Pertemuan

1K 160 25
                                    

"HAH!" [Name] terbangun dengan nafasnya yang terengah-engah. [Name] tidak tahu kenapa ia bisa berada di sini. Seingatnya ia berada di Olvia lagi sarapan pake martabak.

Di sekeliling [Name] hanya ada padang rumput yang luas dan [Name] yang sedang bersandar pada sebuah pohon yang lumayan tinggi.

Tempat ini kan..

{[Name]}

"Azazel? Weh kok gw bisa di sini cuy?" Tanya [Name] dengan wajah khas baru bangun tidur.

Ctakk

Rindu dengan ctakk -Author.

Azazel muncul perlahan-lahan di depan [Name]. Ekspresi wajahnya yang serius tak seperti biasanya (biasanya muka-muka orang ngeselin) bikin [Name] berfirasat buruk.

"Nape lu?" [Name] bangun dari duduknya, menatap Azazel tak kalah serius.

"Lagi." Ucap Azazel.

"Hah??" Jika dianimasikan akan muncul sebuah tanda tanya besar di kepala [Name] saat ini. Literally [Name] baru bangun tidur sudah dibuat bingung begini.

"Maksudku terjadi lagi. Tapi kali ini berbeda." Jawab Azazel mencoba menjelaskan tapi nyatanya tidak menjelaskan samasekali.

....

GEPLAK!

"Woi ubanan! Lu tau sendiri kan gw ga punya kekuatan telepati? Ngomong yang bener."

Untuk menjelaskan, [Name] baru saja menggeplak kepala Azazel yang ternyata sekeras batu. Mati-matian [Name] menyembunyikan sebelah tangannya yang sedikit memerah di balik punggungnya.

Sedangkan Azazel mengusap kepalanya yang habis digeplak [Name] dengan wajah sinis, "Sabar aelah."

Sebelah tangan Azazel terulur ke depan dan menutup mata [Name]. "Keberadaan mu lagi-lagi di reset oleh seseorang. Tapi untung saja tidak semuanya. Kau masih seorang informan mereka."

Ngingg..

Alis [Name] berkerut saat merasakan nyeri di kepalanya dan setelahnya ia melihat sesuatu. Seperti sedang menonton sebuah video di pikirannya.

Ctakk

[Name] membuka matanya perlahan-lahan dan tidak ada Azazel di sana.

"Zel?" [Name] menoleh kesana-kemari. Ke atas, ke bawah, ke samping, ke belakang, ke Pluto. Ia tetap saja tidak melihat keberadaan ikemen ubanan itu.

{Pergilah. Aku ada urusan}

Ha? Urusan apa? Kalo ga ada lu ntar gimana woi?

{Santuy, bakal ada yang gantiin kok. Dia yang ke-3.}

Itu saha? WOI!

[Name] mengacak-acak rambutnya tapi dirapihin lagi dan berjalan ke suatu arah dan sampailah ia di pinggir laut.

[Name] mencoba mengatur nafasnya sambil menguncir rambutnya, "Raja Ikan aku datang-"

Mata [Name] memincing. Ia melihat setitik cahaya berwarna emas di bawah air. "Paan tuh? Jangan-jangan emas. Bisa-bisa kaya mendadak nih."

{Hai!}

"Bangs- JANGAN NGAGETIN SET!" [Name] menunjuk ke atas dan ngomel-ngomel sendiri. Untung ga ada orang, bisa-bisa dikatain gila.

"Eh tunggu. Sejak kapan suara mu kayak anak SD?"

{Eh- tunggu sebentar ya, ada yang ingin disesuaikan dulu!}

....

"Keknya si Setan lagi make voice changer. Dahlah bodo amat. Biarkan beliau gila sehari."

BYUR!

New Role [ Viva Fantasy × Reader ] 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang