⚠️⚠️ANDA BERADA DI ZONA BAHAYA YANG MUNGKIN MENYEBABKAN KETIDAK NYAMANAN BAGI BEBERAPA PEMBACA⚠️⚠️
.
Saat Jisoo keluar dari lift apartemennya tak sengaja dia bertemu dengan Jiyeok, putra sulungnya. "Eo Jiyeok-ah, kau sudah pulang?" Tanya Jisoo.
Jiyeok mengangguk, "Tadi aku ke tempat les tapi guru yang mengajar kelas kami sedang terkena musibah, jadi kami dipinta untuk belajar di rumah selama tiga hari," ucapnya.
Jisoo mengangguk mengerti, "Apa Ayah melupakan bekal makan siangnya lagi, Ibu?" Tanya Jiyeok yang saat ini berusia 11 tahun.
Jisoo tersenyum dan mengangguk, "Jiwoo sampai mengomel tadi," ucapnya sambil tertawa kecil mengingat omelan pedas Jiwoo.
Jiyeok tersenyum, "Kalau begitu aku akan mengantar Ibu," ucap Jiyeok sambil mengambil kantong yang berisi bekal makan siang Taehyung.
"Bukankah putraku baru saja pulang? Lebih baik putraku ini istirahat di rumah,"
"Tidak, lagi pula aku tak lelah, aku tak ingin Ibu lelah, Ibu sudah mengurusku, Teoji, Taejoon, Jiwoo, Jia, dan Ayah selama ini, jadi tolong repotkan kami juga Ibu," ucap Jiyeok sambil tersenyum.
Mata Jisoo sudah berkaca-kaca karena mendengar ucapan indah yang keluar langsung dari mulut purta sulungnya.
Dan pada akhirnya Jisoo membawa Jiyeok bersamanya, di perjalanan mereka hanya mengobrol santai dengan penuh kasih dan sesekali terlihat tertawa sampai akhirnya mereka sampai di kantor milik Taehyung.
"Kan sudahku bilang, layani semua tamu tanpa memandang status dan penampilan mereka! Itu moto utama perusahaan ini! Jika aku mendengar ada yang membeda-bedakan pelanggan aku tak akan pernah memaafkannya! Aku tak peduli jika kalian mau mencabut investasi kalian semua,"
"Sejak awal aku sudah memberitahu jika perusahaanku tidak hanya untuk kalangan kelas atas saja! Produk-produkku dijual untuk semua kalangan, kalian mengerti?! Rapat ini selesai sampai di sini, jika kalian keberatan maka keluarlah dari perusahaan ini!"
Taehyung yang kesal kini keluar dari ruangan rapat, "bisa-bisanya mereka membeda-bedakan seseorang dari statusnya, apa mereka kira mereka makan emas? Jika masih memakan makanan manusia maka bersikaplah seperti manusia," gerutu Taehyung
Dia langsung merubah ekspresinya saat melihat istri dan anaknya datang ke kantornya.
"Apa aku dan Jiyeok datang di waktu yang salah?" Tanya Jisoo dengan nada suara yang canggung.
"Tentu saja tidak, ayo masuk ke ruanganku dulu, kalian pasti lelah bukan? Sekretaris Choi, tolong ambilkan teh hangat dan susu cokelat ke ruanganku,"
"Baik, Direktur,"
Taehyung, Jisoo, dan Jiyeok masuk ke dalam ruangan Taehyung yang berada tak jauh dari ruang rapat.
"Kami mendengar suaramu dari ruang rapat, apa ada masalah?" Tanya Jisoo. Taehyung menghela napasnya. "aku sangat kesal pada para orang tua kaya yang merasa diri mereka paling berkuasa di dunia ini, bahkan mereka melanggar perjanjian kontrak misi perusahaan ini," ucap Taehyung sambil mengusap wajahnya.
"Mereka menganggap diri mereka besar di hadapan orang lemah, mereka sungguh kekanak-kanakan, padahal mereka akan terlihat bodoh jika mereka tak mempunyai kekuasaan," ucap Jiyeok sambil mengerjakan tugas rumahnya.
Jisoo dan Taehyung terkejut ketika mendengar ucapan bocah yang baru berusia 11 tahun itu.
"Jiyeok-ah, dari mana kau belajar berkata seperti itu?" Tanya Jisoo. "Aku hanya mengucapkan apa yang ada di kepalaku, aku tak mau menjadi orang yang munafik, aku tak menyukai kekuasaan yang mengatur seseorang, negara kita sudah bukan di era Joseon yang diatur oleh satu Raja," ucap Jiyeok lagi.
YOU ARE READING
Unconditional Love | VSOO | END
FanfictionMengisahkan tentang Kim Taehyung dan Kim Jisoo yang sudah berteman semenjak mereka masih sangat kecil, bahkan kedua orang tua mereka berteman baik. Hingga tiba saatnya Jisoo yang saat itu masih berusia 13 tahun (usia korea) harus mengikuti keluargan...
