4. Andromeda

93 18 0
                                    

Kantin kampus tidak pernah sepi setiap jam. Mungkin pernah, tapi hanya malam saja. Jelas, karena kampus tutup pada malam hari. Semua orang juga tau itu. 4 orang mahasiswa sepertinya sedang tidak mood makan siang ini. Semangkuk berukuran sedang kentang goreng krispy, menjadi cemilan keempatnya mengganjal lapar. Es jeruk menjadi penyegar di musim semi, sangat cocok menggambarkan suasana cerah.

Tapi. Kalau dilihat dari wajah 4 pemuda ini. Tidak ada senyum yang terbentuk di pipi mereka.

Karena...

"revisi lagi. Mana banyak banget coretan" eunseok menopang pipi kirinya dengan telapak tangan sembari mengunyah.

"sama. Udah gitu, gw disaranin 'Lebih baik kamu ubah sedikit judulnya jadi kayak gini aja'

'soalnya penelitian kamu itu hasilnya lebih mengarah kesini' .Kan kalo gw rubah judul dikit aja, ada beberapa bab yang mesti gw ubah juga isinya "

"Dospem kita emang rada gitu dam, sabar aja. Turutin, yang penting lulus "asahi meniduri kepalanya dengan pasrah di atas ransel yang ada di atas meja. Keduanya memang memiliki dosen pembimbing yang sama untuk skirpsi.

"gw juga masih harus revisi. Tapi gak banyak si. Cuma ya gitu, dospem gw jarang di kampus. Suka ilang-ilangan "jisung yang nasibnya tidak jauh beda dengan para sahabatnya.

Yang jelas, pikiran jisung tidak hanya pada skripsi saja. Masih ada 2 jadwal mata kuliah yang masih menanti di tengah skripsinya. Mimpi tak wajar itu juga, keinginan kedua orangtuanya dan si gadis menyebalkan. Untung saja, hari ini gadis itu tidak terlihat. Mungkin sedang ada jadwal modeling nya.

Mengambil jurusan Teknologi Informasi sesuai arahan kedua orangtua jisung. Cukup membuat anak itu penat. Ia awalnya ingin ambil jurusan sastra saja agar bisa berfokus pada anggar. Karena memang cita-citanya ingin menjadi atlet anggar.

Jisung membuka buku catatan yang berisi beberapa gambar dan kesimpulan-kesimpulan yang pemuda itu dapat dari mimpinya. Ia sedang berusaha menyatukan menjadi sebuah cerita mungkin. Tapi bisa saja. Apa jisung akan bisa menerbitkan novel fiksi yang berdasarkan kisah nyata.

Cukup menarik.

"Masih seputar mimpi? " yedam yang mulai lelah melihat sahabatnya terus terkurung dalam jejak mimpi.

Jisung mengangguk tanpa melihat ke arah yedam yang ikut memeriksa kertas catatan jisung.

"Menurut kalian mimpi gw janggal gak sih?? "

"hm " kepala eunseok mengangguk. " mimpi lo emang aneh menurut gw. Untuk dalam jangka waktu yang cukup lama, itu nggak wajar sih "

"iya. Sung, mungkin lo manusia pilihan " yedam lagi, berkata aneh.

"manusia pilihan apanya, ada-ada aja lo "

Eunseok menyenggol lengan yedam yang duduk di sampingnya. Dan si pemuda itu hanya terkekeh kecil.

Asahi mengangkat kepalanya, melihat ke arah para sahabat karena topik menarik ini. Ia juga tampak berfikir, mungkin sebelumnya ia pernah bertemu kasus seperti ini.

"atau mungkin, lo punya trauma masa lalu?"

" emang, tempat atau nama-nama yang ada di dalam mimpi lo itu asli?? " yedam menimpali pertanyaan asahi yang bahkan belum di jawab oleh jisung.

Tapi.. jisung tidak mungkin membocorkan nama tempat itu asli atau tidak kan?. Kalau mereka cari tempat itu gimana?. Bukan nggak percaya sama para sahabatnya ini, tapi jisung hanya meminimalisisr masalah yang akan timbul akibat mimpi anehnya yang ternyata semua itu nyata. Ya.. meski jisung sendiri belum membuktikan dengan bertemu langsung dengan chenle.

Trisula VS ValhallaWhere stories live. Discover now