Mereka berdua adalah Pangeran Mahkota Minje dan Pangeran Agung Saein.

Putra dari permaisuri Seungmin dan suaminya raja Jeongin, mereka menikah di usia yang masih sangat muda.

Saat itu Jeongin masih berusia 16 tahun dan Seungmin berusia 17 tahun.

Seungmin memang lebih tua dari Jeongin.

Di saat Seungmin berusia 18 tahun, putra mahkota pun lahir dan menjadi anugerah bagi negeri yang di pimpin oleh Jeongin.

Lalu di saat Minje berusia 5 bulan, Seungmin kembali mengandung putra kedua.

Setelah 2 pangeran tampan itu lahir, Seungmin pun tidak mengandung lagi.

Dan kini tak terasa Minje sudah berusia 14 tahun dan Saein 13 tahun, keduanya hanya beda 1 tahun.

Saein menghela nafasnya, "Malam ini ibu sendirian lagi, apa ayah pergi ke kediaman selir-selir nya?"

" Aku tidak mendapat laporan kalau appa pergi ke sana, sepertinya appa memang sib─ nah! Itu dia!" seru Minje dengan heboh melihat iringan ayahnya dalam perjalanan menuju istana permaisuri.

Melihat itu Saein pun ikut antusias.

" Kita mulai rencananya sekarang?" tanya Saein.

Sepasang pangeran itu saling menatap kemudian tersenyum.

" Ayo." jawab Minje.

Sementara itu di dalam istana permaisuri.

" Bagaimana harimu?"

Seungmin yang tengah berkutat dengan kertas-kertas di hadapannya pun berhenti.

Ia angkat wajahnya dan sepasang mata itu saling menatap.

" Sibuk."

Jeongin tersenyum, ia dudukkan dirinya berhadapan dengan Seungmin.

" Pangeran mahkota membuat masalah hari ini, ia tidak mengikuti kelasnya."

Seungmin kembali sibuk pada kertas-kertas di hadapannya, "Biarpun seorang putra mahkota, dia tetap masih remaja biasa, yang mulia." jawab Seungmin.

" Pangeran Agung juga sama, dia membuat masalah di kelas bersama para pangeran lain."

Seungmin mengepalkan tangannya, "Selir-selir mu mengatakan sesuatu?"

Jeongin melirik kepalan tangan Seungmin kemudian tersenyum tipis, "Mereka selalu mengadu serta merengek dan itu sangat membuatku pusing."

Seungmin menghela nafasnya, kuas di tangannya ia letakkan kemudian sang permaisuri berdiri dan langkahkan kakinya menuju ke arah lilin-lilin yang menyala.

" Aku tidak menyangka kamu akan datang jadi aku tidak mempersiapkan apapun, maaf." ucap Seungmin sembari melepas pakaiannya.

Jeongin berdiri, "Seharusnya aku yang minta maaf karena telah mengabaikanmu, cinta."

Tubuh ramping itu Jeongin raih, ia dekap dengan lembut tubuh sosok yang memenuhi hatinya ini.

" Mungkin anak-anak jadi nakal karena kurang perhatian dari kita akhir-akhir ini?" tanya Seungmin sembari menahan nafas saat Jeongin mulai mengecup lehernya.

" Bisa jadi, cinta." jawab Jeongin sembari melepas ikatan rambut Seungmin.

" Aku rasa mereka merencakan sesuatu─ umhh.."

Tanpa melepaskan ciuman, Jeongin bawa tubuh Seungmin untuk berbaring kemudian ia mengukung tubuh Seungmin.

" Biarkan saja, biarkan anak-anak lakukan apapun yang mereka mau. Sebentar lagi mereka akan memasuki usia dewasa jadi tidak masalah mereka membuat sedikit masalah untuk kita."

No Limit ; Stray KidsWhere stories live. Discover now