eh,itu abang lo yang kayak bule napa liatin gue kayak om om ya?" Tanya Yujin.

Gunwook yang tau jika yang di bicarakan oleh Yujin itu adalah Ricky.
Mana tadi pagi Ricky nangkring di gerbang cuma mau lihat Jiwoong olahraga lagi.

"Dia nge fans sama Ayah kamu"

Yujin mengangguk mengerti
"Ohhh, fans Ayah ternyata. Nanti gue kasih tau deh kalau ada anak komplek yang nge fans sama Ayah, Lo tau anak komplek gada yang nge fans sama ayah karna jokes Ayah yang ewhhh sangat buruk"

Gunwook hanya tertawa, ternyata mereka 11:12, suka nge hujat ayah mereka.

"Abi kemana?" tanya Yujin.

"Idih, ngapain nanya nanya" Gyuvin masih sensi liat Yujin yang mau ngambil Abinya, biasalah, bontot posesip.

Yujin berdecih kesal, Gyuvin kelas 3 SMA ? Kelakuannya kek anak SD gitu.

Gunwook lagi dan lagi hanya menonton mereka sambil memakan mangga ke-3, seru saja melihat mereka berdua beradu mulut.

"Upin ama Yucil ngapain nih" tiba tiba seorang pemuda dengan senyum di wajah nya menyahut dari belakang mereka ber tiga.

"BANG HANBIN! ngeselin banget sih" Gyuvin berteriak terkejut, Yujin yang di samping Gyuvin melompat turun.

"Kagetan bener lo semua" Hanbin menatap ke arah Gunwook,
"Penghuni baru yah? Salam kenal Hanbin,perjaka muda pecinta dede gemoy" Hanbin menjabat tangan Gunwook.

Gunwook hanya tersenyum pasrah.

"Namanya samaan yah sama Abangnya Gyuvin" ucap Gunwook.

Hanbin mengangguk
"Iya, sama. Keknya Abi sama Engkong udah janjian"

"Btw, nanti latihan ya" Hanbin menepuk pundak Yujin sambil tersenyum manis.

"Gue sama yang izin dulu lah bang,Gunwook ama saudaranya mau buat syukuran gitu. Mau bantuin mereka" ucap Gyuvin.

Yujin mengangguk semangat, dia lebih memilih mendengar kan jokes Ayahnya yang recehan dari pada latihan neraka bersama Hanbin.

"Datang ya bang,besok jam 8 pagi"

Hanbin hanya mengangguk
"Ya udah, kita gak usah latihan dulu. Gue bantu buat nyebar undangan aja ya"

Gunwook mengangguk, untung ada Hanbin yang mau mengundang seluruh warga yang ada di sini.

Hanbin berperan besar sih sebenarnya.

"Thanks bang"

Hanbin mengacungkan jari jempolnya dan pergi meninggalkan mereka.

"BENER DAH, TUMBEN BANGET LO BEGUNA BANG" Yujin memeluk Gyuvin erat.

"Wo asu"

Tbc

Ada yang nungguin gak ????
Komen dung diriku butuh penyemangat
Btw Work ini bakal update 2-3× seminggu ya, kalau ada hari hari penting bakal up juga❤️ kalau ada yg typo boleh di beri tau

Komplek Somplak||Boys planetWhere stories live. Discover now