[Volume 2] Chapter 9: Aliansi Militer

ابدأ من البداية
                                    

"Mereka juga dikatakan memiliki sistem dan teknologi yang sangat maju di bidang pertanian karena mereka memanfaatkan secara penuh potensi perekonomian mereka melalui hasil tanah. Dalam setahun mereka rata-rata bisa menghasilkan sampai 511 juta ton beras dan 312 juta ton gandum yang membuat harga bahan pokok terjangkau di sana meskipun sata musim dingin ataupun musim kemarau." Ujar seorang pengamat yang dikirimkan oleh kementrian pertanian.

"Itu cukup untuk memberikan makan rakyat kita yang berjumlah 121,72 juta penduduk tahun ini." Indra

"Hal lain yang menarik dari negara ini adalah pekerjaan yang paling di cari adalah guru dan petani atau pekebun karena gaji tahunan mereka adalah yang paling stabil. Lalu pekerjaan petani, pekebun, peternak, guru, dan dokter adalah pekerjaan yang harus melalui berbagai tes untuk mendapatkan surat izin kerja karena negara ini sangat menjaga ketat kualitas bahan pangan dan fasilitas kesehatan serta pendidikan mereka."

"Berati mereka sama dengan Ezgard tentang pola pikir dalam urusan makanan karena 
Ezgard juga memberlakukan banyak tes sulit untuk pekerjaan yang berurusan dengan kebutuhan harian. Akan tetapi yang paling sulit tesnya di Ezgard adalah seorang guru yang kualifikasinya lebih ketat dibandingkan dengan dokter karena akan berurusan dengan anak-anak. Kita bisa mengatakan kalau kualitas pendidikan mereka sama bagusnya seperti Ezgard dan tergolong negara yang unggul pendidikannya." Ujar seorang dosen yang merupakan salah satu pengamat.

"Sepertinya kita akan menghadapi perang mental yang cukup sulit nanti setelah mengetahui kalau pendidikan mereka sangat maju. Bersiaplah untuk melakukan perdebatan tersembunyi saat perjalanan nanti." Indra.

"Baiklah."

"Siap sedia."

Setelah mendarat Indra dan para pengamat lainnya di sambut oleh sang perdana mentri Rubersa Greeven dengan salah seorang diplomat Ezgard yang akan menjadi duta besar Ezgard untuk Rubersa nantinya yaitu Noroku yang masih ada di Rubersa.

"Selamat datang panglima Erendra." Ujar Noroku yang agak menundukkan badan.

"Noroku, kau ternyata melaporkannya melalui perangkat komunikasi tax. Ku kira kau pulang terlebih dahulu ke Ezgard untuk menyampaikan laporan." Ujar Indra dengan nada yang seperti seorang teman.

"Untuk beberapa alasan saya tidak diperbolehkan pulang untuk sementara waktu oleh pak Presiden. Karena itu, saya masih berada di Rubersa tidak seperti perwakilan lain yang kembali ke Ezgard."

"Pasti ada hubungannya dengan konflik mereka." Indra

Greeven mendekati Indra.

"Tuan Indra bukan? Saya telah mendengar sedikit dari tuan Noroku tentang anda. Saya ucapkan selamat datang di Rubersa." Ujar Greeven dengan nada formal.

Indra merubah sikapnya menjadi sangat formal dan berwibawa untuk menghargai keformalan Greeven agar tidak meninggalkan kesan sombong yang tidak baik untuk hubungan antara diplomat kedua negara yang akan memicu sedikit ketegangan hanya karena sikap seorang diplomat.

"Saya merasa terhormat bisa disambut di negara yang sangat indah ini saat saya melihatnya di udara. Jadi, bisa kita langsung saja menuju ke tempat yang akan ditunjukkan Rubersa kepada kami supaya tidak membuang-buang waktu di bandara yang penuh suara bising dari angin baling-baling pesawat?" Indra.

"Anda lebih sopan dari yang aku kira karena aku biasanya menganggap kalau orang dari negara yang lebih kuat akan menjadi lebih sombong di hadapan orang yang berasal dari negara yang lebih lemah."

"Di beberapa bidang negara anda lebih kuat dari negara kami. Akan tetapi untuk masalah kesombongan, itu tergantung dari orang tersebut sendiri karena pemikiran setiap orang berbeda-beda. Ada yang buruk dan ada yang baik." Indra

The Ezgardian (Prototype)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن