Menghilang Sesaat

11 0 0
                                    

       Waktu itu di Hari Minggu, disaat Pertandingan Silat yg dia ceritakan ke aku sudah Tiba, seperti biasa, dia ngasih Kabar bahwa dia akan segera pergi. Dan aku pun meng Iya kan, Hingga sampai Kabar dari dia sudah pulang dari pertandingan Silat tersebut.

"Gimana des? Menang?" (Tanyaku)
"Gatot, Gagal total🤣" (Jawabnya)
"Mau tau dong gimana suasana nya waktu disana, mau liat foto-foto kamu waktu disana" (pintaku)
"Aku gak ada foto-foto disana, gaboleh pegang hape" (jawabnya)
"Okeylah kalau begitu" (ungkapku)

       Waktu itu memang tidak ada sama sekali Kecurigaan dalam diriku, dan semua seperti biasa aja sampai tiba pada saatnya sudah mulai jarang terdengar Kabar dari seorang Desi. Selalu aku cariin, aku spam chat, spam telfon, tapi tak kunjung ada respon.
       Setelah berhari-hari nungguin kabar darinya dan saat itu Tanggal 24-Desember-2020 dia Kasih kabar dan kasih penjelasan.

"Maaf ya ayy, aku off beberapa Hari ini krna sibuk, banyak tugas sekolah" (Ungkapnya)
"Oalah. Gapapa kok ayy, yg penting sekarang kamu udh nongol" (Jawabku)

       Semua kembali seperti biasanya, Ngobrol-ngobrol seperti biasanya. Hingga aku berinisiatif untuk ngajak dia Jalan pas Tahun Baru.

"Ayy. Malam tahun baru mau Jalan gak, Kan kita selama ini gak pernah Jalan2" (pintaku)
"Malam Tahun Baru aku jalan sama kluarga aku jadinya gabisa deh" (jawabnya)
"Yaahhh. Okelah kalau begitu" (Lanjutku)

       Saat itu memang tidak ada sama sekali Kecurigaan, aku Percaya sepenuhnya sama dia, sampai tiba pada Tanggal 30 Desember 2020 Kabarnya Hilang Total. Sama sekali gak ada kabar, aku tanyain teman-temannya juga pada bilang gak tau.
       Saat itu Mulai ngerasa curiga, OVT, dan mulai timbul Keraguan. Bukan 1/2 hari kabarnya Hilang, Tapi 2 Bulan. Berfikir Untuk Cari pengganti tapi masih belum ada kepastian Dari dirinya.
       Selama 2 bulan itu aku ngerjain Rutinitas seperti biasa, Tapi tanpa seorang yg aku anggap Prioritas aku. Pagi-Sore aku seperti ngerasa tidak ada beban, semua seperti biasa seolah2 aku sudah melupakan Sosok Desi. Namun saat Malam tiba lah kekacauan dimulai. Nangis, OVT, Marah, Sakit Hati, Kangen, Benci, Sayang semua bercampur jadi Satu. Menurutku bercampur jadi satu itu menjadi kata LELAH.
       Ingin Pergi, Tapi gak bisa. Ingin Stay, tapi aku sndiri gak tau maunya apa. Jadi aku memilih Stay, kalau emang Sia2 stidaknya aku stay sampai dia datang dan memilih untuk menyuruh ku pergi, atau bertahan. Lelah Pasti, Kecewa apalagi. Tapi Sumpah, Hati masih Belum nyuruh aku buat nyerah.
       Aku sebagai Laki-laki aku mengakui bahwa aku ini salah satu dari Laki-laki yang gak bisa pakai Logika sama sekali dalam hal Percintaan . Aku memakai Logika hanya untuk sebuah Perdebatan dan Keributan.

      

Stay Or ByeOù les histoires vivent. Découvrez maintenant