PROLOGE

96 13 3
                                    

Dimana aku......Kenapa aku bisa ada disini...dan tempat ini sejauh memandang aku hanya melihat warna putih?

"Selamat datang wahai manusia dari dunia lain"

Tiba-tiba aku mendengar suara asing di kejuahuan tapi aku terus melihat sekitar tapi tidak menemukan siapa yang berbicara tadi.

"HAH SIAPA ITU, TUNJUKIN DIRI KALO BERANI, BERDUEL KITAA!!!!"

"Hahaha semangat yang cukup mengesankan, tapi tenanglah aku sama sekali tidak akan menyakitimu"

Lalu aku melihat ada seseorang berjalan ke arahku, semakin dia mendekat semakin jelas wujud dari asal suara tersebut

"Perkenalkan Namaku Astesia, aku adalah penangung jawab atas kamu berada di tempat ini"

Aku bingung karena sosok di depanku ini mengatakan hal-hal yang aneh? Dia teryata Wanita selama ini, serta pakaian yang digunakan terlihat seperti orang-orang Yunani kuno, sebaiknya aku harus berhati-hati sekarang.

"Terima kasih telah mengenalkan diri Astesia, Lalu perkenalkan Nama diriku adalah Arya Kusuma, dan izinkan saya bertanya apakah anda bisa saya sebut sebagai eksitensi seperti Dewa atau semacamya?"

Entah bagaimana aku merasa ini hampir mirip dalam kejadian khas seorang yang akan di transfer dunia lain dan sosok didepanku harusnya sebuah eksitensi seperti dewa, walaupun itu bertentagan dengan keyakinanku tapi tetap saja aku harus bertanya kepada dia.

"Eksitensi saya sebenarnya bukanlah sebuah dewa, saya hanya sebagai administrator karena apa yang Tuan Arya katakan sebagai dewa ataupun tuhan adalah 'DIA YANG MAHA KUASA' jadi kurang tepat jika saya diklarifikasikan sebagai dewa tapi anda bisa lebih mudah mengangap saya mahluk yang mempunyai eksitensi diluar pemahaman manusia" ucap Astesia kepada Arya dengan lembut

"Oh jadi kau adalah eksitensi seperti itu, lalu bisa kau jelaskan bagaimana aku bisa berada di tempat ini, entah bagaimana aku sulit mengingat sesuatu dan apa yang bisa aku ingat adalah hanya namaku saja" aku bertanya kembali kepada Astesia

"Tentu saja Tuan Arya, saya kemari juga untuk mejelaskan kepada anda tentang situasi anda,sepertinya akibat distorsi ruang dan waktu mempengaruhi jiwa kondisi anda alami sekarang, Tolong ambil ini dan pejamkan mata anda, serta mungkin ini akan menimbulkan rasa sakit kepala nantinya"

Aku melihat Astesia mengeluarkan sesuatu sepeti bola cahaya dari telapak tanganya, bola itu mengambang perlahan kepadaku, aku ragu tentang ini dan juga takut, akan tetapi mau bagaimana lagi aku haru menerimanya.

Kemudian aku mengambil bola itu dan memejamkan mata, "AAAAAHHHHHH" ini sangat mendadak, dari terlapak taganku aku merasa seperti sengatan listrik mengalir terus ke kepala dan ini sangat menyakitkan sekali kepalaku sangat terasa pusing, akan tetapi aku secara perlahan kembali mengingat memori ingatanku yang sebelumnya sulit diingat.

Suatu Sekolah di Jepang 20 July, 20XX, Sebelum Arya bertemu Astesia

"Hahhhhhhh malas sekali untuk pergi sekolah sekarang, tapi mau bagaimana lagi, cukup lakukan saja" Perkenalkan namaku Arya Kusuma laki-laki remaja normal 17 tahun yang bisa di temukan dimana saja di belahan bumi ini, dan sepertinya aku tidak perlu menjelaskan dari mana aku berasal juga karena bisa kalian tebak dari namaku juga, sangat familiar bukan? Benar sekali aku berasal dari sebuah negara yang berada di garis katulistiwa serta termasuk di wilayah paling Hard core di dunia server game yaitu wilayah Asia Tenggara Selatan, Negriku di kenal sebagai Negara dengan julukan 1000 pulau, Yup tepat sekali aku berasal dari negara tercinta Indonesia.

Sekarang saat ini aku sedang bersekolah di negri bunga Sakura yaitu Jepang melalu program pertukaran pelajar, sejujurnya aku tidak meyangka aku diterima dari program pertukaran pelajar karena aku sebelumnya hanya iseng mendaftar untuk seru-seruan tapi apa daya nasib ku jadi begini, ini cukup membuat rumit sitiuasi keluarga diriku karena kejadian tak terduga ini ada yang menentang ada juga yang mendukung terutama ibu yang cukup menetangnya karena khwatiran bahwa anaknya akan pergi ke benua lain untuk bersekolah, akan tetapi banyak anggota keluaga juga yang mendukungku sehingga ibuku hanya pasrah karena diyakini oleh anggota keluagaku yang mendukungku untuk pergi ke jepang.

WHEN I WAS ADVENTURING IN ISEKAIWhere stories live. Discover now