CHAPTER 11

2.9K 758 160
                                    

Tidak mudah mencari sebuah petunjuk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tidak mudah mencari sebuah petunjuk. Lisa tidak pernah bergabung dengan komunitas detektif dadakan, apalagi mengikuti pendidikan kepolisian untuk mencari tersangka utama. Sampai nyaris tiga minggu berada di rumah keluarga Ahn, Lisa masih mengandalkan sebuah kebetulan.

Tidak semudah yang dibayangkan, memang. Namun Lisa juga yakin tak sesulit itu sampai tidak bisa ditemukan.

Saat ini Lisa sedang memeriksa mobil box yang baru saja datang. Mobil tersebut membawakan barang-barang kebutuhan yang sudah dipesan oleh Suyeon sebelumnya. Ya, jadi tidak perlu bolak-balik ke toko swalayan untuk membeli kebutuhan rumah yang menggunung. Biasanya Suyeon memesannya melalui aplikasi di satu toko besar yang sama.

Karena barang-barangnya banyak sekali, Lisa dibantu oleh dua orang lainnya. Bahkan untuk satu kali belanja saja, rumah ini menghabiskan dana belasan sampai puluhan juta. Memang ada banyak sekali barang yang dibeli, mencakup stok-stok yang bisa digunakan hingga beberapa minggu ke depan.

Ini pertama kalinya Lisa ikut menghitung serta memeriksa barang yang datang dan—gila. Lisa bisa membuka sebuah toko kelontong jika barangnya sebanyak ini.

"Tuliskan jumlah barang yang datang di kolom ini. Jika tidak sesuai dengan jumlah yang tercantum pada data, beri tanda silang pada kolom sebelahnya dan tuliskan berapa selisihnya," kata Suyeon. "Jika ada barang yang rusak, beri keterangan di kolom akhir dan tuliskan berapa jumlah yang rusak. Nanti aku akan mengajukan data pengiriman ulang."

Lisa mengangguk paham, sepenuhnya mengerti. Sewaktu masih menjadi SPG, dirinya sudah sering menghitung barang seperti ini. Tak berbeda jauh, meski jumlah barangnya saat ini jauh lebih banyak. Meliputi sayur-mayur, daging, bumbu-bumbu, sembako, peralatan mandi, peralatan kebersihan, dan lain-lain.

"Ah, ya—" Suyeon kembali berbalik saat teringat akan sesuatu. "Karena dua hari mendatang akan diadakan pesta lajang di rumah ini. Jadi ada satu mobil box lagi yang akan datang membawa berbagai jenis perlengkapan dan bahan makanan."

"Baik, Eonni ..."

Pesta lajang, haha.

Teman-teman Jungyoon yang berasal dari keluarga elit pun bahkan ikut berbahagia atas penikahan yang akan diadakan beberapa minggu lagi. Mereka meminta persetujuan dari Tuan Jungshin dan Yura untuk mengadakan pesta kejutan di rumah ini.

Lisa tidak bisa membayangkan sesakit apa rasanya jika Jungkook masih hidup, kemudian harus turut menyaksikan pesta lajang untuk kakaknya sekaligus menghadiri upacara pernikahan si sulung itu dengan Naeun. Akankah Jungyoon dan Naeun masih bisa mengukir senyum bahagia? Akankah mereka merasa bersalah karena telah bermain api di belakang Jungkook?

Rahang Lisa mengeras. Ia mengerti kemarahan macam apa yang sudah Jungkook tahan selama ini. Jungkook bisa saja menjadi hantu pendendam. Ia bisa saja menjelma menjadi arwah jahat dan memberikan gangguan masif pada dua orang tersebut. Namun pemuda itu menahannya sekuat tenaga dengan tidak membuat keributan agar para malaikat tidak menyeretnya secara paksa sebelum tujuannya tercapai.

Ghost in Love✔️Where stories live. Discover now