09. Kejutan yang bertubi-tubi.

44 13 2
                                    

"Panas banget buset." Ga boonk cuaca siang hari kali ini dilautan tuh rasanya panas banget.

"Panas-panas gini enaknya tuh makan es serut tau." Aku harap dengan aku yang mengatakan hal ini Yori peka seperti Sanji kepada Nami.

"Senchou ingin es serut?" Yori bertanya dengan mukanya yang terlihat sangat polos.

"Iyalah, apalagi? aku tak mungkin meminta untuk dipeluk, ogah banget panas-panas gini pelukan." Aku mengeluarkan ekspresi jyjyk dam malas kepada Yori, dan ia membalas ekspresiku hanya dengan cengengesan tak jelas.

Namun ternyata tanpa aku sadari ada seseorang yang pipinya merona mendengar kata 'peluk' dariku.

Setelah beberapa lama menunggu Yori untuk menyiapkan satu hidangan es serut untukku, ternyata yang dibawanya ialah satu nampan dengan banyaknya es serut. Jika bertanya berapa banyak akan ku jawab sebanyak dengan aku dan kru ku sekarang, tentunya dikurangi Bochiko yang sedang beristirahat di dalam kamarnya itu.

"YEYYY PESTA ES SERUT!!" Teriakku bersemangat.

Akhirnya kami semua pun memakan es serut yang telah Yori buatkan dengan penuh rasah cingtah ini. Segar sekali rasanya.

Krek..

Aku memdengar adanya suara pintu yang terbuka, dan betapa terkejutnya itu ialah Bochiko! wow ia sudah sadar ternyata.

"Bochilku!!!" aku langsung berlari menuju Bochiko yang baru saja sadar itu dan kemudian memeluknya.

"Gimana keadaanmu? udah baikan?" aku menanyakannya beberapa pertanyaan karena aku memang sekhawatir itu dengannya.

"I-iya Sor.. aku sudah membaik." Iya berbicara dengan gugup sampai-sampai aku bertanya kepada diriku sendiri apakah ia malu karena tiba-tiba aku peluk? wah menggemaskan sekali anak ini.

Kiki menghampiri kami, dan dengan berat hati (anjay) kami melepaskan pelukan persaudaraan milik kami ini karena Kiki ingin memeriksa keadaan Bochiko saat ini.

"Apakah kau merasa mual?" itulah pertanyaan terakhir yang ditanyakan Kiki kepada Bochiko.

Dan Bochiko pun menjawabnya dengan gelengan yang berarti ia sudah pulih! walaupun Kiki berkata bahwa ia butuh lebih banyak istirahat untuk benar-benar fit seperti semula.

"Wah es serut!" ternyata Bochiko salfok ngeliat es serut buatan Yori yang enaq sekali sampai aku tak rela membaginya dengan seseorang, wqwawqa.

Bochiko mencoba berjalan mendekat menuju es serut buatan Yori itu, namun aku menjegatnya.

"Heh kau itu belum sepenuhnya fit! ingat-ingat dong kata-kata dari Kiki." Siapa coba yang akan mengizinkan seseorang yang baru saja sadar dari pingsan memakan es serut? ya- ada sih tapi tentu saja itu tak baik bagi tubuh orang tersebut.

Ia pun menuruti kata-kataku, tumben.

Bochiko bilek : "diturutin salah, ga diturutin salah, maunya apa dah?"

Setelah banyaknya basa-basi akibat diriku yang sudah lama tidak menggila bersama Bochil ngep-ngep ini, akhirnya pertanyaan penting darinya muncul juga. Ya, pertanyaan darinya yang aku tunggu-tunggu dan sengaja tak memberitahukannya agar menjadi senuah kejutan.

"Oiya, yang nyembuhin aku tuh dokter Kiki kan?"

"Heem, kenapa?"

"Kok dia ngikut kita?" Hehehehehehehhw akhirnya dia bertanya hal ini juga!

"Susurupris~! dokter Kiki jadi anggota kru baru kita Chil, awokwowk kaget gk? kaget gk? harus kaget sih ga boleh ngga."

Bochiko hanya bengong tanpa mengatakan sepatah kata apa pun.

𝐋𝐞𝐭'𝐬 𝐌𝐚𝐤𝐞 𝐚 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 - 𝐎ne 𝐏iece / 𝐎𝐏.Where stories live. Discover now