33. Pantang Menyerah

Start from the beginning
                                    

"Sekolahnya di mana Pak?" Tanya Yeonjun.

"Kuwi mas, SMPN 67 yang mau ke pasar itu loh."

"Oh iya, jauh juga ya pak."

"Iyo mas tak suruh sekolah di SMP sini aja anak e nggak mau jare pengen masuk negeri biar biayane nggak akeh-akeh padahal loh mas aku karo ibune ora masalah berapa pun biayanya kalau untuk pendidikan dan masa depan anak, aku ikhlas mas."

"Nggeh Pak."

Obrolan mereka pun terhenti ketika Bu Yoona menyuruh untuk makan siang terlebih dahulu. Di pimpin oleh Pak Joshua, mereka masuk ke rumah Pak Junho yang rupanya sudah di sediakan berbagai macam olahan makanan.

Hendery yang berada di barisan terakhir duduk tepat di depan pintu masuk. Ia meminta tolong kepada Yeonjun untuk mengambilkan nasi dan lauk pauknya.

"Sambelnya Jun, sambel," ucap Hendery menepuk-nepuk pundak Yeonjun.

Yeonjun mengangguk dan setelahnya langsung memberikan makanan tersebut kepada Hendery.

"Maaf ya lauknya seadanya saja, ayo monggo Pak Joshua niku ayam e," ujar Pak Junho mempersilahkan.

Pak Joshua mengangguk, "oh nggeh Pak Junho, wis cukup banget niki. Ayo Mas di pundut, dihabiskan sekalian hahaha."

Hendery ikut tersenyum. Merasakan sesuatu di celananya bergetar, pemuda ini menaruh piring di depannya kemudian merogoh saku dan mengambil ponselnya. Ada panggilan masuk dari seseorang yang membuat Hendery langsung berdiri dan pamit untuk mengangkat telpon tersebut.

Mengikuti ke arah Hendery berada, Yeonjun tersenyum kecil. Ia kemudian melanjutkan untuk makan lagi dan akan tanya sendiri ke Hendery nanti jika mereka sudah merampungkan pekerjaan dan pulang ke posko.

Satu hal yang Yeonjun tau, sepertinya musim semi akan segera muncul di hati Hendery.

🏠🏠🏠

"Sa, lo suka nggak sama gue?"

Entah setan darimana yang merasuki Sunghoon, cowok ini begitu lantang menanyakan hal tersebut kepada Isa. Orang di sekitar mereka mulai memperhatikan membuat Isa tidak nyaman untuk menyantap kembali burgernya.

Jadi Sunghoon mengajak Isa untuk jalan-jalan ke kota, tujuan pertama mereka sebenarnya ke bioskop tapi karna tidak ada film yang menarik menurut Isa alhasil mereka lebih memilih untuk ke salah satu restoran cepat saji yang jaraknya tidak jauh dari bioskop.

Dan seperti yang kalian ketahui, Sunghoon tiba-tiba menanyakan hal di atas.

"Suka," Isa menjawab tanpa ragu, dirinya memang suka kepada Sunghoon.

"Sejak kapan?"

Isa memiringkan kepalanya mulai berpikir sejak kapan ia suka kepada Sunghoon. "Sejak pertemuan pertama kita mungkin, aku juga nggak tau tepatnya kapan," jawab Isa, ia kemudian menatap dan gantian bertanya. "Kamu sendiri suka sama aku?"

"Suka."

"Sejak kapan?"

"Nggak selama lo sih cuma ya beberapa minggu terakhir ini lo cukup menarik di mata gue," jawab Sunghoon sembari tersenyum. Jujur mendengar jawaban dari Isa membuat hatinya bersemangat.

"Jadi di awal-awal pertemuan kita itu kamu nggak suka sama aku?"

"Bisa dibilang gitu."

Isa mengangguk-angguk dan melanjutkan memakan burgernya.

"Apa yang bikin kamu nggak suka sama aku?" Tanya Isa.

Sunghoon mengerutkan dahi mendengar pertanyaan Isa, "kenapa? Hm, mungkin karna menurut gue lo terlihat kekanak-kanakan dan annoying," jawab Sunghoon.

Oh, KKN! Where stories live. Discover now