"1„ Prolog

Beginne am Anfang
                                    

Dan sakit yang biasa ia rasakan kembali terasa, namun kali ini seperti terasa teramat

Rasa ketika perut bagian bawahnya seperti tercabik-cabik dan organ intimnya yang mengalir darah keruh hingga Alan tak mampu menggerakkan tubuh kecilnya

Alan samasekali tak pernah menghiraukan hal ini, ia terus menganggap dirinya pantas mendapatkan banyak penderitaan atas kesalahan terbesarnya yaitu terlahir dan menjadi orang miskin

Hanya ia yang miskin, lain hal dengan wanita yang katanya melahirkannya itu hanya berfoya-foya tanpa beban seperti anak kecil yang tak memiliki beban,, wanita itu menukar posisinya untuk menikmati hidup dan membiarkan anaknya menderita untuk segala kenikmatannya

"Dek? Adek gapapa?" Alan tersenyum, ini kebahagiaan baru selain melihat ibunya tersenyum ia begitu senang ada seseorang petani dengan pakaian lusuhnya yang sekedar menghampirinya dan menanyakan kondisinya

"S-sakithiks" Masih mempertahankan senyumannya, sekalipun sakit itu semakin mendominasi luas

Dipikiran insan kurus itu hanya tentang bagaimana jika ia meninggal dan bagaimana nasib Ibunya jika ia tiada, dan apakah Ibunya akan mengkhawatirkannya saat ia meninggal tapi dapat dipastikan jika saat terendahnya pun Alan masih memikirkan orang lain

.
.
.
.
.

Byurr,,,

Alan tersadar, namun tubuhnya terasa sangat sakit mendekati mati rasa

Wanita yang di anggapnya sebagai Ibu itu, dengan santainya menghisap rokok pada sela-sela jarinya dan mengepulkan asapnya
Seolah menikmati pemandangan dimana tubuh anaknya yang digagahi oleh dua pria sekaligus, bahkan untuk mengeluarkan rintihan pun Alan tak bisa kini anak itu tak tahu rasa sakit menyebar disegala tubuhnya hingga ke tulang

Selang beberapa jam kemudian kedua pria itu pergi setelah menikmati tubuh Alan dengan memberikan beberapa gepok uang kepada wanita itu

"Alan, Alan dasar anak polos jadi selama ini Alan ga tau ya kalau Ibu udah jual tubuh kamu ke berjuta-juta lelaki sejak kamu balita? Ya, mengingat kan suami saya sudah meninggal saya juga capek harus ngangkang tiap malam jadi Ibu kasih aja deh pekerjaannya ke kamu, nikmatin aja ya detik terakhir kamu nafas sebelum mati karena penyakit hasil pekerjaanmu itu, makasih ya nak.. HAHAHAHA"

Gila, ternyata wanita itu memang sudah tak lagi waras kehilangan kejiwaannya sejak ia bernafas detik pertama di dunia ini kemungkinan besarnya

Sakit, Alan samasekali tak dapat menjelaskan seluas apa rasa sakitnya yang seolah sudah menyatu menjadi bagian tubuh keduanya sedang tubuh intinya sudah pergi entah sejak kapan saat Alan kehilangan semua masa yang harusnya ia lewati untuk pertumbuhannya

"Hiks k-kenapa?" Dan hanya itu yang sanggup untuk alan keluarkan dari mulutnya, terasa sangat sakit untuk melontarkan satu patah kata itu dari mulut kecilnya

"Karena saya sudah punya suami lebih kaya, buat apalagi saya jual kamu yang penyakitan dan besok mati? Nyusahin aja selama ini kamu bukan anak saya, saya ga pernah mau ngelahirin kamu yang menjijikkan itu karena kecerobohan saya yang membiarkan orang itu keluar di dalam. sial, tapi ada untungnya juga sih buktinya sekarang hartaku banyak sedangkan kamu yang kerja? Meninggal karena sakit HIV HAHAHAHAHA. akhirnya bakal ada calon mayat di rumah ini" ucapan terakhir Ibu yang ia dengar saat itu..
Ibunya tertawa namun baru kali ini Alan tak merasa senang dengan tawanya

-
-
-

Alan tak berada di tempat berjuta sakitnya, namun ia berada di ruang kosong hampa dan gelap dengan segala luka dihatinya, dijiwanya, hingga di seluruh inci tubuhnya mereka berkolaborasi dengan indahnya mencipta seni sakit yang terukir sangat dalam untuk insan kecil itu yang tak sempat mengenal indahnya dunia

Hampa, Alan tak tahu apa yang bisa ia lakukan selain terbaring dan menangis dengan sisa tenaganya
Mungkin kemampuannya hanya untuk menangis untuk saat ini, namun ia bersorai sudah tak lagi berada di kehidupan penuh luka itu meratapi kerasnya dunia terhadap dirinya yang hanya mengetahui sisi kelam tanpa mengetahui sisi indah dunia, begitu adil tuhan mengujinya

Di dalam kegelapan dan kehampaan yang hanya diisi oleh rintihan isakan lirih menyayat jiwa sesuatu yang mendengarnya, cahaya menyilaukan mata mendekati tubuh kecil itu

Merubah semua kegelapan menjadi keindahan yang tak pernah tergambarkan otak manusia ciptaan tuhan manapun, dimana segala beban dan sakit dibawa pergi bersama dengan kegelapan yang menjauh

Alan mendudukkan tubuhnya saat sakit tak lagi terasa sakit, cahaya menyilaukan itu terlihat menjadi sosok rupawan dengan sayap putih yang merentang indah, kerupawanan yang tak pernah bisa ada di otak manusia benar-benar diluar akal ada sosok serupawan ia

Mungkinkah itu malaikat?, karena memang benar adanya bahwa sosok bersayap yang membawa Alan diantara binar ini adalah malaikat yang membawanya ke surga

"Apa kau ingin kehidupan yang lebih baik?" ujar malaikat itu namun Alan masih terkesima atas wujudnya yang sangat sempurna

"Apa kau ingin kehidupan yang lebih baik?" tanya malaikat itu namun Alan masih terkesima dengan surga yang ternyata lebih indah dari segala yang pernah dilihat matanya

"Apa kau ingin kehidupan yang lebih baik?" tanya malaikat itu dan kini Alan menganggukkan kepalanya

"Maka terimalah segalanya jangan melawan takdir,"

Cahaya membutakan mata menusuk Indra penglihatan insan si kecil yang hidupnya dipenuhi warna suram itu, biarkan anak itu merasakan kebahagiaan hidupnya di kehidupan keduanya setelah banyaknya penderitaan yang Tuhan limpahkan untuknya









TBC..

nichii cuma minta voment nya kokk^^,, maaf kalo ada typo maklum hasil revisian trs mls revisi ulang lagi hehe:)

|| My Prince ||Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt