S!X

172 23 4
                                    

Mff yh bru bikin, soalnyaa ak agak agak sibuk tapi ga sibuk amat sihh.

-mff sngt amat telat upload
-mff tipo gaes, ak jg mnusia yg tak sempurna untk menjadi kekasihnya 😔😔

              __________________________

Nem pov.

"Ugh...aku ngantuk sekali" ucapku sambil menyimak penjelasan guru.

Karna bosan aku mencuri curi pandang kexiao.

Aa shit dia tampan sekali... Pengen tak peluk.

"Aku tau kau menatap terus kearah ku." Sahut xiao tanpa menatapku sama sekali.

Aku pun tersenyum jahil "oh berarti kamu ngelirik ke aku juga dong?"

"Huh?? Engga!" - ciao.

"Apa iyaa dek??" - goda nem

"Diam"

Aku pun terkekeh dan melanjutkan melihat guru tersayank menjelaskan sampai diberi tugas.

"Anak anak, karena ibu cape ngejelasin tpi kalian ga ngerti ngerti...yaudah tak kasih tugas aja yaa" ucap guru nya sambil tersenyum.

"Kerjakan halaman 109" lanjutnya lalu duduk sambil memainkan ponselnya.

Aku pun membuka halaman 109 dan melihat tugas yang terlihat diluar nalar manusia.

Mengapa seekor anjing bisa menyukai seekor kucing?

"Apa apaan ini tugas anjir.." batinku speechless.

Aku melirik xiao yang bisa mengerjakan dengan ez.

"Busett.. tugas kaya gini bisa pada ngerjain ????" Gumanku lalu melihat beberapa murid mengerjakan.

"Makanya guru ngejelasin tuh didengerin" sahut xiao tanpa melirikku sama sekali.

"Yang betull aja loe, guru nih ngejelasin tentang listrik asu, bukan anjing suka sm kucing!!" Kesalku.

Dia menaikan alisnya sebelah.

"Itulah kau tidak dengarkan penjelasan guru dengan baik.." ucapnya lalu menatapku heran.

"Yaudah emang kamu udah selesai?" Tanyaku.

"Udah" jawabnya

"Nyontek dong"

"Ga."

Setelah memohon dan memuji mujinya akhirnya dia mau memberikan jawabannya.

Aku pun menyalin jawaban xiao dengan kecepatan 100km.

"Dah"

Dan mengantarkan perkerjaanku ke meja guru.

"Mau salah apa kaga serah deh" batinku lalu duduk dikursiku.

"Btw kamu dapat jawaban dari soal diluar nalar itu bagaimana" tanyaku kepo.

"Hmm.. menurutku hewan bisa saja menyukai yang berbeda spesies, meski seharusnya hukum alam tidak memperbolehkan mereka.. so anjing juga seekor hewan bisa merasakan cinta, jadi apa salahnya jika suka yang berbeda spesies?" jawab lebar kali panjang xiao tanpa melirikku.

"Oh" ucapku mengangguk seolah mengerti padahal engga

.
.
.
.
.
.

25 menit kemudian....

"Oke anak anak, dari saya periksa pekerjaan kalian semua, hanya xiao dan [name] saja yang benar." Ucap guru menekan kata benar.

"Kenapa jawaban salah satu dari kalian ada saja aneh aneh? Salah satu contoh jawaban dari seorang murid dikelas ini..

Karna saya tidak tau, mungkin cinta tak bisa menghalangi mereka guru."  Lanjut guru.

Lah si anjir gurunya malah nanyak kenapa jawabannya aneh aneh, pertanyaan sj aneh btul.

"Lalu ini lebih aneh lagi" ucap guru dengan ekspresi kesal.

Apakah ada hubungannya dengan saya tentang anjing suka sama kucing bu?

Aku mengangguk setuju dengan jawaban itu, btul anjir apa hubungannya sm kita yh apalagi tdi materinya tentang listrik ancrit bukan cinta beda spesies..

"Kalian semua akan ikut ujian ulang kecuali [name] dan xiao" ucap guru itu lalu mengambil tasnya dan keluar dari ruangan.

Inilah untungnya punya teman sebangku yang pintar.








Author pov.

"Mksih yh bang udh bolehin ak nyontek" ucap [name] menatap xiao sambil tersenyum konyol

"Tidak apa selagi aku masih bisa membantu orang bodoh" ujar xiao lalu merapikan bukunya.

"Mkst?"

BRUK

Siswa siswi langsung menoleh kearah sumber suara tersebut. Ternyata itu seorang cowok berambut ungu kehitaman jatuh menabrak meja guru.

[Name] yang melihat itu berusaha agar tidak tertawa.

"LAHH ANJIR SCARA NABRAK MEJA AOWKWOWKWOKW" batin [name].

"P-pftt-"

Scara langsung berdiri dan membersihkan debu yang menempel dibaju nya.

"Ah lantai sialan" umpatnya lalu melirik lantai licin.

"M-maaf scara... A-aku tidak sengaja menumpahkan minumanku!" sahut seorang gadis dengan badan gemetaran.

Scara melirik sinis pada gadis itu, dan mengepalkan tangannya.

"Sialan Kau-" belum sempat melanjut bentakannya gadis itu ditarik seseorang.

Pandangan scara yang awalnya gadis pendek penakut menjadi gadis agak lebih tinggi darinya.

"Hai bang, g boleh kasar sama cewe lhoo" ucap ramah sang gadis itu.

Scara mendongak ke atas dan menatap gadis itu dengan tatapan kesal

Xiao yang tadinya tidak peduli langsung terkejut dan melihat kursi disampingnya kosong.

"Anak itu sejak kapan disana??" Batin xiao menatap [name] yang sedang melindungi gadis pendek itu.

"Minggir, ini bukan urusan lo" - scara

Namun [name]  menyuruh gadis itu tetap dibelakang nya dan menatap scara dengan ramah.

"Gue bilang minggir" ucap scara agak membentak.

"Dih sape loe nyuruh nyuruh" kesal [name].

Scara dan [name] saling memandang sinis sebelum guru mengetuk pintu.

"Permisi ini bukan saatnya berantem, ayo duduk saya mau masuk" sahut guru itu.

[Name] menoleh kearah sang guru  dan sangat terpukau dengan penampilan nya.

"WOAH WOAH WOAH, ABANGNYA AYAKA CUII GNTENG BATTT" batin [name] menjerit

Scara yang menatap [name] dengan ekspresi bingung nih bocah napa? lalu melirik kearah guru itu.

"Huh?"

Tetap kerja walaupun gada yang peduliDär berättelser lever. Upptäck nu