Nyelip

1.3K 149 86
                                    

Pada malam hari di kerajaan Olvia. 3 tahun setelah kekalahan Herobrine.

Kerajaan Olvia yang biasanya aman, tentram, damai anyem ini sedang terjadi keresahan. Setiap malam hari, pasti ada warga Olvia yang ditemukan meninggal dengan sihir fantasinya yang terkuras habis. Dan itu tidak sedikit. Ini sudah 57 korban dalam waktu seminggu.

Karena kejadian ini membuat seluruh warga Olvia makin resah, begitupula dengan keluarga kerajaan Olvia dan panglima-panglimanya. Kini Raja Olvia dan para panglimanya berkumpul di ruang bawah untuk rapat membahas tentang kematian warga Olvia yang misterius tiap malamnya.

"Jadi menurut kalian, apa penyebab semua ini..?" Ucap salah satu panglima di sana, Panglima Jorge, membuka pertemuan rapat malam ini.

"Masih belom jelas apa penyebabnya." Panglima Firman, menggaruk kepalanya yang tak gatal kebingungan melihat kasus kematian misterius ini.

"Lima kejadian dalam seminggu," Ucap Panglima dengan kacamata sebelah, Panglima Mabros dengan raut wajahnya yang tak kalah serius, "Ini bener-bener ga normal."

"Anehnya.. aku belom pernah ngelihat kejadian kaya gini." Panglima Firman menatap kebawah, lebih tepatnya di atas meja di depan mereka. Terdapat satu mayat manusia yang matanya masih terbuka dan sedikit kemerahan, jangan lupakan kulit pucat pasi mayat lelaki tersebut.

"Jadi bagaimana yang mulia!? Apa mungkin ini semacam penyakit?" Panglima Mabros menatap Rajanya meminta bantuan mengenai kasus kematian yang misterius ini.

Raja Olvia, Raja GM, menggelengkan kepalanya kecil dan menatap para Panglimanya, "Para alkimia, sudah meneliti ini semua. Ini bukan penyakit tapi, aku tidak mengerti, bagaimana energi sihir di tubuhnya bisa terkuras habis begini.." jelasnya menjawab pertanyaan Panglima Mabros.

"57 korban," Panglima Jorge membuka suara.

"Dan tak ada petunjuk sama sekali. Kalau korban makin berjatuhan ini bisa bahaya yang mulia."

"Kalian bertiga," Raja GM meninggikan sedikit suara, "Siapkanlah divisi kalian untuk patroli sementara akan kututup Olvia," Komando Sang Raja dengan tegas sambil membalikkan badan dan melipat tangannya di depan dada. "Tidak ada yang bisa keluar atau masuk."

Raja GM menatap ketiga Panglimanya dengan alis yang berkerut, "Mengerti?"

"Siap yang mulia!" Seru para panglima serempak.

『  •  •  •  •  •  ✎  ✎  ✎  •  •  •  •  •  』

Sesuai dengan perintah Raja GM, ketiga panglima tersebut pergi ke divisi masing-masing mereka dan berpatroli ke seluruh kota.

Itulah yang dikerjakan Panglima Mabros saat ini. Setelah memberitahu divisinya untuk berpatroli ke seluruh kota, kini ia sendirian sedang berjalan di jalan kota yang sepi untuk berpatroli.

Srek srekk

Langkah Panglima Mabros terhenti saat melihat semak-semak yang tak jauh di depannya bergerak-gerak padahal sedang tidak ada angin.

Awalanya Panglima Mabros berpikir mungkin hewan yang lagi gabut sedang berada di semak-semak sehingga semak-semak itu bergerak. Namun, nalurinya sebagai seorang panglima menaruh curiga pada semak-semak itu saat merasakan ada sesuatu di balik semak-semak tersebut.

"Halo! Ada orang disana?" Panglima Mabros memperhatikan semak-semak itu yang masih bergerak-gerak dan tanpa jawaban.

Karena penasaran, Panglima Mabros dengan langkah lebarnya menghampiri semak-semak tersebut untuk mengecek.

Kosong.

Itulah yang Panglima Mabros temukan saat memeriksa semak-semak tersebut, tak ada apapun di sana.

New Role [ Viva Fantasy × Reader ] 2Where stories live. Discover now