Chapter 3# [I thought I died today]

7 0 0
                                    

Pagi yang cerah menerangi tempat tidurku, aku tebangun dari tidurku yang sangat nyaman dan melihat sekeliling kamar. Aku juga melihat kasur Hiosho yang sudah Dirapikan oleh dia setelah bangun dari tidurnya. Langsung saja aku keluar dari kamar tidur dan Pergi ke kamar mandi. Setelah aku sudah mengganti baju, aku pun turun ke lantai bawah untuk mengecek keadaan Teman-temanku. Kebetulan saja Shakira, Narumi, dan Calisto sedang memasak sesuatu di dapur.

Aku dan Teman-temanku pun duduk di meja makan dan Sarapan bersama. Masakkan hari ini sangatlah special yaitu Mie goreng dengan lauk Ayam goreng dan Telur. Mungkin kalian pasti bertanya kenapa masakan yang terlihat sederhana tersut sangatlah special iya kan? Well di tahun ini mencari makanan Instan sangatlah Susah dikarenankan sedikitnya Groceries store, sedangkan Peternakan/Pertanian/Perkebunan lebih banyak.

Tak lupa pun, masakkan Shakira dan Narumi emang terkenal enak dan lezat di kalangan sekolah kami karena rasanya yang tak bisa ditandingi. Makanya kita sebut masakan ini special Karena Susahnya mencari bahan tersebut, dan Koki favorit kita yang memasak.

Setelah sarapan pagi, Kami semua pun mengerjakan tugas-tugas tersendiri. Langsung saja aku mengisi Pistol ku dan beranjak pergi Keluar. Tiba-tiba saja, Hiosho memegang tanganku dan berkata "Kira, kamu mau kemana?" tanya dia. Akupun tak menjawab apa-apa dan melepaskan pegangan tangan Hiosho dengan kasar.

Kemungkinan besar aku akan pergi ke Taman untuk menghirup udara yang segar dan melihat-lihat sekitar. Jauh dari taman, aku pun bisa melihat pohon Makkew tua yang masih hidup dan segar. Melihatnya saja aku sudah antusias untuk sampai di sana.

Sesampainya di taman, aku pun memanjat pohon tersebut dan menemukan sebuah Rumah Pohon yang masih utuh dan tak berpenghuni. Aku memutuskan untuk naik ke rumah pohon tersebut dan melihat-lihat isi dalam rumah pohon mini itu. Disana terdapat selimut, 3 bantal, dan snack-snack yang sudah kadaluarsa.

Sesaat Aku sedang Melihat-lihat, Aku terdengar suara jalan kaki yang membuatku berpikir bahwa ada seseorang dibelakangku, setelah aku menoleh kearah suara tesebut, terkejut pun aku karena itu adalah Monster Pemakan daging yang hampir menggigitku. Akupun Sergap mengambil pistolku dan hendak menembaki zombie tersebut, Tetapi saja aku terjatuh dari rumah pohon itu yang membuat lengan kiri ku terkilir akibat terjatuh dari pohon dan tersenggol beberapa batang Kayu Pohon Makkew.

Aku pun menyeret badanku yang lemah dan menembak zombie tersebut dan tidur beberapa saat. Sesaat ku bangun dari tidur tadi, aku langsung menyalakan Radio dengan tangan kananku. Untungnya radioku bisa terhubung dgn Radio yang lain.

Kiratho

A-ada yang bisa mendengarku..?

Hiosho

Kiratho??! DIMANA KAU SEKARANG???

Kiratho

Aku ada di taman sekolah, dekat dengan P-pohon Makkew

Hiosho

Aku akan datang kesana, Carilah tempat untuk berlindung.

Setelah beberapa menit, Hiosho pun muncul dan terdiam melihatku yang sedang menahan pahitnya rasa sakit lenganku yang terluka dan hanya tertidur. Dia pun langsung mengambil perban di tasnya dan memperbani lenganku. Dengan Raut wajah kesalnya, Hiosho langsung menggendongku tanpa alasan dan berjalan ke Gedung darurat. Syukurlah hanya Monster pemakan daging itu saja yang berkeliaran di lingkungan ini.

Sesampainya di gedung darurat, Hiosho langsung membawaku ke kamar dan menaruhku di tempat tidurku. Ia langsung pergi dari kamar dan berjalan pergi ke dapur, Hiosho mengambil cemilan dan duduk di Kasur bersamaku. "Kenapa kamu tadi pergi dan diam saja saat aku bertanya padamu?" tanya dia.

Wajar saja jika dia sangat mengkhawatirkan ku karena dia adalah Sahabatku yang paling dekat, dan bagaimanapun juga dia adalah tipe orang yang sangat setia dan tak akan membiarkan Sahabat maupun Keluarganya tersakiti oleh orang lain.

"Tidak ada yang kusembunyikan darimu, aku cuman ingin pergi ke pohon tersebut saja. kamu tidak usah khawatir ini hanya luka biasa kok" jawabku dengan tersenyum. "Luka biasa?! Kau tadi tak bisa jalan KIRATHO! KAU BISA SAJA MENINGGAL JIKA AKU TAK ADA DISANA!?" teriak Hiosho dengan wajah penuh Emosi dan Khawatir yang tercampur aduk.

Aku hanya bisa diam saja dan melihat Hiosho yang menahan air matanya dan Raut wajahnya yang sangat kesal. Tiba-tiba saja Hiosho langsung memelukku dan mengeluarkan Air matanya yang dia tak tahan lagi. Bagaimanapun juga aku ikut menangis dan meminta Maaf karena sudah membuat dia khawatir. 

The Weird InvasionWhere stories live. Discover now