"Maafkan aku..." - Mirae

"Aku ada satu pertanyaan untukmu... Kenapa baru sekarang kamu menemui Taehyung?" Bun Ok menatap tajam ke Mirae. "Kenapa kamu menemui Taehyung, di saat ia sudah dewasa dan sukses. Kenapa nggak dari dulu saat ia masih remaja, harus nya saat itu kamu datang karena dia benar-benar membutuhkan mu.."

Mirae menundukkan kepalanya. Ia akui itu memang kesalahannya.

"Aku tidak sepenuhnya menyalahkan mu. Adikku juga salah karena ia yang memulai ini semua dengan perselingkuhan.." Adik Bun Ok yang di maksud adalah mantan suami nya Murah ayah nya Taehyung. "Hah bocah tua tengik itu juga lebih mementingkan istrinya baru daripada Taehyung. Bersyukur ia pergi dari rumah itu. Dan tinggal di sini dekat dengan ku."

Intinya di sini, Mirae dan mantan suami nya sama-sama salah. Dan Taehyung adalah korban karena perceraian mereka.

"Aku... Minta maaf Eonnie.. aku memang bersalah.." Mirae menggenggam tangan Bun Ok. "Dan terimakasih banyak... Selama ini, Eonnie yang selalu ada untuk Taehyung. Eonnie benar-benar mengganti kan ku sebagai ibunya.. aku benar-benar berterimakasih padamu..."

Bun Ok menghela nafas nya sebentar.
"Aku sudah memaafkan mu. Walaupun kamu adalah mantan adik iparku, Taehyung tetaplah keponakanku dan dia sudah ku anggap sebagai putraku, adiknya Yoongi. Jadi aku benar-benar menyayangi nya..."

Bun Ok menyentuh pundak Mirae lalu menepuk nya dengan pelan.

"Ku ingatkan padamu kali ini, tolong jangan tinggalkan Taehyung lagi, itu sama saja kamu udah ngecewain aku... Cukup adik ku saja.."

Mirae tersenyum tulus setelah mendengar ucapan Bun Ok, rasa gugup nya mulai menghilang.

"Aku berjanji... Aku tidak akan mengecewakan mu Eonnie.. sekarang aku akan selalu bersama dengan Taehyung.."

***

Pengusaha muda terkaya saat ini, Joshua Hong menyempatkan diri untuk berkunjung ke salah satu kedai makanan sederhana di pinggir jalan. Bla...Bla...

Seorin menatap malas berita yang ada TV. Menurutnya itu adalah berita bodoh yang tidak perlu di tampilkan.

Orang terlalu kaya kalau makan di kedai makanan pinggir jalan aja di beritain. - Seorin

Sebenarnya tidak tidak menonton TV sendirian, tentu saja kelima hantu tampan itu juga ikut menonton TV bersama Seorin.

"Mending ganti aja deh Chanel nya apa kek.." - Taehyun

"Nonton kartun Pororo dong.." - Hueningkai

"Idih kek bocah... Sadar Lo tu bukan anak kecil.." - Beomgyu

"Aelah Hyung sensi amat... Suka-suka gua dong." - Hueningkai

"Mending nonton Film 365 Daya aja.." - Yeonjun

"Kebiasaan Yeonjun otak nya film dewasa semua nih." - Taehyun

Soobin menatap teman-teman nya malas. Ia lebih baik diam Nerima apa aja yang Seorin nonton.

"Iiih Napa Chanel TV hari ini kagak yang bagus acaranya."

Seorin memencet tombol remote TV untuk mengganti Chanel. Dan akhirnya ia menemukan tontonan yang menurut nya menarik.

"Nah ini yang gua mau dari tadi.."

Ke empat hantu tampan terkejut melihat layar TV, kecuali Hueningkai ia tampak senang sekarang.

"Tuh liat... Seorin aja yang umur nya hampir 30 aja mau nonton Pororo... HAHAHAHAHAHA.."

Dan ya... Begitulah yang menikmati menonton Pororo hanya Seorin dan Hueningkai sedangkan. Soobin, Yeonjun, Beomgyu dan Taehyun tidak menampilkan reaksi apapun.

***

Setelah menonton kartun Pororo di TV, Seorin masuk ke kamar, ia duduk di kasur sambil bersender. Lalu ia melirik sebuah novel yang ada di atas meja nakas milik nya.

Itu adalah Novel THE KILLER pemberian dari Jungkook. Bukan hanya Seorin yang mendapatkan nya. Tapi Jungkook juga memberikan novel itu ke Taehyung, Yoongi, Seungkwan dan Soonyoung. Kecuali Dokyeom karena ia menolak mentah-mentah. Ia terlalu takut untuk membaca nya.

Seorin menyalurkan tangan nya mengambil Novel itu.

"Gua lanjutin baca kali ya.. Soalnya gua penasaran sama Chapter selanjut nya."

Seorin membuka novel lalu menggeser beberapa lembar. Ternyata ia sudah membaca cukup jauh kemarin. Seorin  Benar-benar membacanya dengan fokus dan mencerna tiap kata dan kalimat di Novel.

Ni pembunuh jago juga bikin kata-kata yang bagus di Novel nya. Udah kata penulis cerita populer aja - Seorin

Sudah beberapa menit Seorin terus membaca novel itu.

"Aku masuk kemar mereka lalu menyuntik kan cairan bius. Lalu aku melumuri tubuh mereka menggunakan bensin..." Seorin tiba-tiba berhenti membaca. "Bentar jadi Pembunuh nya ngasih obat bius biar mereka nggak kebangun waktu badan mereka di lumuri bensin?" Seorin lalu kembali membaca. "Lalu aku menyirami semua yang ada di dalam rumah. Dari lantai, dapur, kamar mandi, ruang makan dan lain-lain.. lalu aku mengunci gembok lima kamar anak-anak itu menggunakan duplikat kunci. Setelah semua nya sudah selesai aku menyalakan korek api dan api besar muncul membakari seisi rumah itu. Aku langsung keluar begitu saja. Dari luar aku mendengar teriakan suara kesakitan dari lima anak-anak bodoh itu, aku sangat senang rencana aku berhasil kali ini."

Seorin tiba-tiba menutup novel itu, padahal dikit lagi ending.

"Apa efek bius nya cuman sebentar? Jadi mereka kebangun pas api udah mulai gede? Terus karena kamar mereka di gembok jadi nggak bisa keluar? itu berarti mereka kayak di bakar idup-idup."

Seorin memijat dahi nya karena frustasi. "Ya tuhan sadis banget... Ngebunuh orang Sampek gini banget.."

Tiba-tiba Seorin memandang seisi kamar nya. Seketika Seorin merinding karena membayangkan kejadian yang tertulis di novel itu.

Apa kamar ini dan kamar yang lain adalah saksi kematian mereka? - Seorin

***

Di sebuah ruangan yang begitu gelap. Hanya di penuhi lampu-lampu berwarna merah. Ruangan itu tampak benar-benar menyeramkan. Di sana ada seseorang memakai jubah hitam dan memakai topeng, ia mengambil sebuah buku atau novel di bawah laci.

"Novelku dulu begitu Booming 10 tahun yang lalu..."

Tiba-tiba saja, sebuah ide cemerlang muncul di otak orang itu.

"Haruskah aku membuat Novel THE KILLER season 2? Menarik..."






TBC




Heloo Guys, Update lagi nih... Seperti biasa di malam jumat. Gimana2 makin penasaran kan? Ikutin terus cerita ini ya... See You 🤗🤗🤗

MEET THE FIVE GHOST (ON GOING)Where stories live. Discover now