Yssc 0.4

2.6K 348 12
                                    

"Ada kaka yang siap jadi pelampiasan emosi ayah"
-Yessica.

Setelah melewati malam yang kurang baik, kini Chika sudah bersiap untuk pergi ke sekolah, saat ia menuruni anak tangga, ia bisa melihat bahwa sang adik tengah menyantap sarapan dengan seseorang yang sangat ia benci kehadirannya.

"Ka Chika woy ka Chika" panggil Christy

"Apa dek?"

"Sarapan dulu"

"Nanti aja deh ya di kantin, kaka buru-buru" Ucap Chika hendak pergi namun tangannya di tahan.

"Buka mulut kaka"

Christy menyodorkan roti selai coklat yang sedang ia makan, Chika yang paham langsung menerima roti tersebut, setelah berhasil mengigit roti, Chika mencium pipi Christy lalu pergi meninggalkan mansion.

"Kaka pergi ya dek, kamu semangat belajarnya" ucap Chika melangkahkan kakinya menuju pintu mansion.

"Kamu jangan seperti dia, kamu harus bisa bikin ayah bangga, nilai kamu harus selalu sempurna" ucap pucho menatap Christy.

"Iya yah" ucap Christy

Bagaimanapun sikap dan perilaku pucho. Tapi dia tetap ayah bagi Christy. Christy mengikuti ucapan Chika yang mana ia tidak boleh seperti kakanya, apalagi pucho tidak pernah kasar kepadanya maka sebisa mungkin Christy harus tetap membuat ayahnya seperti itu pada dirinya.

"Kamu harus nurut sama ayah, gapapa sesekali melanggar tapi jangan sampai ayah berbuat kasar sama kamu dek, ada kaka yang siap jadi pelampiasan emosi ayah" itulah ucapan yang selalu Christy ingat setiap kali ia ingin lepas dari kekanggan sang ayah, namun Christy juga berpikir bahwa ia masih membutuhkan sosok ayah, dan tidak munafik Christy juga membutuhkan materi yang ayahnya berikan, walau bisa saja sebenarnya ia di biayai oleh sang kaka, tapi Christy tidak mau membebani Chika.

Kembali ke Chika. Gadis itu kini tengah mengendarai motornya dengan santai, sesekali Chika juga bersenandung dengan mulutnya yang sedang mengunyah permen karet. Saat di pertengahan jalan, Chika melihat ada sebuah mobil berhenti dengan seorang gadis yang mengenakan seragam yang sama sepertinya sedang mengotak-atik handphone.

"Kenapa pak?" Tanya Chika pada seorang pria yang mengunakan baju khas supir.

"Ini tiba-tiba mati ga tau kenapa" jawab sang supir

"Biar saya liat dulu ya pak" ucap Chika dengan kepala yang masih terpasang helm.

"Tunggu sebentar pak" Chika meninggalkan tasnya lalu ia segera menaiki motornya meninggalkan supir dengan seorang gadis yang sejak tadi sibuk memainkan handphonenya.

Setelah beberapa menit, akhirnya Chika kembali dengan membawa derigen yang ntah apa isinya. Chika kemudian turun dari motor lalu kembali menuju kap mobil, Chika menuangkan cairan yang ada di dalam derigen pada mesin mobil.

"Coba pak bisa ga?"

"Wah bisa, makasih ya neng" ucap bapak supir setelah menstarter mobil.

"Air radiatornya kering tadi pak, sekarang sih udah aman"

"Hallo gre, bisa jemput aku ga? Mobil aku mati nih di tengah jalan, aku takut telat" ucap seorang gadis dengan handphone di telinga kanannya.

YESSICA [COMEBACK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang