Sekarang... Melvin dan Aster berada di kelas. Iya, kelas karena mereka malas pergi ke kantin.

Melvin duduk berhadapan dengan Aster memakan sebuah Roti dengan beberapa makanan lainnya sedangkan Aster yang dari tadi sibuk dengan permen milkita nya.

Sudah ke berapa kalinya si maniak milkita itu memasukkan permen susu ke dalam mulutnya tanpa henti.

Melvin menatap datar Aster dan menggerutu karena si maniak permen susu ini mengabaikan nya. Tidak seperti Melvin merasa terabaikan melihat Aster sedang fokus dengan laptop nya.

Kenapa? Aster mencoba menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru killer mereka tentang laporan observasi sebuah kejadian, peristiwa ataupun kecelakaan.

Walau kesal Melvin cukup terpukau dengan kecepatan jari lentik itu menari di atas keyboard laptop tanpa henti.

saking fokusnya seorang Aster dirinya tidak memperhatikan bahwa ada satu orang yang melihat perilaku nya dengan sedikit tarikan kecil di bibirnya.

"Haaah... Bagaiamana lagi jika sudah begini" helaan maaf Melvin.

Mengambil sebuah roti dan membuka bungkusnya lalu mulai menyuapi Aster perlahan.

Saat Melvin menyuapi Aster sebuah tangan menghentikannya dan menarik tangan Melvin agar berdiri, Aster masih fokus pada laptopnya tidak memperhatikan keadaan sekitar.

"Lo apa apaan! "Kesal Melvin melepaskan kasar tangannya pada genggaman Kleo.

Orang itu adalah Kleo, dia melihat Aster yang fokus dengan laptopnya merasa sedikit lucu karena raut wajah akibat ke fokus-an nya terhadap laptop.

Kleo tidak menjawabnya melainkan berjalan mendekat ditempat Melvin duduk sebelumnya.

Melvin mengerutkan dahinya menatap aneh sebelum akhirnya sadar akan yang diinginkan oleh Kleo. Saat ingin mendekat dan menghentikan Kleo Geng Aldaksto memegang kedua sisi Melvin menghentikannya.

Mencoba melepaskan nya tetapi Kleo menatap tajam serta mengatakan "tetap di sana atau jangan harap bisa bertemu dengan nya lagi" Kleo mengatakannya cukup pelan.

Melvin hanya bisa mengepalkan tangannya, menyentak kasar tangannya yang dipegang oleh anggota geng Kleo dengan kasar. Yah... Setidaknya Kleo tidak melakukan hal hal diluar kendali. Melvin memilih duduk di seberang mengamati pergerakan Kleo.

Sekarang Kleo yang menyuapi sang Adik tercinta dan jangan lupakan tatapan yang selalu menatap lekat Aster.

Ah... Ruangan kelas mereka sepi dan tidak ada murid-murid yang lainnya karena sesuatu? Entahlah.

Beberapa waktu ke depan Aster masih belum sadar bahwa sosok yang menyuapi berganti orang.

Geng Aldaksto hanya bisa memandangi kesenangan ketua mereka karena bisa dekat dengan adiknya yang begitu dicintainya.

Saat roti itu habis Kleo tersentuh simpul lalu menepuk kepala Aster pelan. Tidak ada penolakan, mengelus surai hitam legam milik Aster yang begitu lembut laku mulai turun menuju pipi Aster.

'Tek

Ketikan Aster berhenti. Ia mulai tersadar dan menutup laptopnya lalu terlihat sosok yang tengah mengelus pipinya dengan lembut. Mata Aster menatap kalo sedikit terkejut.

Kleo tersenyum miring lalu menarik dagu Aster mendekat dan...

'Cup

Satu kecupan mendarat tepat di hidung Aster. Sedangkan sang empu yang menerima kecupan tiba tiba itu merasa marah dan ingin melayangkan pukulan pada Kleo tetapi sayang nya pukulan tersebut ditahan oleh Kleo dengan sempurna.

Uncertain feeling [END S1] [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang