"Ya, kagak mungkin juga di Jogja lo kagak nemuin warga Jabodetabek." Begitu katanya Devan.
Naufal punya firasat, hari-harinya di kosan ini akan berwarna. Lebih dari berwarna malah
***
Devan Ravindra Wiraatmadja (Desain Komunikasi Visual)
Devan punya ketertarikan dengan Jogja. Sama halnya seperti kebanyakan orang-orang, alasannya juga akan sama tentang Jogja.
Awalnya cowok itu ingin kuliah di Bandung tapi tidak jadi. Sebab pacar kesayangannya itu memilih berkuliah di Jogja. Yah, namanya juga sudah bucin mampus, mau ayang pergi ke mana juga pasti ikut.
Devan tidak punya siapa-siapa di kota ini. Eh, ralat. Di kota ini dia cuma punya ayang kesayangannya. Selebihnya, orang-orang yang baru dia temui.Pada awalnya juga Devan mencari kamar kos yang lengkap dengan fasilitas yang sudah disediakan. Termasuk dengan kamar mandi di dalam. Tapi karena cowok itu agak malas mencari, jadi dia hanya ikut di mana ceweknya memilih kosan.
Beruntung sekali, ceweknya memilih sebuah rumah kontrak yang sudah lengkap dengan fasilitas perabotan rumah. Devan sih senang betul, karena posisi rumah itu bersebelahan. Jadi kalau mau ngapel tinggal jalan kaki ke sebelah lalu sampai.
Pokoknya nggak mau jauh-jauh dari ayang tercinta.
"Devan, cepet Jumatan!" suatu siang di hari Jumat. Ceweknya itu mengetuk pintu kamar Devan berkali-kali, khawatir kalau cowoknya telat untuk ibadah shalat Jum'at.
Dua hari setelahnya, saat waktu sudah menunjukkan pukul tujuh pagi.
"Aku yang anter ke gerejanya ya, hari ini? Pulangnya kita mampir ke toko buku." Devan menyengir lebar sambil memakaikan helm untuk pacarnya.
Seperti lirik lagu Seiman tak seamin kisah mereka berdua.
Cinta menyatukan kita yang tak sama
Aku yang mengadah dan tangan yang kaugenggam
Mereka romantis, sayangnya cara mereka berdoa berbeda.
***
Jazmi Noah Melviano (Teknik Mesin)
YOU ARE READING
Kosan 210
Teen Fiction"Kan kita awalnya juga nggak saling kenal." -Farris. "Iya. Pas kenal ternyata di luar galaksi bimasakti alias konyol banget kelakuan lo padaaa!" -Naufal. "Heh, cuk! Mau koe mepe kolor, to? Angin e lagi banter banget kui! Cobo cek en, kolormu mabur n...
Para Penghuni Kosan
Start from the beginning